Share

Bab 235 Kacau

Setelah kepergian Devan, Lusi langsung masuk ke rumah dan betapa kagetnya dia mendapati Maura sedang berdiri tak jauh dari pintu utama.

"Ya Tuhan, Maura. Apa yang sedang kamu lakukan? Kenapa berdiri di sana?"

Sebenarnya gadis itu ingin sekali keluar untuk melihat Devan, sekali saja. Tetapi sayangnya dia tidak bisa, sebab Devan langsung pulang. Gadis itu ingin pergi ke kamar, tapi saat pintunya terbuka Maura memilih untuk berdiri, tidak mau menimbulkan kecurigaan kalau Lusi melihat dia lari ke kamar.

"Ah, nggak apa-apa, Mbak. Tadinya aku mau keluar, kan. Aku pikir ada suara mobil masuk. Eh, ternyata ada Mbak Lusi."

"Terus, kenapa kamu malah berdiri di situ?"

Maura hanya cengengesan sembari menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal. Lusi hanya menggelengkan kepala saja. Wajahnya kelihatan lelah dan stres. Maura bisa melihat itu. Sepertinya beban pekerjaan begitu berat. Ini adalah informasi yang bagus bagi Raka.

Maura akan berusaha untuk memberi tahu Raka, agar sang pria membujuk Lusi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status