Share

Bab 7. Punggung yang Menggemaskan

"Mas, Lepaskan tanganku."

Aku berusaha menarik lepas dari genggamannya. Dia berhenti dan berbalik menghadapku. Wajah mengeras dengan alis bertaut.

"Aku kan sudah bilang itu kerumunan tidak aman! Aku temani tidak mau! Dasar keras kepala!" ucapnya sambil mendengus kesal.

"Kenapa marah?" tanyaku dengan memberikan tatapan heran ke arahnya.

"Kamu tidak bisa dibilangin!"

Aku semakin heran, memang dia siapa. Kenalan saja baru, sudah sok ngatur.

Namun, melihat wajahnya yang tegang membuatku tersenyum. Lucu saja, melihat orang kok tiba-tiba protektif tidak jelas gitu.

"Kenapa senyum-senyum!"

"Enggak apa-apa. Aku naik angkot saja. Capek!"

Aku berlari menuju angkutan umum yang berhenti di perempatan jalan, terserah dia ikut atau tidak. Sudut mataku menangkap dia berlari mengejarku sambil bergumam entah apa.

Kemudian lelaki yang belum lam aku kenal ini, duduk di depanku. Bangku angkutan ini berhadap-hadapan.

"Tika, kamu pindah sini!" katanya, lebih tepatnya memerintah ketika ada penumpang lak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ghazani Akbar
"mengobrak-abrik syaraf janda", lucu Thor pemilihan kalimatnya. Semangat Thor up nya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status