Share

Bab 10.  Lupakan

"Siapa tamunya, Tika?" teriak Ibu dari dapur.

"Kang Bejo dari Kelurahan, Bu!"

“Suruh tunggu sebentar!” teriak Ibu lagi.

Kemudian Ibu keluar menemui kami, ditangannya sudah menenteng tas kresek kecil. "Ini buat kamu, Jo. Buat sarapan.” Ibu menyerahkan bungkusan itu.

"Terima kasih, Bu, Mbak Tika. Saya pamit."

Kami mengangguk dan mengantarkannya sampai teras rumah.

"Surat apa, Tika? Kenapa Pak Lurah kirim surat?" tanya Ibu setelah Kak Bejo pergi.

Aku menyerahkan surat itu, kemudian Ibu membacanya.

"Ini bagus, lo. Berarti dari Kelurahan melihat usahamu itu bisa berkembang. Besuk datang saja, apalagi nanti akan bertemu orang Dinas. Siapa tahu ketemu jodoh pegawai negeri. Biar tidak kelamaan menjanda!" Ibu tersenyum menggodaku.

"Ibu! Jangan mulai lagi!"

"Ibu bercanda," ucapnya sambil tertawa.

"Sekarang waktunya menggunakan ilmu yang kamu dapat dari kampus. Sejak wisuda, kamu belum ada kesempatan untuk itu. Apalagi ini untuk desa kita. Itu pahalanya besar, karena ilmu kita bermanfaat untuk
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Muh Fajril
bagus ceritanya kasih hadiah bonus yg bayak donk biar kita bisa baca selanjutnya
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status