Share

Ancaman Meng Yilin

Kediaman utama keluarga Fu, kamar An Jiu.

BRAAKK!!

"An Jiu! Aku harap kamu tidak melupakan siapa dirimu! Aku harap kamu tetap menjaga batasanmu! Jika kamu melupakan semua itu, jangan harap aku akan tetap berbaik hati terhadap kalian! Dan jangan harap kamu bisa bertemu kembali dengan ibumu!! Jaga baik-baik putramu!! Jangan sampai dia membuat masalah dan melukai putraku lagi!!"

Meng Yilin menghempaskan kasar tubuh An Jiu madunya hingga menabrak meja rias dan terjatuh terduduk di lantai. Namun wanita itu kembali merayap mendekati Meng Yilin.

"Jangan ... tolong jangan sakiti ibuku ... aku mohon padamu." lirih An Jiu penuh harap dan memeluk kaki Meng Yilin.

Meng Yilin yang masih berdiri tegap, menyeringai misterius menatap madunya yang masih duduk bersimpuh di bawah.

"An Jiu maduku, kamu tenang saja! Asal kamu bisa menjaga putramu dengan baik, aku akan menjamin keselamatan ibumu! Dan suatu saat nanti aku akan mempertemukan kalian berdua!" meng Yilin berkata angkuh dan menendang kasar tubuh An Jiu, lalu melenggang meninggalkan kamar itu.

Ritme derap langkah sepatu hak tinggi Meng Yilin terdengar semakin menjauh. Namun An Jiu masih terduduk dengan perasaan hati yang kacau. Dia mencemaskan ibunya yang sejak 18 tahun ini tak pernah dia ketahui dimana keberadaannya. Dan selama 18 tahun ini, dia juga tidak bisa bertemu dengan ibunya.

Karena tepat disaat An Jiu menikah menjadi istri kedua Ye Han, Meng Yilin nekat untuk menculik dan menyembunyikan ibunya di suatu tempat untuk menggunakannya sebagai alat ancamanan.

Selama ini An Jiu tidak berani untuk mengatakannya kepada suaminya karena ancaman dari Meng Yilin yang akan mencelakai ibunya jika sampai An Jiu berani mengatakannya kepada orang lain.

Meng Yilin yang sedang hendak menuruni tangga, berpapasan dengan Fu Yishui yang baru saja pulang menyelesaikan kuliahnya. Fu Yishui mengabaikan ibu tirinya dan menganggapnya tiada. Dia hanya fokus berjalan dan melewatinya begitu saja.

Dan tentu saja hal itu membuat sang ibu tiri murka dan kesal karena merasa tidak dihormati.

"Dasar anak tidak tau diri ini! Ternyata memang tidak memiliki sopan santun dan etika! Ibu dan anak sama saja!!"

Fu Yishui mengabaikan ucapan pedas itu dan terus melenggang untuk menuju ke kamarnya. Namun belum tiba di kamarnya, pemuda itu malah melihat pintu kamar ibunya yang terbuka dengan beberapa benda yang berserakan dan berantakan.

Karena merasa ada yang tidak beres, pemuda itu memasuki kamar sang ibu. Dan betapa terkejutnya dia ketika melihat An Jiu masih terduduk di atas lantai.

An Jiu yang melihat kedatangan sang putra terlihat gelagapan dan merapikan penampilannya yang sedikit berantakan karena serangan dari Meng Yilin.

"Ibu, apa yang terjadi? Siapa yang melukaimu? Apakah wanita itu yang telah melakukan semua ini padamu?!" tanya Fu Yishui tampak khawatir dan membantu ibunya untuk berdiri.

An Jiu menggeleng samar dan berusaha untuk tersenyum. Namun rupanya hal tersebut malah semakin membuat Fu Yishui dikuasai amarah. Karena pemuda itu semakin jelas melihat wajah sang ibu yang mengalami lebam hingga kening berdarah. Dan mungkin saja An Jiu tidak menyadari semua itu.

"Ibu! Aku tidak bisa diam saja! Aku akan membalas perbuatan wanita itu!!" tegas Fu Yishui mengepalkam kedua tangannya dan berniat untuk mendatangi Meng Yilin.

GREEPP!!

Dengan cepat An Jiu menahan tangan sang putra kembali dan menggeleng kuat.

"Jika kamu memang peduli dengan ibu, tolong bersikaplah baik dan jangan menyinggung dia dan Hongjun." ucap An Jiu penuh harap.

Sungguh pemuda itu tidak mengetahui, mengapa sang ibu melakukan hal itu dan selalu meminta dirinya untuk mengalah dari Fu Hongjun dan ibu tirinya. Padahal kini dia bukanlah Fu Yishui yang dulu lagi yang selalu mudah ditindas. Memberi pelajaran adalah hal yang sangat mudah baginya saat ini.

'Sepertinya ibu menyembunyikan sesuatu dariku, hingga membuatnya ketakutan untuk menyinggung mereka. Aku harus mencari tau apa itu! Aku tidak akan membiarkan mereka juga menindas ibu! Yang terpenting saat ini, aku harus mengobati luka ibu. Selain luka lebam dan beberapa luka lainnya, aku melihat beberapa organ dalam tubuhnya tidak berfungsi dengan baik. Beberapa organ tubuh bahkan tidak berfungsi dengan baik. Ada semacam racun yang bersarang di dalam tubuhnya. Jika menggunakan sedikit energi dan kekuatan spiritualku, aku bisa saja mengobatinya dengan mudah. Hanya saja energi yang aku miliki saat ini hanya tersisa sedikit, karena aku sudah menggunakannya untuk menyembuhkan luka tubuh bocah ini. Tidak masalah! Aku harus mengobatinya dulu! Untuk memperkuatnya lagi ... lebih baik pikirkan esok lagi!'

Batin Fu Yishui yang kali ini membantu memapah ibunya untuk kembali beristirahat di pembaringan.

"Ibu, kamu terluka. Aku akan mengobati lukamu dulu."

"Tidak. Ibu baik-baik saja kok. Kamu istirahat saja. Kamu baru pulang kuliah, pasti lelah. Belum lagi kamu harus bersiap untuk pergi ke pesta ulang tahun nyonya besar Ye malam ini. Ayahmu meminta kamu datang bersama Hongjun. Dan ayahmu juga sudah mempersiapkan hadiah untuk nyonya besar Ye."

"Aku tidak ingin pergi, Ibu." Fu Yishui menyauti malas sembari membantu sang ibu berbaring. Dan diam-diam dia menusukkan jarum perak kecil di kepala An Jiu.

"Hhm? Kamu dan cucu nyonya besar Ye akan segera menikah, Yishui'er. Kamu harus harus datang dan menemui dia ..." dengan hangat An Jiu berkata, namun tiba-tiba pandangannya berbayang dan dia tidak sadarkan diri.

'Maaf, Ibu. Aku harus melakukan ini ...

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Anezaki Igarashi Ricky
huum. semoga saja yishui bisa segera menemukannya
goodnovel comment avatar
Rinz
pantas ibu nya yishui tak bisa melawan karena ibunya d taqan oleh meng yilin huft... semoga yishui bisa segera mememukan kwberadaan neneknya itu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status