Share

7. Terjebak

Kedua pria yang masih memegang sekop di tangan terlihat menegang saat mengetahui sosok Fiona telah keluar dari lubang besar yang menguburnya. Suasana di tempat itu semakin bertambah tidak enak, tidak ada yang bisa mengucapkan apapun untuk memberikan komentar dengan apa yang tengah terjadi, kecuali Fiona tentunya yang saat itu terlihat tengah mengomentari sebuah mainan.

Pria pertama dan kedua saling berpandangan satu sama lain, mereka ingin tahu bagaimana Fiona bisa lepas dari jeratan anti vampir yang mengikatnya. Anti vampir dari hunter bisa menahan dan juga melukai vampir dari kelas darah murni, dan Fiona yang masih anak-anak itu seharusnya tidak bisa melakukan apa-apa ketika anti vampir mengikat tangan dan kakinya.

Pada dasarnya kekuatan serta karakteristik vampir berdarah murni akan terlihat saat mereka telah berusia delapan tahun atau lebih, dan Fiona yang baru saja berusia lima tahun mustahil untuk memiliki kekuatan. Vampir dari kelas darah murni maupun bangsawan akan memiliki tubuh seperti manusia yang lemah sebelum mereka menginjak usia delapan tahun.

Fiona yang berdiri di depan keduanya tidak mengetahui fakta mengenai vampir. Meskipun di dunia ini Fiona masih berusia lima tahun, dia bukanlah anak kecil yang tidak berdaya. Setelah dilahirkan saja Fiona bisa menghalau serangan Amelia yang ingin membunuhnya, kekuatan Fiona berasal dari jiwanya yang merupakan pemain lama dan juga monster tua dari dunia abyss.

Boneka nutcracker yang membantu Fiona untuk menghancurkan anti vampir dan keluar dari ‘kuburannya’ itu langsung berubah menjadi serpihan kayu tidak berguna setelah menyelesaikan tugasnya. Fiona membelinya dengan harga 1000 poin, dia sama sekali tidak pernah berpikir kalau boneka nutcracker hanya bisa digunakan sekali.

Melihat serpihan kayu di atas kedua tangannya, Fiona menarik napas dalam-dalam sebelum kemudian dia meniup serpihan kayu dari telapak tangannya.

“Meski sangat disayangkan, setidaknya dia sudah menunaikan tugas dengan baik,” gumam Fiona kepada dirinya sendiri.

Melihat Fiona yang berbicara sendiri membuat kedua pria yang masih ketakutan karena kemunculan gadis itu merasa aneh. Fiona berbicara sendiri dan memiliki ekspresi penuh penyesalan saat melihat debu di atas tangannya, mereka menganggap anak itu sudah kehilangan akal sehatnya akibat disekap dan dimasukkan dalam peti mati untuk dikubur hidup-hidup.

“Apa yang harus kita lakukan sekarang?” bisik pria kedua kepada pria pertama.

Seraya memegang sekop dengan erat, pria pertama menelan ludah dengan sulit sebelum dia mengambil sebuah keputusan yang berat.

“Kita bunuh Tuan Putri,” balas pria pertama.

Jawaban yang diberikan oleh pria pertama membuatnya mendapatkan tatapan penuh ketidakpercayaan dari rekannya tersebut. Tanpa melihatnya si pria pertama tahu kalau rekannya tengah bertanya-tanya apakah dia sudah gila.

“Kita tidak memiliki pilihan lain. Mr. Jean menyuruh kita berdua untuk mengubur Tuan Putri di Hutan Solana, bukankah itu artinya Mr. Jean menginginkan Tuan Putri untuk lenyap bersama dengan segel di tempat ini?!” terang pria pertama.

“Tuan Putri adalah anak dari Lady Amelia, aku tidak ingin Lady Amelia marah karena kita membunuh putrinya,” sanggah pria kedua, dia memiliki ekspresi penuh kekhawatiran yang terpetak jelas pada wajahnya.

“Apa kau bodoh? Mr. Jean tidak mungkin mengambil keputusan ini sendiri. Dia melakukan ini pasti atas perintah Lady Amelia tentunya!” ujar pria pertama yang setengah berbisik dan berteriak. “Semua orang tahu kalau Lady Amelia membenci putrinya sendiri dan ingin membunuhnya, namun karena Lady Helena dan dewan vampir mengawasinya terlalu ketat maka hal itu sangat sulit untuk dilakukan.”

Pria kedua mengangguk, mulai paham dengan penjelasan yang rekannya berikan. Rasa takut yang pria kedua miliki karena ide untuk membunuh seorang vampir berdarah murni lenyap. Tidak heran Mr. Jean menyuruh mereka untuk pergi ke Hutan Solana yang baru muncul lagi setelah 500 tahun tersegel dan mengubur peti mati yang berisi Fiona, semua itu adalah perintah dari Amelia sendiri.

“Kita tidak perlu takut dengan Tuan Putri, dia masih anak-anak dan tubuhnya tidak lebih kuat dari seorang manusia. Kita memanggilnya Tuan Putri karena dia tidak memiliki nama, bagaimana mungkin putri yang tak bernama seperti anak ini bisa membuat kita kesulitan untuk melenyapkannya?!” lanjut pria pertama lagi.

“Kau benar. Kita juga harus bergegas keluar dari Hutan Solana sebelum segel di hutan ini aktif.”

Kedua vampir kelas C tersebut berbisik-bisik dan mendiskusikan bagaimana caranya untuk membunuh Fiona, keduanya melupakan fakta kalau Fiona bisa mendengar percakapan itu.

[Mereka bodoh.]

Komentar dari Sistem 007 yang kini sudah bisa berbicara lagi membuat Fiona mengulum senyum. Fiona tidak memberikan tanggapan atas komentar itu.

“Sampai kapan kalian mau berdiskusi seperti ini?”

Pertanyaan yang keluar dari mulut Fiona dengan suara sedikit kekanak-kanakan tersebut sebenarnya tidak keras, tetapi dalam situasi seperti sekarang pertanyaan tersebut terdengar cukup keras.

Dua pria itu kembali memfokuskan pada sosok gadis berusia lima tahun tersebut. Ekspresi keduanya berang, keraguan yang tadinya terlintas sesaat kini sudah tergantikan, tidak ada belas kasih lagi yang mereka miliki untuk Fiona.

“Tuan Putri, demi kebaikan kita semua maka baiknya Anda harus menurut. Kami melakukan ini juga demi kebaikan Anda, kami harap Anda tidak mempersulit kami berdua lagi.” Ucapan dari pria pertama terdengar begitu sopan tetapi penuh dengan kemunafikan.

Mereka menyuruh Fiona untuk menurut, diam di tempat dan tidak melakukan perlawanan, tetapi keduanya ingin melakukan tindakan buruk kepada Fiona. Sayangnya mereka tidak tahu Fiona secara baik, sejak kapan gadis kecil itu menuruti perkataan orang lain?

“Kalian menyuruhku untuk tidak mempersulit pekerjaan kalian berdua, memangnya apa status kalian sampai berani sekali menyuruhku sesuka hati seperti itu?” tanya Fiona balik, sedikit arogan.

Fiona tidak tersinggung sebenarnya, dia hanya merasa lucu saja. Mereka dan para penculik yang sering Fiona lihat dalam drama-drama di TV memiliki kesamaan. Ketika berhadapan dengan anak kecil sebagai korban mereka akan bersikap lembut, mengiming-imingi korban dengan ucapan manis, tetapi perbuatan mereka adalah kebalikan dari ucapan manis itu. Fiona yang kali ini menjadi ‘korban’ tersebut hanya bisa tersenyum seraya mengacungi jempol dalam hati untuk akting keduanya sebagai penculik.

“Jack, hentikan berdebat dengan anak kecil yang tidak akan berumur panjang!” seru pria kedua, rasa takut serta keraguan yang tadinya dia miliki kini sudah berubah menjadi emosi penuh kebengisan. “Kita habisi anak ini sekarang juga sebelum matahari tenggelam!”

Pria pertama setuju, mereka memang memiliki rencana untuk menghabisi Fiona dan meninggalkannya di Hutan Solana. Mereka memiliki perintah tidak langsung dari Lady Amelia, keduanya harus menyelesaikannya atau memilih mendapatkan konsekuensi berat saat kembali nanti.

Baik pria pertama dan kedua beranjak dari tempat mereka berdiri, keduanya melesat ke arah Fiona dengan kecepatan vampir yang super tinggi. Dalam benak keduanya, dengan sekali serang Fiona yang masih berusia lima tahun dan tidak memiliki kekuatan untuk melawan akan mudah untuk dihabisi.

Pria kedua mengayunkan sekop tajam pada Fiona, hantaman keras dari sekop membuat tanah yang ada di bawah retak akibat tekanan yang tinggi. Pemandangan tubuh Fiona yang berlumuran darah dan terbunuh dalam benak keduanya sama sekali tidak terjadi, mereka melihat Fiona yang seharusnya terbunuh akibat tebasan ujung sekop yang tajam memijak bagian kayu sekop yang pria kedua pegang.

Gadis kecil itu kemudian melakukan salto di udara, melesat ke belakang tubuh besar pria kedua seraya mengayunkan dua tangan ke dalam. Fiona mendarat dengan sempurna pada permukaan tanah, empat meter dari sosok besar kedua pria tersebut.

Raut wajah pria kedua berubah menjadi kaku, semburan darah tiba-tiba keluar dari lehernya sebelum kepala sang pria kedua terpisah dari tubuhnya. Tanpa sadar kalau kepalanya sudah terpenggal, ekspresi wajah pria kedua masih sama bengisnya dengan tadi sebelum tubuh dan kepalanya terjatuh ke atas tanah, darah pria itu menyembur ke mana-mana.

“Tom!!” pekik pria pertama, dia terkejut karena rekannya terbunuh secara mendadak seperti itu.

Tubuh pria kedua yang terpenggal pun langsung berubah menjadi abu dan meninggalkan sekop serta pakaian berlumuran darah yang tadi dia kenakan di sana. Pria pertama sadar kalau Fiona langsung memenggal kepala rekannya saat dia melewati keduanya dari atas.

Fiona melihat ke arah tangannya yang dia gunakan untuk memenggal kepala pria kedua. Kuku tajam yang menghiasi kedua tangan itu berlumuran darah. Fiona menjilat darah yang ada pada ibu jari, saat rasa darah melewati indra pengecapnya, mata Fiona berubah menjadi merah untuk sesaat.

Rasa darah dari vampir kelas biasa sama sekali tidak lezat, Fiona sedikit mengernyitkan dahi karena tidak suka.

“Monster, akan aku habisi dirimu?!!” teriak pria pertama.

Pria pertama yang dikuasai oleh ketakutan dan juga amarah kembali melesat ke arah Fiona, sekop tajam yang dipegang dia ayunkan bertubi-tubi ke arah gadis kecil itu.

Fiona menghindari serangan demi serangan cepat yang diberikan oleh pria pertama. Saat punggungnya menyentuh batang pohon besar di belakang, Fiona menangkap sekop yang diayunkan ke arahnya dan menggenggamnya dengan erat menggunakan tangan yang masih berlumuran darah. Tubuh sekop yang Fiona penggang pun langsung terpotong menjadi dua.

Sebelum pria pertama menyadari apa yang terjadi, kurang dari satu detik berikutnya Fiona menggunakan kuku tajamnya yang keras dan menusuk dada sang pria sampai lengan gadis itu tembus ke belakang. Darah segar muncrat ke udara dan merembes ke mana-mana, jantung sang pria yang masih berdetak ada dalam genggaman Fiona.

Tanpa mengubah ekspresi tenang di wajah, Fiona pun menarik tangannya kembali. Keduanya bisa melihat kalau di tangan Fiona yang kini berlumuran darah tergenggam sebuah jantung yang masih hangat, detik berikutnya jantung itu hancur lebur dan tubuh pria pertama yang ada di hadapannya berubah menjadi abu, meninggalkan pakaiannya saja yang kini terjatuh ke atas tanah.

Kening Fiona mengernyit sesaat, ekspresi penuh jijik menggantikan ekspresi tenang yang tadi gadis itu miliki.  Fiona melihat ke bawah, gaun yang dia kenakan dan juga tubuhnya begitu kotor, darah dari kedua vampir yang dia bunuh mengotori dirinya dan hal ini membuat perasaan jijik Fiona semakin besar.

“Aku ingin mandi sekarang dan mengganti bajuku,” keluh Fiona kepada Sistem 007 mengenai kondisinya.

[Anda harus menahan keinginan itu untuk sementara. Apa Anda lupa kalau kurang dari lima menit lagi matahari akan tenggelam dan Anda bisa terjebak dalam Hutan Solana selamanya!]

“Tapi aku merasa tidak nyaman sekarang,” imbuh Fiona, rengekannya itu membuatnya terlihat seperti gadis berusia lima tahun yang sesungguhnya.

Andai saja Sistem 007 memiliki mata pada tubuhnya, sang sistem pasti akan memutar matanya kepada Fiona. Tidak ada yang menyangka kalau Fiona yang terkenal brutal dan tidak pandang bulu untuk membunuh ketika di dunia Infinity ternyata adalah orang yang benci dengan darah yang mengotori tubuhnya, atau lebih tepatnya Fiona cinta pada kebersihan. Gadis itu tidak suka ada darah yang menempel pada baju yang dia kenakan, dan kondisinya sekarang ini tentu saja membuat Fiona luar biasa tidak nyaman.

[Kita harus mengingat prioritas utama sekarang ini. Setelah Anda keluar dari hutan ini, Anda bisa menyuruh Thea menyiapkan air hangat untuk mandi. Bukankah itu jauh lebih nyaman ketimbang harus melakukannya sendiri?]

Wajah Fiona masih memiliki ekspresi buruk akibat rasa jijiknya pada darah dan debu yang melekat pada gaunnya, tetapi semua itu sedikit lebih ringan setelah dia mempertimbangkan saran yang Sistem 007 berikan padanya.

Fiona bisa saja masuk ke dalam sistem HOME miliknya dan membersihkan dirinya di sana, namun untuk melakukan itu dia harus melakukannya seorang diri. Bukankah jauh lebih enak kalau ada orang lain yang melakukannya? Selama lima tahun Fiona tinggal di dunia baru ini, Thea dan pelayan lainnya selalu membantu serta melayani Fiona mulai dari hal terkecil. Pergi dari kesederhanaan ke arah kemewahan itu sangat mudah, tetapi untuk pergi dari kemewahan ke arah kesederhanaan itu sangat sulit.

Dalam artian lain, selama lima tahun ini Fiona selalu hidup dalam kemewahan dan pelayanan yang tidak membutuhkan usaha sendiri, tidak heran kalau tingkat kemalasan gadis itu semakin tinggi.

“Oke, kita bisa mengabaikan ucapanku tadi. Kita pergi keluar dari tempat ini kalau begitu.”

Keputusan yang Fiona ambil didukung penuh oleh Sistem 007. Fiona segera berjalan dari tempat itu, dia mengikuti koordinat yang Sistem 007 berikan padanya untuk keluar dari Hutan Solana.

Fiona bergerak cepat, dia menggunakan kecepatan vampir karena sekarang ini dirinya tengah berpacu dengan waktu. Akan tetapi secepat apapun Fiona bergerak, Hutan Solana memiliki area yang sangat luas. Besar dari hutan ini melebihi besarnya Kota Norburry. Tidak hanya Hutan Solana yang luas, Fiona yang merasa asing dengan Hutan Solana meskipun dengan koordinat yang Sistem 007 berikan juga menjadi kendala besar di sini.

Langkah kaki Fiona berhenti, kedua mata menyipit, dia pun melihat ke sekeliling. Detik berikutnya kening Fiona mengernyit, bibirnya mengerucut sesaat, dia ingin mempertemukan kening dengan telapak tangan untuk menyalurkan rasa frustasi.

“Kita masih berada di tempat yang sama, kita sama sekali tidak beranjak satu langkah pun dari tempat sebelumnya,” ujar Fiona.

Fiona menyadari kalau dia hanya berputar-putar sejak tadi, dia kembali ke tempat awal di mana dirinya dikubur beberapa saat yang lalu. Sebelumnya Fiona mencoba mengikuti koordinat peta yang Sistem 007 berikan padanya, namun seberapa jauh dia melangkah Fiona masih menemukan dirinya kembali ke tempat awal. Sementara itu posisinya pada koordinat peta pun juga tidak berubah barang sedetik pun.

Kedua mata Fiona menatap awas, kewaspadaan pun dia tinggikan untuk mengantisipasi adanya serangan dari pihak tersembunyi yang bisa membahayakan dirinya.

Dalam hutan tersebut Fiona tidak mendengar adanya suara binatang kecil, hanya angin yang berdesir beberapa kali, tempat itu begitu sunyi layaknya sebuah ruang yang terisolasi.

“Ilusi,” gumam Fiona kepada dirinya sendiri, dia mengambil kesimpulan tersebut karena dirinya hanya berputar-putar pada satu tempat sejak tadi.

Karena kekuatan Fiona belum pulih seratus persen sejak reinkarnasinya di dunia ini, Mana yang Fiona miliki sangatlah kecil dan juga menyedihkan, dia juga kurang akurat dalam mendeteksi aura di sekitar, sehingga Fiona tidak menyadari dirinya sudah terjebak dalam ruang ilusi. Bagaimana pun juga Fiona adalah gadis yang masih berusia lima tahun, dia membutuhkan waktu lama untuk memulihkan kekuatannya sampai seratus persen.

Warna merah tiba-tiba meliputi pandangan Fiona, kode ‘bahaya’ dan ‘peringatan’ pun juga muncul di depan Fiona sebelum pada akhirnya waktu mundur kurang dari tiga puluh detik dapat dia lihat. Waktu yang berjalan mundur tersebut adalah sisa waktu yang dimiliki sebelum segel yang menyelimuti Hutan Solana aktif, dan Fiona tidak memiliki banyak waktu untuk bisa keluar dari dalam sana.

Melihat situasi yang ada, Fiona berpikir akan sia-sia bagi dirinya untuk merasa panik ataupun terlihat layaknya anak ayam yang kehilangan induknya sekarang. Daripada dia melakukan hal yang sia-sia, akan lebih baik baginya untuk menerima situasi yang ada, kemampuannya untuk berteleportasi dengan merobek dinding dimensi ruang dan waktu masih tersegel sehingga Fiona tidak bisa keluar dari tempat ini dalam waktu singkat.

Untuk keluar dari Hutan Solana, Fiona harus keluar dari dari ilusi yang menjebaknya sebelum dia bisa bergerak mencari jalan keluar. Sayangnya waktu yang Fiona miliki sangat mustahil bagi dirinya untuk melakukan hal itu.

Ketika waktu yang berjalan menunjukkan angka nol, waktu yang Fiona miliki untuk keluar dari Hutan Solana habis. Kurang dari satu detik berikutnya Fiona merasakan area hutan bergetar hebat layaknya gempa bumi yang besar mengguncang tempat itu, guncangan tersebut membuat Fiona tidak bisa berdiri lagi dan dia pun terjatuh duduk di atas tanah.

Tidak berselang lama kemudian deretan huruf rune kuno yang Fiona tidak tahu apa itu muncul di langit-langit hutan, huruf rune yang menyelimuti hutan bersinar keemasan, lalu cahaya dari huruf rune menyebar luas ke penjuru hutan membentuk sebuah selubung yang tidak kasat mata.

Semua itu terjadi kurang dari satu menit lamanya, pada saat itulah Fiona yang masih terduduk di atas tanah mengetahui Hutan Solana benar-benar tersegel dari dalam. Mereka yang masuk tidak bisa keluar dan mereka yang dari luar tidak akan menemukan keberadaan hutan misterius itu.

Begitu segel yang menyelimuti Hutan Solana kembali aktif dan menyembunyikan tempat itu dari mata dunia, semua fenomena yang tadinya Fiona rasakan pun berhenti, situasi hutan kembali seperti semula.

Fiona segera berdiri lagi, dia menepuk-nepuk rok gaunnya yang kini berbalut dengan debu ketika dia terjatuh tadi. Meskipun gaun yang dikenakan oleh Fiona berlumuran darah, kotor, serta membuat Fiona merasa jijik dengan semua itu, setidaknya Fiona merasa penampilannya tidak boleh acak-acakan atau semakin kotor dari sekarang.

“Zero, apa kau bisa melihat semua area yang ada dalam hutan ini?” tanya Fiona.

Untuk menanggapi pertanyaan Fiona, Sistem 007 memberikan peta hologram yang mencangkup sepuluh kilometer area hutan dengan Fiona sebagai pusatnya. Area Hutan Solana tentunya lebih luas dari yang Sistem 007 gambarkan dalam peta hologram, sistem pendeteksinya akan kembali menggambarkan situasi dan menghapus area abu-abu dalam peta saat Fiona menjelajahi tempat itu nantinya.

Walaupun peta hologram yang Sistem 007 berikan hanya menggambarkan sebagian kecil dari area Hutan Solana, Fiona sudah merasa puas. Dengan menggunakan peta hologram serta pendeteksi bahaya yang Sistem 007 miliki, Fiona merasa jauh lebih optimis untuk bertahan hidup ketika berada dalam tempat ini. Setidaknya dia tidak buta arah lagi.

Dari peta hologram tersebut, Fiona mengetahui dia berada di titik selatan bagian Hutan Solana. Apabila bukan karena ilusi yang memerangkap Fiona dan membuatnya berputar-putar di tempat, Fiona pikir dirinya bisa keluar dari dalam hutan sebelum segel yang menyelimuti Hutan Solana aktif. Sayangnya sekarang ini Fiona harus terjebak dalam hutan dan tidak bisa keluar lagi.

“Aku ingin semua informasi mengenai Hutan Solana!” pinta Fiona.

[Informasi sedang didownload!]

[Biip… Informasi gagal didownload!]

Notifikasi yang muncul dalam benak Fiona membuatnya merengut, Sistem 007 tidak berhasil mendapatkan informasi mengenai Hutan Solana, bukankah itu artinya tempat ini begitu misterius dan ada sesuatu di dalamnya yang menghalau Sistem 007? Sesuatu yang bisa menghalau kerja sistem milik dewa abyss pastinya bukan benda yang biasa, kini Fiona merasa penasaran mengenai misteri Hutan Solana.

“Sepertinya Hutan Solana tidak ada dalam plot dunia, berarti tempat ini murni menjadi area yang belum terjamah,” ujar Fiona lagi.

Fiona berpikir kalau dia bisa menemukan benda yang menghalau kerja Sistem 007 di Hutan Solana, dia juga bisa menemukan pusat dari segel yang menyelimuti hutan dengan bantuan Sistem 007. Bukankah itu artinya Fiona tidak perlu menunggu waktu lama untuk bisa keluar dari tempat ini?

Senyum kecil pun muncul pada bibir Fiona, dia kembali bersemangat dan memiliki niat untuk menjelajahi tempat ini. Keuntungan lainnya adalah saat Fiona menjelajahi tempat ini, area abu-abu pada peta hologram akan terhapus dan area yang tidak terdeteksi akan tergambarkan pada peta hologram. Pekerjaannya untuk mencari benda misterius yang Fiona maksud tadi akan semakin mudah.

Fiona adalah orang yang malas dan melakukan penjelajahan seperti ini tidak masuk dalam agendanya. Namun sifat malas gadis itu sebenarnya selektif, dia bisa malas-malasan dan juga bergerak aktif dengan situasi yang berbeda. Dalam situasi seperti sekarang ini Fiona tidak memiliki banyak pilihan lain, apabila Fiona ingin keluar dari Hutan Solana maka dia harus lebih aktif dan tidak tinggal diam saja.

Hal pertama yang harus Fiona lakukan sekarang adalah keluar dari ilusi yang menjebaknya.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
bisa gede di dalam hutan nih Fio
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status