Share

Gayung Bersambut atau Keberuntungan?

Rasanya Rega memiliki bodyguard baru karena sang ibu sudah berdiri di teras sembari berkacak pinggang, ditambah dengan mata melotot yang cukup intimidatif. Pemuda itu hanya memberi senyum tidak berdosa.

“MAU KE MANA LAGI? DEMO?” Suara Bu Siti Marfu’ah sudah naik beberapa desibel.

“Mau jalan-jalan aja. Biar kakinya enggak kerasa sakit.”

“Ampuuun … punya anak kok begini amat, ya Allah!” Bu Siti Marfu’ah menepak dahinya sendiri. Kesal.

“Masa jalan-jalan enggak boleh?”

“Kan kamu lagi sakit kaki. Mau maksa jalan-jalan?” keluh sang ibu. “Rega, kamu itu kenapa, sih? Enggak punya pikiran sama sekali.”

“Rega bosen di rumah, Bu.”

Bu Siti Marfu’ah melihat penampilan Rega. Memakai kaus yang dipadu padankan dengan kemeja kotak-kotak, celana denim panjang, memang setelan ke kampus. Tetapi, dia tidak membawa tas atau alat tempur. Mungkin Rega berkata jujur, begitu pikir sang ibu.

“Pakai sendal atau sepatu?” selidik Bu Siti Marfu’ah.

“Penting, ya Bu?”

“Oh, penting. Kalau pakai sendal, berarti bener.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Siti Yusuf
jiaaah Rega gercep yeee deketin Phey .........
goodnovel comment avatar
Qianas Shopp
cie Rega penasaran sma sosok Phey...... ibunya Rega kocak sampe nanya pake sandl apa sptu...tpi ya namanya juga ibu pasti khawatir sma anaknya aplgi soal kerusuhan itu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status