Share

Bab 8

"Siapa bilang aku menyukaimu? Dasar pelacur menjijikkan. Jalan pikirannya saja sudah bikin mual pagi-pagi," gumam Eric menanggapi ucapan Yuna dari depan layar komputer.

'Nggak, itu malah bagus. Kalau dia jatuh cinta padaku, lebih mudah untuk menghancurkannya,' pikir Eric.

Eric menimbang-nimbang pemikirannya. Ide yang baru saja ia dapatkan tidak terlalu buruk.

"Oh, itu dia!" Eric berseru tatkala Emilia memasuki kamar.

Eric tidak bisa menahan senyuman ketika melihat wajah Yuna pucat pasi. Terang saja Emilia marah besar, sebab pakaian-pakaian itu hadiah terakhir dari Thomas Volker, sang kakek, untuk Emilia.

Semalam ia sadar jika Yuna dan Emilia mungkin tidak mengingat satu sama lain karena pencahayaan redup di kamar hotel malam itu. Eric tidak mungkin membiarkan kedua perempuan itu menjadi akrab.

"Hahaha. Lucu sekali! Menyenangkan!" Eric menyandarkan kepala di kursi kerja dengan santai.

"Apanya yang menyenangkan?"

Eric melongok ke arah suara berat di belakangnya. "Oh, aku nggak tahu kamu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Popow
eric kejam bgt
goodnovel comment avatar
Chika
jahat banget
goodnovel comment avatar
Usman
apes sekali
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status