Share

Dasar Mesum

Sudah sebulan lebih Rindiani bekerja di Grand Hotel Surabaya, selama itu pula Rindiani masih tinggal di apartemen milik Al sedangkan Al sendiri sudah selama itu pula tidak pernah datang ke apartemen miliknya

Rindiani bukannya merasa senang dengan hal itu tapi malah merasa kesal dan heran dengan sikap Al yang dirasa sangat menyebalkan

"Orang mesum itu kemana sih, aku kan harus bayar biaya apartemen ini," ucap Rindiani dalam hati saat ia tiba di apartemen milik Al setelah pulang kerja

"Atau Jangan jangan dia ngaku ngaku kalau apartemen ini miliknya," Lanjutnya dalam hati

"Sudah lah lebih baik aku mandi dulu," kata Rindiani

Rindiani lalu beranjak pergi untuk mandi setelah seharian ia bekerja, tak berapa lama setelah ia mandi ia keluar kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk di tubuhnya

Langkah kakinya tiba tiba berhenti saat ia melihat seseorang sedang duduk di Sofa dan menatap Rindiani tanpa berkedip

"Aaaaa" Teriak Rindiani saat saat melihat tatapan pria itu lalu buru buru masuk kedalam kamar

Setelah mengenakan pakaian ia pun keluar kamar ingin memarahi pria itu karena ia merasa malu bercampur emosi

"Hei orang mesum, bisa gak kalau masuk jangan pas waktu kayak tadi ?" ucap Rindiani setelah sampai di tempat pria itu dengan nada emosi

"Apaan sih, Dasar aneh, Hei gadis aneh, ini apartemen ku, jadi terserah aku lah mau masuk kapan aja," kata Al dengan tenang

"Iya aku tau, ini apartemen mu, tapi bisa kan kalau mau datang ngabarin dulu atau telpon dulu atau apalah yang penting jangan datang pas kayak tadi," ucap Rindiani

"Mau nelpon gimana aku kan gak punya nomor mu, Dasar aneh," kata Al menjawab perkataan Rindiani

"Iiih.. Sumpah nyebelin nih orang, oke aku akan keluar apartemen mu sekarang juga," ucap Rindiani dengan emosi

"Ngapain keluar, oo udah punya uang ternyata," kata Al

"Iya aku sekarang aku udah kerja, dan aku bisa nyewa kontrakan atau kos agar gak ngerepotin orang mesum kayak kamu," ucap Rindiani

"Sudah lah, ngapain nyari kontrakan sih, kamu bisa tinggal di sini sampai kapan pun tanpa biaya dan aku gak melakukan hal-hal buruk kan," ucap Al

"Mana aku tau, tadi saja mata mu tidak berkedip saat liat aku mandi," ucap Rindiani menyindir Al

"Eh itu, Udah lah, gak usah pergi dari apartemen ini, aku udah bayar semuanya jadi eman aja kalau gak di tinggalin," ucap Al berusaha menyembunyikan kegugupannya

"Aku pergi dulu," ucap Al lalu dengan cepat keluar apartemen karena merasa malu dengan ucapan Rindiani

"Eh tunggu Al !" Teriak Rindiani saat ia melihat Al pergi tapi tak ada tanggapan dari Al

"Apaan sih tuh orang mesum, datang pergi seenaknya saja, dasar setan," ucap Rindiani dalam hati

*******

Al yang sudah berada di dalam mobilnya langsung menuju rumah orang tuanya untuk beristirahat sejenak, Saat sampai di rumah orang tuanya ia melihat rumah itu sedang sepi, dalam hati ia merasa sangat bersyukur karena tidak akan mendapatkan pertanyaan pertanyaan paling menyeramkan dari orang tuanya

"Alhamdulillah ayah dan ibu sedang keluar, sebaiknya aku langsung ke kamar saja," ucap Al dalam hati

Sesampainya di kamar Al langsung menelpon seseorang untuk membicarakan tentang suatu hal

"Halo Al ada apa ?" kata seseorang di seberang telepon

"Lut, bagaimana perkembangan kerja sama kita dengan PT. Angkasa Jaya ?" ucap Al setelah telponnya tersambung

"Oh itu, Pihak Angkasa Jaya sudah menyetujui kerjas sama dengan kita, untuk laporan keuangan dan Hasil rapat akan aku kirim nanti pakai Email," ucap Luthfi orang yang sedang Al telpon

"Ok Lut, Aku tunggu," ucap Al

"Segera kirimkan, aku mau lihat laporan keuangannya, serta tolong juga kamu kabarin si Aji agar mengirimkan rencana untuk langkah selanjutnya setelah kerja sama kita rampung," kata Al melanjutkan perkataannya

"Siap pak bos, jadi kau kapan balik ke Jakarta ?" Tanya Luthfi

"Mungkin seminggu lagi, ada yang harus aku urus di Grand Hotel," Jawab Al

"Oke lah, Cepet balik bosen aku kalau keluar cuma bareng Si Aji," kata Luthfi

"Alah, Kalian kan sama saja, kalau keluar pasti nyari tempat buat jajan, ngapain bosen,"  Jawab Al

"Ya bosen aja Al, tapi dari pada kau, sebenarnya aku dan Aji sudah sepakat buat bawa lu ke dokter," kata Lutfi

"Ke dokter ? Ngapain ?" kata Al bertanya karena penasaran

"Ya buat periksa lu lah, takutnya ada kelainan hahaha," Jawab Lutfi

"Kelainan Kepalamu itu, udah lah aku harus memeriksa laporan keuangan dulu," ucap Al

"Haha, ngaku aja lah Al, Kalau bukan kelainan apa lagi hayo, Sebagai Bos besar dari Perusahaan Jaya Mandiri Profille yang sangat terkenal dan memiliki banyak aset tapi gak doyan jajan itu yang harus di pertanyakan hahaha," ucap Luthfi di iringi dengan tawa ejekan kepada sahabat nya itu

"Eh Sinting, Gw bukan punya kelainan, Tapi gw gak mau jajan sembarangan di tempat tempat seperti itu," kata Al merasa sedikit kesal dengan ejekan sahabatnya

"Ngapain gw jajan kalau di apartemen gw di Surabaya ada yang lebih bening dari pada seperti yang lu cari di pinggir jalan," Lanjut Al

"What...? Serius lu Al ?" Tanya Luthfi merasa kaget setelah mendengar ucapan Al

"Ternyata bos besar Jaya Mandiri Profille sudah berubah ya, udah mulai nyimpen yang bening bening di Apartemen nya," ucap Luthfi

"Bagi bagi dong Al," Lanjut Lutfi

"Eh Sinting, lu berani nyentuh dia sedikit saja gw janji semua saham yang lu punya di JMP akan jadi nol," Kata Al

"Hah.. Kok gitu, gak jadi deh hahahaha," Jawab Luthfi di seberang telepon

"Dasar sinting, dah lah gw mau tidur dulu, males dengerin omongan orang sinting kayak lu," Umpat Al pada sahabatnya itu

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status