Share

Kubuat Miskin Suamiku Dan Keluarganya
Kubuat Miskin Suamiku Dan Keluarganya
Author: Vyra Fame

Bab 1

KUBUAT MISKIN SUAMIKU DAN KELUARGANYA

BAB 1

"Nia ini uang gajiku bulan ini, " ucap Mas Indra yang baru saja pulang kerja sembari menyerahkan sebuah amplop berwarna coklat padaku.

Saat kuterima amplop tersebut,  kuraba dan kurasa,  amplop itu sangatlah tipis.

"Mas,  kenapa tipis sekali amplopnya? " 

"Iya, tadi tujuh juta sudah aku berikan pada Ibu,  karena katanya Mimi sedang butuh banyak uang untuk membayar uang kuliah. "

"Bukannya uang kuliah Mimi sudah dibayarkan minggu kemarin?  Apa iya bayar uang kuliah itu tiap minggu? "

"Kamu kenapa sih,  Dek?  Aku ini anak laki-laki tunggal di keluargaku,  dan lagi Ayahku sudah meninggal,  jadi sudah kewajibanku untuk memenuhi kebutuhan Ibu dan Adikku,  dan kamu kan sudah tau itu. "

"Kewajiban katamu?  Lalu apa aku ini bukan kewajibanmu?" aku merasa tak terima dengan ucapan Mas Indra,  bagaimana bisa gaji nya yang delapan juta hanya diberikan padaku sebesar satu juta rupiah saja,  dan itu untuk mencakup segala hal,  yakni makanku dan Mas Indra,  bayar listrik,  bayar air dan kebutuhan tak terduga lainnya. 

"Kan kamu sudah punya penghasilan sendiri Dek,  lagian kamu juga tidak harus menafkahi siapapun kan,  secara kamu yatim piatu,  jadi seharusnya kamu itu berbakti pada Ibuku dan menyenangkan Adikku. "

"Enteng sekali ucapanmu Mas,  meskipun aku tidak ada menafkahi keluargaku tapi bukan berarti kamu memberi aku nafkah seenak jidatmu, lalu bagaimana untuk biaya makan,  listrik,  air dan sebagainya dengan uang satu juta ini? "

"Atur kamulah gimana pandai-pandainya kamu aja."

"Baik,  kalau itu maumu, jangan pernah protes kalau aku masak tidak sesuai seleramu yang selalu ingin makan enak itu, " ucapku kesal dan akhirnya meninggalkan Mas Indra sendiri di ruang tamu. 

Namaku Nia tak pakai ramadhani, meskipun nama dan wajahku kata orang mirip dengan si artis sosialita itu tapi tetap saja aku jauh berbeda dengannya,  aku seorang istri dari pria pelit seperti Mas Indra,  Mas Indra hanya mengutamakan Ibu dan Adiknya saja sedangkan kepadaku dia tidak pernah memperhatikan kemauan dan kebutuhanku.

Memang sih,  saat ini aku memiliki penghasilan sendiri sebagai pemilik restoran ternama di kotaku inu,  bahkan rumah yang kami tempati ini adalah rumah milik almarhum orang tuaku. Sedangkan Mas Indra bekerja sebagai supervisor di kantornya.  Sedari awal menikah Mas Indra tidak pernah memberikan barang berharga padaku selain cincin kawin saat ijab kabul dulu, dan itupun hanya seberat dua gram saja. 

Awalnya aku tidak keberatan jika Mas Indra hanya memberiku cincin dan seperangkat alat sholat saja,  karena bagiku tak butuh emas berlimpah dan uang banyak, cukup sederhana asal bisa sakinah mawadah warahmah. Tapi ternyata aku salah besar,  hal itu bukanlah bagian kesederhanaan dari Mas Indra,  melainkan kepelitan yang hakiki dari suamiku. 

Apa lagi Ibu mertua dan Adik iparku tidak terlalu menyukaiku, entah apa penyebabnya, mereka akan bermanis mulut dan muka saat meminta uang kepada saja, selebihnya mereka akan memasang muka masam yang sama sekali tidak enak dipandang. 

"Baiklah, Mas, kalau memang itu maumu, aku akan mengikuti caramu memperlakukanku, maka begitu juga caraku memperlakukanmu dan keluargamu," ucapku dalam hati. 

Baru saja aku akan membaringkan tubuhku ke ranjang tiba-tiba saja terdengar suara bising dari luar, aku keluar untuk melihat siapa gerangan yang sudah bikin gaduh di rumahku. Saat aku sampai diruang tamu, aku terkejut, ternyata disana sudah ada Ibu mertuaku dan Adik iparku dengan membawa koper di tangan mereka. 

"Sedang apa kalian disini?"

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status