Share

RUMAH RISMA part 8

"Mbakmu kesambet setan, Ra!" ujar Risma.

Mbak Laras menatap sinis ke arah Risma dengan tangannya yang masih menyobek fotoku.

"Sudah malam, lebih baik kalian segera berangkat. Nggak usah gubris kelakuan Laras. Ayo, Ra!" tegas Ayah merangkulku dan mengiringi langkah kami keluar.

Selesai membawa masuk barang-barangku ke dalam bagasi, aku berpamitan pada Ayah dan mencium punggung tangannya dengan takzim.

Lalu aku meraih tangan Ibu bermaksud untuk berpamitan juga. Karena biar bagaimanapun beliau adalah orang tuaku. Namun dengan kasar Ibu menepis tangan ini.

Aku menarik napas panjang dan mengembuskan pelan. Astaghfirullah, bahkan untuk kucium tangannya saja Ibu tidak mau lagi.

"Assalamualaikum," salamku dan langsung segera masuk ke dalam mobil.

Dapat kulihat dari dalam kaca mobil bahwa mata Ayah nampak berkaca-kaca. Mobil perlahan berjalan meninggalkan halaman rumah. Sampai akhirnya kulihat dari kejauhan Ayah masuk ke dalam meninggalkan Ibu dan Mbak Laras di luar.

Risma dan Nina berusaha un
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status