Share

Menghadiri Perayaan Ulang Tahun

"Ayah ... dia tiba-tiba saja menyerangku dan melukai tanganku. Padahal aku hanya datang untuk mengingatkan dia agar segera bersiap untuk menghadiri pesta perayaan ulang tahun nyonya besar Ye. Tapi dia malah berkata sangat kasar padaku. Bahkan dia marah dan menyerangku seperti ini." Fu Hongjun berkata dan kini memperlihatkan pergelangan tangan kanannya yang memerah memar karena cengkeraman tangan Fu Yishui.

"Dasar mulut besar ..." desis Fu Yishui lirih.

"YISHUI!!" pria paruh baya itu terlihat sangat murka menatap Fu Yishui, namun dia segera beralih menatap An Jiu seakan-akan sedang mengintimidasinya.

"Ye Han, maafkan Yishui. Ini adalah salahku. Jangan hukum dia ..." ucap An Jiu memohon.

"Ibu tidak ada hubungannya! Jika ingin marah, marah saja padaku!" pangkas Fu Yishui melindungi An Jiu.

Fu Han masih menatap Fu Yishui tajam, namun setelah beberapa saat dia mengalihkan pandangannya terpaksa.

"Kalian segeralah bersiap untuk pergi menghadiri pesta perayaan ulang tahun nyonya besar Ye!" tandas Fu Han sebelum dia meninggalkan kamar.

"Hah? Ayah ... tapi dia sudah membuatku terluka. Mengapa tidak menghukumnya?" Fu Hongjun yang tidak terima segera berlari menyusul ayahnya protes.

"Ibu mohon padamu ... hal seperti ini tidak boleh terulang lagi. Jika tidak ..."

"Jika tidak apa yang akan terjadi, Ibu? Lebih baik kita meninggalkan rumah ini! Rumah ini seperti neraka untuk kita. Aku akan kuliah dan bekerja sambilan. Asal ibu tidak menderita lagi ..." pangkas Fu Yishui.

An Jiu terkejut bukan main mendengar ucapan sang putra. Putranya yang selama ini begitu pemalu dan pendiam, entah mengapa hari ini terlihat begitu dewasa dan pemberani.

An Jiu menggeleng dan tersenyum samar. Jemarinya membingkai wajah sang putra.

"Putraku, entah seperti neraka ataupun bagaimana itu ... kita tidak boleh meninggalkan rumah ini saat ini. Kita adalah bagian dari keluarga Fu, sudah seharusnya kita berada di rumah ini."

"Aku bahkan tidak ingin menyandang nama itu, Ibu! Aku juga tidak butuh semua yang ada disini! Lebih baik meninggalkan rumah ini, aku tidak ingin melihat ibu menderita."

Senyuman An Jiu membeku, dan dia sempat terdiam selama beberapa saat, memikirkan sesuatu. Namun pada akhirnya dia kembali mengukir senyum lebih tegas.

"Ibu baik-baik saja. Kamu jangan khawatir dan berpikir macam-macam. Segera mandi dan bersiaplah. Ibu sudah siapkan pakaianmu dan sepatumu di kamarmu ..." ucap An Jiu mengantarkan Fu Yishui ke kamarnya. Namun dia hanya mengantarkan sampai di depan pintu kamarnya saja.

**

Kediaman utama keluarga besar Ye.

Semua tamu undangan terlihat sudah menghadiri kediaman utama keluarga Lin. Mereka datang dengan membawakan hadiah terbaik untuk nyonya besar Ye yang hari ini tengah berulang tahun.

Terlihat Fu Yishui yang sudah berpakaian rapi menuruni sebuah mobil sport. Dia juga datang bersama Fu Hongjun dan juga seorang pengawal yang membawakan sebuah bingkisan untuk hadiah. Dan tentu saja mereka pergi bersama atas perintah dari ayah mereka untuk mewakili keluarga Fu, meskipun sebenarnya kedua pemuda itu sangat malas. Ya, berada di dalam satu mobil tentu saja membuat keduanya merasa muak.

"Nyonya besar Ye, selamat ulang tahun. Kami datang untuk mewakili keluarga besar Fu. Ini adalah vas antik satu-satunya yang ada di dunia ini dan begitu berharga dari Dinasti Wang yang selama ini dimiliki oleh keluarga besar Fu. Ayah menitipkan hadiah ini karena hari ini tidak bisa menghadiri undangan nyonya besar Ye."

Fu Hongjun berkata dengan santun di hadapan wanita tua dengan penampilan elegan itu. Pengawal itu segera memberikan bingkisan kaca berisi vas antik dengan ukiran-ukiran bunga lotus keemasan itu. Sementara Fu Hongjun hanya berdiri tegap di belakangnya dengan kedua jemari tersemat rapi di saku celananya. Wajahnya terlihat begitu malas.

"Aahhh padahal tidak perlu repot-repot seperti ini. Vas ini terlalu berharga." ucap wanita tua itu sungkan.

"Tidak lama lagi keluarga Ye dan keluarga Fu akan segera bersatu. Kami hanya memberikan beberapa hadiah kecil saja." jawab Fu Hongjun cukup baik.

Ya! Pemuda itu memang cukup baik dalam memilih kata dan mengambil hati siapapun yang dia inginkan. Namun pemuda itu juga bisa begitu licik dan berbisa. Sangat berbahaya!

"Baiklah jika memang seperti itu. Tolong sampaikan terima kasihku untuk tuan Fu." ucap Ye Bing.

"Tentu saja, Nyonya besar Ye ..."

"Aku datang juga untuk membatalkan janji pernikahanku bersama Jianli." ucap Fu Yishui tiba-tiba dan sangat santai.

Sontak saja semua yang berada di sekitar mereka tentu saja cukup terkejut mendengar ucapan itu. Tidak ada angin, tidak ada masalah, namun pemuda itu tiba-tiba ingin memutuskan kontrak pernikahannya bersama Jianli.

Jianli yang sedang menikmati minumannya tersedak ketika mendengarkan ucapan Fu Yishui. Tentu saja dia merasa terkejut sekaligus kesal. Gadis cantik itu meletakkan gelas minumannya tegas dan melenggang cepat mendekati mereka lalu menegaskan sesuatu di hadapan Fu Yishui.

"Kamu pikir kamu siapa?! Kamu tidak berhak melakukan semua ini padaku!! Lagipula aku juga tidak ingin melanjutkan janji pernikahan ini! Aku tidak ingin menikah dengan pria sepertimu!! Bahkan sekalipun di dunia ini hanya ada kamu seorang!" tegas Jianli kesal.

"Baik, kamu ingin memutuskan janji pernikahan ini denganku. Begitu juga denganku. Aku juga menginginkan hal yang sama. Jadi kita tidak perlu menyiksa diri lagi dan jangan menikah." sahut Fu Yishui dengan entengnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status