Share

Bab 47

Hujan kembali deras lagi setelah tadi agak sedikit reda. Zafar menembusnya karena sang paman berbicara dengan sangat panik di telfon tadi. Dia terpaksa datang karena sang paman memohon, sedangkan hatinya merasa berat untuk meninggalkan Hilma yang masih belum mau bicara dengannya.

Pria itu bergegas turun dari motor dan mengetuk pintu dengan tubuh yang kedinginan. Haji Burhan datang, ia melihat Zafar basah kuyup, kemudian meminta Santi untuk mengambilkan anduk.

Santi tersenyum saat mengalungkan handuk itu padanya, sedangkan Zafar langsung menepis tangan wanita itu yang sangat tidak sopan.

"Apa yang bunyi, Paman?" tanya Zafar, sambil masuk ke dapur, karena tadi sang paman bicara bahwa gasnya bocor karena mengeluarkan bunyi dan bau.

"Gak tau, tadi bau sama ada bunyi, ya kan, Santi?"

"I–iya, Aa, tadi bunyi gitu. Aku jadi takut...." Santi memanfaatkan situasi sambil memegangi tangan Zafar, membuat pria itu menatapnya tajam.

"Kamu cek deh, paman mau ke atas dulu, sakit pinggang rasanya.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Dedy Irawan
penulisnya hiatus
goodnovel comment avatar
Sunarno 02
hahaha penulis nya capek mikir mungkin makanya critanya keputus
goodnovel comment avatar
Roni Hermawan
mana lanjutan nya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status