Share

Gadis Aneh

Hangat matahari pagi membuat Rindiani terganggu dalam tidurnya, mau tidak mau ia terpaksa membuka mata dan segera bangun dari mimpi indah nya

Dengan masih sedikit mengantuk Rindiani beranjak dari kasur yang ia tempati saat ini, saat sudah sampai di depan cermin betapa terkejutnya ia setelah mendapati baju yang ia kenakan saat ini berbeda dengan baju yang ia pakai semalam

Setelah memastikan bahwa saat ini ia tidak sedang bermimpi, Rindiani mengedarkan pandangannya ke segala penjuru lalu membelalakkan matanya karena saat ini ia sedang berada di kamar yang sama sekali tidak ia kenali, dan dengan baju yang berbeda dari baju yang tadi malam ia pakai

"Aaaaaaaaa," Teriak Rindiani seketika saat ia melihat seorang lelaki sedang duduk santai di atas sofa dengan sebuah majalah di tangannya

"Siapa kau, dan dimana aku ?" tanya Rindiani tapi tidak mendapatkan jawaban dari pria tersebut

"Halo ... Apa kau dengar perkataan aku ?" tanya Rindiani pada lelaki tersebut tapi hanya sebuah lirikan yang dia dapat

"Eh ... Lelaki mesum, Cepat Jawab dimana aku dan Apa yang telah kau lakukan padaku tadi malam," tanya Rindiani kembali dengan agak kesal

Lelaki itu lalu meletakkan Koran yang sejak tadi baca dan beranjak mendekati Rindiani, Melihat hal itu membuat Rindiani sedikit ketakutan dan tanpa sadar melangkah mundur beberapa langkah

.

"Berisik," ucap laki laki tersebut lalu memalingkan tubuhnya dan melangkah pergi meninggalkan Rindiani

.

"Hey Gadi Aneh, Sekarang kau sedang berada di apartemen ku," ucap pemuda itu lagi

"Lalu apa yang telah kau lakukan padaku tadi malam lelaki mesum," tanya Rindiani dengan kasar

"Menurut mu apa yang akan di lakukan oleh seorang lelaki saat ia berada di dalam satu kamar bersama seorang wanita yang sedang tidak sadarkan diri ?"kata pemuda itu balik bertanya

"Tidak.. Tidak mungkin !" Teriak Rindiani

Teriakan Rindiani yang sangat keras membuat para tetangga datang berkumpul untuk melihat apa yang sedang terjadi, sedangkan lelaki itu masih tampak cuek tak merasa bersalah sedikitpun

"Sudahlah, tidak usah berisik lagi, ini Apartemen ku, lebih baik kau mandi lalu makan, jika kau lapar di dapur ada bahan untuk memasak, aku pergi dulu," ucap lelaki itu

"Hey tunggu, kau masih belum menjawab pertanyaan ku," kata Rindiani tapi pemuda itu tak berhenti sedikit pun seolah tidak peduli dengan pertanyaan Rindiani

"Maaf non, Saya tetangga Mas Yuda di, biar bibi yang jelaskan tentang apa yang terjadi pada non tadi malam," ucap Salah seorang wanita paruh baya

"Baik bi, Asal bibi bisa berkata jujur dan tidak menutupi satu hal pun," kata Rindiani

"Baik non, Semalam mas Yuda membawa non saat nona sedang tidak sadarkan diri dan pakaian basah kuyup, Mas Yuda meminta tolong pada bibi untuk mengganti pakaian nona yang saat itu sedang basah kuyup sedang mas Yuda pergi ke apotik untuk membelikan obat untuk nona," ucap Wanita paruh baya itu

"Apakah benar yang bibi katakan? benarkah lelaki mesum itu tidak melakukan hal hal yang tidak senonoh terhadap ku," Tanya Rindiani

"Benar non, Mas Yuda adalah orang baik, tidak mungkin ia melakukan hal yang nona pikirkan," Jawab Wanita paruh baya itu

"Jika nona masih tidak percaya, maka periksalah kondisi tubuh nona sekarang juga, apakah ada sesuatu yang janggal ?" lanjut wanita paruh baya itu di ikut sebuah pertanyaan kepada Rindiani

Dengan segera Rindiani memeriksa kondisi tubuhnya tapi tidak menemukan satu pun hal janggal yang terjadi pada dirinya

"Eh....," ucap Rindiani karena merasa kaget dan senang karena dirinya masih seperti dulu

"Bibi benar, berarti lelaki mesum itu tidak melakukan apapun kepada ku," ucap Rindiani

.

"Itu memang benar non, tidak akan berani berbohong untuk menutupi suatu kesalahan , jadi .Jika sudah tidak ada yang di perlukan lagi, bibi pergi dulu," ucap Wanita paruh baya itu lalu pergi keluar apartemen milik Yuda

setelah mendengar perkataan dari wanita paruh baya di depannya itu, Rindiani mengingat kembali kejadian setelah pertengkarannya dengan Dave mantan kekasihnya

Rindiani mengingat satu demi satu kejadian di rumah mantan kekasihnya itu, di mulai dengan kejadian perselingkuhan Kekasihnya bersama saudara sepupu nya lalu pertengkarannya dengan Dave yang menyebabkan ia berjalan di bawah derasnya hujan tanpa arah dan tujuan

Saat itu ia merasa hidupnya sudah tidak ada artinya lagi, semua yang ia miliki sudah tidak ada, Ayahnya yang sudah meninggal, ibunya yang tak pernah ia kenal sama sekali, keluarga pamannya yang hanya perduli terhadap harta ayahnya dan kekasihnya yang sudah melakukan pengkhianatan terhadap dirinya bersama saudara sepupu nya sendiri

Rindiani saat itu merasa ingin mati saja karena berpikir sudah tidak ada gunanya ia hidup, beruntung saat badannya sudah tidak kuat terhadap dinginnya hujan seorang pemuda menolongnya dan membawa nya ke tempat saat ini ia sedang berada

Mungkin Tuhan belum mengizinkan ia untuk mati, sebab ia masih banyak yang harus ia lakukan di dunia, Tuhan mungkin masih menginginkan Rindiani untuk menata hidupnya kembali setelah ia semua yang telah ia susun kembali hancur dengan sekejap mata

"Setidaknya aku harus meminta maaf kepada orang mesum itu karena kata kata kasar ku kepadanya dan aku juga harus berterima kasih karena sudah menolong ku saat itu," ucap Rindiani dalam hati

"Bibi tau tidak kapan orang itu akan kembali ?" Tanya Rindiani kepada wanita paruh baya di depannya itu

"Bibi tidak tau non, Mas Yuda sangat jarang kesini, mungkin sebulan hanya sekali atau bahkan setahun ia tidak pernah datang, ia hanya menitipkan Apartemen nya kepada bibi untuk di bersihkan setiap hari,"

"Katanya sih, dia sibuk cari kerja di Jakarta non" Jawab Wanita paruh baya yang ada  di depan Rindiani saat ini

"Memangnya dia kerja apa di Jakarta bi ?" Tanya Rindiani lagi

"Bibi tidak tahu non, Kata mas Yuda sih dia saat ini masih nyari kerja di Jakarta selain itu ia hanya kerja sampingan sebagai tukang sapu jalanan non" Jawab Wanita paruh baya yang saat ini berada di depan Rindiani

"Tukang Sapu Jalanan ? Tidak mungkin, Mana mungkin tukang sapu bisa punya Apartemen se me mewah ini," ucap Rindiani yang tidak mendapatkan Jawaban dari wanita paruh baya di depannya itu

"Baiklah non, jika tidak ada apa apa lagi saya mau pamit," ucap wanita itu

"iya bi... Sekali lagi terima kasih" ucap Rindiani dengan kepala menunduk

"Sama sama non," Jawab wanita itu lalu melangkah pergi keluar Apartemen milik Al

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status