Share

Chapter 2: Petir Dahsyat

    Boy Knight berbalik dan mengayunkan pedangnya, hembusan angin menyibak beberapa orang yang di yakini berkomplotan dengan para pemeran titan.

   “Kalian hanya para pemuja Titan yang ingin menginvasi negeri ini. ‘kan?” teriak Boy Knight.

  Seseorang maju dengan tangan menyala api, menembakkannya ke arah Boy Knight. Sebelum sampai ke targetnya, kekuatan itu meledak. Vicnight menahannya agar tidak sampai mengenai Boy Knight. Semua mata yang melihat takjub atas peristiwa tersebut.

   “Kau siapa, Pemuda misterius? Kaupikir kedatanganmu bisa menghentikan kami!” teriak pemeran Kronos, nama aslinya adalah Gisarios.

   “Aku Boy Knight, seorang perampok. Aku tak suka kalian mengacaukan pertunjukan, itu saja,” jawab Boy Knight.

Thinanomakhia.

Pertempuran paling kuno yang terlukis pada lembaran sejarah.

Meng-hikayat-kan perebutan kerajaan agung Dunia dan Nirwana.

Para Dewa dengan segala kehendaknya.

Memukul para Titan, menjatuhkan mereka ke dasar Tartaros.

Para Titan hanya bisa menghabiskan sisa hidup demi menebus segala dosa dalam selimut keabadian.

Vichnight berjalan sambil menyanyikan semacam kidung dengan suara yang cukup lantang. Boy Knight berkata kepadanya,

   “Pendeta, kau hanya akan membuat mereka semakin marah.” Boy Knight memanggil Vichnight pendeta karena kebiasaanya yang suka menyanyikan kidung dan berceramah.

 Pemeran Titan Atlas; namanya Homeros mulai bangkit dan menyerang Boy Knight dari belakang, sebelum terkena serangan telak, Boy Knight menyadarinya dan menghindar. Tanah di sekitarmya melayang, membentuk bebatuan keras meluncur ke arahnya, menghujam dengan bengis.

Boy Knight menghunuskan kedua pedangnya. Satu pedangnya dia ayunkan mengibaskan angin kencang, yang satunya dia kibaskan membakar serangannya. Kedua pedang Boy Knight memiliki elemen bertolak belakang angin dan api.

   “Bantu aku menghajar anak ini!” teriaknya. Teriakannya mendatangkan kedua orang bertubuh kekar mereka adalah pemeran Titan Koios; namanya Andromos  dan Kiros; namanya Manase.

  Boy Knight memutarkan pedangnya, maju melawan mereka bertiga. Andromos membenturkan senjatanya dengan pedang Boy Knight yang digenggam di tangan kanan. Tangan kirinya melempar pedangnya ke langit malam, lalu memberikan pukulan telak pada perut Andromos.

Dengan itu, Boy Knight mengayunkan pedang di tangan kananya, membuat Andromos tumbang. Boy Knight mengibaskan angin dari pedang di tangan kanannya mendorong tubuh Andromos terbang dan mendarat di hadapan pemeran Homeros dan Manase.

 Homeros dan Manase terbelalak menyaksikannya, temannya dipukul mundur dengan mudah. Boy Knight meraih pedang jatuh yang tadi dia lempar dengan tangan kirinya. Kemudian melangkah maju, Manase menghalanginya dengan memberikan serangan tebasan pedang.

Boy Knight menghindarinya, ia berdiri di samping kanan Manase. Beberapa detik kemudian, pemeran Manase jatuh tersungkur menyentuh kaki Boy Knight. Tubuhnya sedikit menerima luka bakar. Ternyata tanpa disadarinya, Boy Knight menyerangnya dengan pedang di tangan kirinya.

   “Bagaimana, Tuan! Tinggal kau seorang!” seru Boy Knight menghadap Homeros.

   “Sombong sekali, Bocah! Aku bisa meremukkan tubuhmu!” seru Homeros menggetarkan dan megangkat tanah, membentuk dua bongkahan batu raksasa, siap mengampit tubuh Boy Knight. Pemuda bertopeng itu bersiaga menghadapi kekuatan dahsyat.

            Sementara itu, Vichnight menghadapi pemeran titan Hiperion; namanya Vistaros yang tubuhnya bisa mengeluarkan api sesuka hatinya—dia adalah seorang yang menembakkan api kepada Boy Knight tadi. Vichnight menghadapinya dengan mengayunkan tongkatnya, menghentikan serangan pemeran titan Hiperion, menciptakan uap.

   “Kau mampu mengeluarkan energi air,” ucap Vistaros.

   “Tentu, air adalah suatu kelembutan yang bisa menghentikan keganasan api yang tak berperasaan,” kata Vicnight.

   “Cih ... jangan bangga dengan kemampuanmu yang labil itu, Bocah!” teriak pemeran titan Hiperion, menembakkan bola api yang sangat kuat. Vichnight bisa mengatasi beberapa tembakan. Akan tetapi, tembakan-tembakan terakhir tak mampu dihadapinya. Tembakan demi tembakannya semakin kuat, sampai membuat Vichnight kuwalahan dan terpental oleh tembakannya. Tubuhnya terhuyung, serangan Vistaros masih membabi buta.

            Orang-orang yang melihatnya merasa iba, mungkin Vichnight telah terbakar dengan tembakan api sekuat itu. Homeros memperhatikannya disela-sela dia bertarung sengit dengan Boy Knight.

   “Lihatlah! Temanmu segera tamat,” kata Homeros untuk menakuti Boy Knight.

   “Benarkah yang kaukatakan itu?” tanya Boy Knight membalas Homeros.

            Vichnight menembakkan air ke arah langit dan meledak layaknya kembang api. Pemeran titan Hiperion yang jadi lawannya terkekeh, dia mengira Vichnight salah sasaran.

   “Apa yang kauserang, hah?” ejek Vistaros.

            Turunlah tetesan-tetesan air membasahi seluruh area balai kota.

   “Serangan rintik-rintik ini adalah balasanmu, kau bercanda?” seru pemeran Hiperion. Tak disadari, tubuhnya terdorong oleh serangan dari belakang sampai roboh.

   “Kuat sekali,” ucap Vistaros. Dia melihat Vicnight di hadapannya, ternyata Vichnight bisa memanipulasi dirinya dalam rintikan hujan.

Pemeran Hiperion murka, dia mencoba menyerang tapi yang dia serang hanyalah bayang-bayang semata, Vichnight menyerang punggungnya lagi. Hal tersebut terjadi berkali-kali sampai Vistaros tergeletak, tak berdaya, dia rasakan tubuhnya remuk mendapatkan pukulan Vichnight.

Rintik-rintik hujan selesai, Vichnight menyudahi pertarungannya. Homeros terbelalak melihatnya. Boy Knight tersenyum bangga menyaksikan kekuatan temannya yang tiada tanding.

   “Sekarang mari kita lanjut, Tuan!” seru Boy Knight kepada Homeros.

   “Jangan harap kau bisa menang, Bocah!” amuk Homeros. Memberikan serangan bertubi-tubi kepada Boy Knight. Boy Knight mengayunkan pedangnya dengan cepat, kedua pedangnya menyalakan energi angin dan api. Boy Knight melompat, mengarahkan serangan ke arah Homeros.

   “Volida animou!(Bola api, angin)” teriak Boy Knight mengeluarkan jurus andalannya.

Bola api berputar-putar disertai hembusan angin muncul dari kedua pedangnya yang ia ayunkan secara bersama-sama. Homeros membuat dinding raksasa untuk menghalau. Akan tetapi, dinding itu hancur seketika saat bola api milik Boy Knight menghantam. Homeros harus menerima jurus tersebut sehingga tubuhnya roboh, tak bisa melawan lagi.

                                    ***

            Gisarios terpaku melihat kekalahan teman-temannya. Kedua orang bertopeng sungguh tiada tandingnya. Gisarios menggenggam erat sabit di tangan kanannya, bersiap melakukan perlawanan.

            Sebelum niatan Gisarios terpenuhi, seorang rekan yang masih berdiri menghalanginya.

   “Jangan khawatir, Gisarios. Aku akan membalikkan keadaan,” Dia adalah pemeran Titan Iapitos; namanya Sanbula. Sanbula mengucapkan mantra-mantra, munculah prajurit-prajurit kegelapan yang siap menyerbu Boy Knight dan Vichnight, kedua pemuda itu bersiaga untuk membela diri.

            Sambaran petir dahsyat menjatuhkan para prajurit kegelapan satu per satu. Kemudian tampillah beberapa orang dengan nyala petir menghajar seluruh prajurit kegelapan yang dibuat oleh Sanbula.

   “Mustahil, pasukanku tak semudah itu dikalahkan,” ujarnya penuh kebencian. Seketika satu petir menghujam ke arah Sanbula, membuatnya roboh dan tak sadarkan diri.

            Kelima orang tersebut adalah perampok-perampok yang dilawan Boy Knight dan Vicnight kemarin malam.

   “Hai, Semuanya! Oh, iya di mana orang bernama Devil yang kalian ceritakan kemarin?” sapa Boy Knight polos. Sambaran petir menghujam tubuhnya dengan cepat.

            Boy Knight masih berdiri dan sempat menghalau dengan pedang anginnya. Seseorang berjalan dengan langkah kaki tegap mendekati Boy Knight. Orang itu tiada lain adalah Devil. Pemimpin dari kelima perampok yang dilawan Boy Knight dan Vichnight kemarin malam.

Bersambung

Devil hadir di panggung pertempuran nih, akankah ia jadi musuh atau kawan Boy Knight? Apapun yang terjadi jawabannya ada di chapter selanjutnya, stay Reading!

Semoga hari-hari kalian menyenangkan!

Salam manis: Hanazawa-kun

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status