Minggu pagi Sharletta Gris Owen sudah Di sibuk kan dengan berbagai pekerjaan Ibu rumah tangga. Mulai dari memasak, membereskan rumah mengurus anak dan mengurus mertua yang sedang sakit.
“ Mami Al mau lagi kentang gorengnya” kata anaknya Alvaro Owen Rezvan yang baru ber umur 5 tahun. “ Sebentar ya sayang, Mami siapin sarapan juga buat Oma” “ Baik Mami” jawab Al dengan manis. Al sendiri merupakan anak yang penurut dan pintar.Setelah selesai memasak, Sharla memberikan kentang goreng kepada anaknya dan segelas susu. “ Al, Mami tinggal urusin Oma dulu ya, anak Mami yang Ganteng makan sendiri tidak apa apa kan?”“ Baik Mami, kan Al sudah besar jadi tidak mau merepotkan mami terus” kata Al sok dewasa. “ Baiklah anak mami yang pintar” Sharla mengusap lembut kepala anaknya. Kemudian ia bergesa mengambil makan Ibu mertuanya kemudian menyuapin dengan telaten.Mengurus orang yang sakit struk memang tidak lah mudah harus telaten dan sabar menghadapinya. Satu mangkok bubur untuk mertuanya sudah habis, Sharla merasa senang mertuanya hari ini makan dengan banyak dan tidak rewel dengan apa yang di kasihnya.
Selesai menyuapin ibu mertuanya, ia tidak lupa untuk membersihkan tubuh ibunya mengunakan air hangat dan menganti diapers dengan yang baru. Menjadi ibu rumah tangga memang tidaklah mudah tapi Sharla sudah mengapdikan hidupnya untuk suami dan ibu mertuanya.
Apalagi Orang Tua Sharla sendiri sudah meninggal. Jadi ini lah yang membuat Sharla rela merawat mertuanya dengan kasih sayang.
Jam 10 pagi semuanya baru selesai, tinggal memandikan anaknya yang sebentar lagi mau jalan jalan dengan Papinya. Kemarin papinya sudah janji mau mengajak Al pergi jalan jalan.“ Al sudah selesai belum makannya”
“ Sudah Mami, sekarang Al mau mandi jika papi bangun Al sudah rapi” “ Anak pinter, sini Mami bantu”AL mandi sambil bernyanyi lagu anak anak yang ia sering nyanyikan ketika di Paud. Ia kelihatan sangat Girang sekali. Maklum papinya selalu sibuk dengan pekerjaanya jadi jarang sekali untuk berkumpul bersama keluarga.
Setelah Papa Sharla meninggal dua tahun lalu, Devano Rezvan suami Sharla yang mengantikannya. Sejak itu Devano selalu sibuk dengan pekerjaanya.
Sharla pun mengerti keadaanya, ia tidak pernah protes sekalipun. Pada dasarnya Sharla orang yang cukup sabar dan penuh pengertian. Sharla Tahu apa yang dilakukan oleh Devano semuanya hanya untuk keluarga nya.Sementara itu di kamar Devano baru bangun dari tidurnya. Ia bangun dan langsung Sharla membuatkan kopi dan sandwich untuk suaminya.
Saat sedang santai minum kopinya Handphone Devano bergetar. Dengan cepat ia mengangkatnya. Entah berbicara dengan siapa suara di sebrang sana.
“ Mami, aku ada kerjaan mendadak jadi tidak bisa mengajak Al untuk jalan jalan, tidak apa apa kan?
“ Apa kerjaan kamu tidak bisa di tunda” “ Tidak Bisa Mam, ini untuk perkembangan perusahaan kita, kamu tidak mau kan kalau apa yang papa kamu sudah bangun dari nol hancur” “ Ya tidak mau lah, kita harus tetap kembangkan perusahaan papa” “ Nah itu dia aku harus kerja keras Mam,” “ Ya Sudah, tapi ajak jalan ke Indomart atau alfa beliin Es Cream , biar tidak nangis lagi pula dekat kan” “ Ini papi buru buru Mam, papi belum mandi juga , minggu besuk janji deh” “ Yah mau Bagaimana lagi” sahut Sharla dengan berat hati ia tidak tega untuk melihat anak satu satunya kecewa lagi. “ Kamu bujuk Al ya supaya tidak nangis” “ Ya sudah, aku ajak ke Indomart sebentar ya biar ga nangis, nanti kalau kamu mau jalan , tidak usah nungguin aku, kalau lihat kamu malah nangis lagi,toh ibu juga sudah makan dan bersih” “ Okay, maaf ya Mam” kata Devano sambil memeluk istrinya.Dengan hati yang berat Sharla mendekati anaknya yang sedang di ruangan depan sambil berdendang. Rasanya ia tidak tega mengecewakan anak yang mengemaskan seperti itu. Tapi tidak ada cara lain selain mengatakan langsung kepada anaknya.
Sharla mendekati anaknya dengan Hati hati.“ Papi sudah bangun kan mam” tanya Al dengan mata bulatnya yang jernih.
“ Sudah, tapi Al sepertinya Papi harus pergi mengurus pekerjaan, jalan jalannya minggu depan saja ya sayang” Kata Sharla lembut berharap Al bisa menerimanya.Al terdiam dengan mata berkaca kaca. Ia hanya langsung memeluk Sharla dengan erat tidak ada kata yang keluar dari mulut kecilnya. Sesaat ia berlari kekamar menemui papinya.
“ Papi kan sudah janji sama Al mau jalan jalan kenapa tidak jadi Pi”
“ Maaf ya Al Papi ada kerjaan mendadak” kata Devano sambil mengelus kepala anaknya sebentar. “ Apa papi sudah tidak sayang lagi sama Al” “ Kok Al ngomong begitu, Papi tentu sayang sama Al, papi janji deh minggu depan kita jalan jalan seharian penuh” Devano berjongkok didepan anaknya. Ia pegang tangan munggil anaknya. “ Janji minggu kemarin juga tidak Papi tepati,” seru Al merajuk. “ Papi minta maaf ya Al, minggu depan beneran papi tepati deh” “ Kalau papi tidak bisa juga tidak apa apa tapi papi juga jangan janji lagi minggu depan akan jalan sama Al” kata Sambil berlari ke kamarnya. Devano hanya mengangkat bahunya memandang istrinya, ia tidak bisa lagi membujuk anaknya. “ Mam, bujuk Al ya Papi harus jalan sekarang” kata Devano sambil berjalan ke luar tanpa menunggu jawaban istrinya.Sharla menarik napas dengan berat, ia berjalan menuju kamar anak nya. Dilihatnya Al sedang duduk di atas tempat tidur.ia hanya menunduk sambil memeluk kedua lututnya.
“ Al sayang yuk ke Indomart sama Mami, nanti mami belikan Ice Cream” Sharla mengusap kepala anaknya.
Tidak ada sahutan dari Al. Matanya berkaca kaca. Air mata Sharla jatuh seketika melihat anak nya menahan tangis. Ia langsung memeluk anaknya dengan erat.
Terdengar isakan tangis Al yang berada dalam pelukan Sharla. Ia membiarkan anaknya menangis dan tetap memeluknya hingga Al tertidur karena lelah menangis. Selama menjadi ibu inilah hal yang sangat menyakitkan buat Sharla. Ia membaringkan Al dengan pelan setelah dilihatnya sudah terlelap.
“ Semoga ketika bangun tidur Al sudah tidak marah dan bisa kembali ceria seperti biasanya”
“Aaaa.....aaaaaa.....aaaaa....aaaa terdengar ibu memanggil dari kamarnya yang sengaja tidak ia tutup supaya jika ibu memanggil terdengar olehnya. Dengan cepat Sharla menghampiri ibu mertuanya , ia takut ada yang terjadi dengan ibunya.“ Mama kenapa? Mau minum ?” “ Aaaa.. ibu mertuanya memang sudah tidak bisa bicara.Sharla mengecek Diapers dan ternyata ia buang air besar. Dengan sigap Sharla membersihkannya tanpa rasa jijik sedikit pun. Sharla tidak pernah mendapatkan kasih sayang seorang ibu, ibunya meninggalkan dia sewaktu melahirkan dia. Dari kecil ia hanya di asuh oleh ayahnya. Meskipun menjadi orang tua tunggal Ayahnya memberikan kasih sayang yang lebih kepada Sharla.
Saat meningkah dengan Devano pun ibunya Devan sudah sakit. Hanya saja dulu ia terkadang gantian dengan adiknya Devan untuk menjaganya.
Seorang perempuan sedang berada di depan apartement mewah, sepertinya ia sedang menunggu seseorang. Dengan penampilannya yang sangat menarik mengenakan Dress di atas lutut yang membalut tubuh putihnya. Membuat dia terlihat sexy.Tidak lama, berhentilah sebuah mobil fortuner tepat di hadapan wanita itu, yang langsung masuk kedalam mobil.“ Lama Amat sih mas , capek tau nungguinya” protes perempuan itu.“ Maaf Nad, tadi sedikit macat di perempatan jalan”Wanita yang di panggil Nad itu bernama Nadia puspa .“Setiap hari jalanan juga macat Mas” protes Nadia.“ Sudah jangan Ngambek dong nanti aku beliin tas Edisi terbaru”Mendengar hadiah yang mau di kasih Mata Nadia langsung berbinar binar.“ Baiklah tapi lain kali jangan sampai aku menunggu lama seperti tadi ya mas” kata Nadia manja sambil mencium p
Jam makan malam telah lewat, namun Vano belum juga kelihatan batang hidungnya. Mau tidak mau Sharla menuruti saran Kakaknya untuk Makan saja tanpa menunggu suaminya pulang.Sharla terlihat sangat Khawatir dengan suaminya. Ia masih menunggu suaminya pulang. Tadi ia mencoba untuk menghubungi namun tidak di angkat.“ Shar, kamu tidur saja tidak usah menunggu suami kamu pulang, kamu sudah capek jangan sampai kamu sakit Al masih membutuhkan kamu di masa depan” tegur Vina saat mendapati Adiknya masih ada di sofa ruang tengah.“ Belum ngantuk kak,” jawab Sharla.“ Sharla maaf bukan aku mau ikut campur keluarga kamu, tapi kenapa Mama Vano gak di urus sama adik nya Vano”“ Adiknya juga kerepotan harus urus anak 3 dan masih kecil kecil pula, aku kan tidak terlalu banyak kerjaan jadi tidak apalah anggap saja aku mengurus ibu kandung sendiri”Vina tidak habis pikir dengan jala
Pagi itu Sharla bangun dengan kepala pening akibat ia kurang tidur. Ia hanya membuatkan suaminya Sandwich dan segelas susu untuk sarapan sebelum berangkat kerja. Sharla memutuskan untuk berbaring sebentar untuk meredakan rasa pusingnya.“ Pi, kepala aku lagi pusing bisa gak kalau papi telp adik papi untuk urus mama satu hari saja” kata Sharla ketika suaminya keluar dari kamar mandi.“ Kok bisa sakit, kamu harus jaga kesehatan Mi jangan makan yang aneh aneh” Sahut Devano sedikit kesal melihat Sharla mengeluhkan sakit.Sharla sedikit terkejut mendengar respon dari suaminya.“ Namanya juga sakit datang tanpa permisi pi, siapa juga yang mau sakit” kata Sharla kesal sambil menghempaskan Tubuhnya di atas kasur.“ Ya sudah nanti aku telpon maya untuk mengurus mama, kamu minum obat supaya cepat sembuh, soalnya maya juga bany
Vina datang ke sebuah Restaurant mewah yang ada di selatan kota. Restaurant ini milik salah satu teman Bisnis papa Adam. Dulu sebelum Vina pindah ke luar negeri dan waktu Papa Adam masih ada, setiap Weekend selalu makan di Restaurant ini. Kini setelah beberapa tahun tidak ke tempat ini, ada sedikit perubahan. Dulu Restaurant ini tidak seluas ini. Sekarang sudah semakin berkembang. Vina tersenyum kepada salah satu pelayan yang menyapanya. Mereka masih mengenali Vina.“ Kak Vina sudah lama tidak kesini, semakin cantik saja sekarang” kata Manager Restaurant dengan ramah.“ Kamu Juga semakin Cantik ” Balas Vina tak kalah ramahnya.“ Kak Vina Bisa saja, oh iya tadi pak Allan pesan untuk meminta Kak Vina menunggu di Ruang VIP” Kata manager yang bernama Siska mengantar Vina ke ruang VIP.Vina masuk keruangan VIP yang bernuansa Hitam putih dengan beberapa lukisan yang menempel di dinding, terkesan me
Sharla duduk di depan meja rias miliknya, hatinya dipenuhi dengan kegusaran. Masih tidak percaya saat Suaminya memarahinya hanya karena dirinya berkata tegas terhadap Maya. Bahkan suaminya tidak memberikan kesempatan untuk membela. Apa yang salah dengan dirinya. Dia menatap cermin yang ada di depannnya. Wajahnya masih terlihat cantik meskipun tanpa riasan make up. Kulitnya masih mulus dan bening. Mungkinkah karena ia terlalu sibuk, sehingga kurang memperhatikan suaminya. Tapi jika kita bisa kilas balik Sharla sibuk saat suaminya sudah di kantor. Ketika suaminya sudah pulang ia selalu mengutamakan kebutuhan suaminya. Malah suaminya yang jarang menyentuhnya.Tanpa terasa Sharla mengeluarkan Air mata yang jarang sekali ia keluarkan. Sharla rela merawat Ibu dari suaminya dengan penuh kasih sayang karena ia mau berbakti kepada suami. Secapek apapun Sharla tidak pernah mengeluh ataupun menangis. Kini se
Devano merenungkan apa yang telah di ucapkan oleh Sharla, jika Sharla benar meminta Vina kembali keperusahaan bisa bisa ia ketahuan apa yang di lakukan selama ini termasuk memecat Amanda. Pasti Sharla minta bukti bukti jika memang Amanda bersalah. Karena Amanda memang sudah lama bekerja pada keluarga Sharla. Dari menjadi sekertaris Adam. Dan memang Amanda orang yang loyal pada perusahaan. Devano memecat Amanda tanpa memberitahukan ke Sharla. Dan ia juga sudah membuat Amanda membenci Sharla supaya tidak ada lagi komunikasi di antara keduanya.Ia harus mencegah hal itu terjadi, tapi ia tidak tahu bagaimana caranya. Saat ini Sharla sedang marah dan ini pertama kalinya Devano melihat istrinya marah. Dari pacaran sampai menikah Istrinya tidak pernah marah sampai seperti sekarang.Jika sampai Vina ikut campur dalam masalah perusahaan, semuanya bisa berantakan. Jika sampai Sharla tahu dirinya selingkuh dengan Nadia bisa hancur hidupnya. Ap
Pagi itu Devano bangun sedikit terkejut karena mendapati istrinya semalam tidak tidur di sisinya. Dan saat ia kedapurpun tidak juga ditemukan Sharla. Jika di pagi biasanya dirinya akan mendapatkan sarapan pagi hari ini kosong tidak ada apapun di meja makan.Dari dalam kamar ibunya terdengar memanggil. Mau tidak mau Vano yang menggantikan Sharla mengurus ibunya. Setelah selesai memandikan ibunya, Vano membersihkan diri dan langsung siap siap mau berangkat. Saat ia keluar kamar ia melihat Sharla dan Al keluar dari kamar Vina dengan rapi. Al mengunakan seragam sekolahnya dan Sharla siap menghantar kesekolah..“ Saya kira Mami tadi pergi soalnya tidak ada buat sarapan, dan Mama juga tidak di urus” kata Vano pada Istrinya.“ Oh iya mulai Besuk panggil maya saja untuk Urus mama, aku setiap hari akan mendampingi Al kesekolah” kata Sharla Cuek.“ Maksud Mami apa?, kan tahu sendiri maya rep
Rapat telah berlangsung dengan lancar, semua pemegang saham setuju dengan kembalinya Vina ke Perusahaan, selain itu dia juga mendapatkan kepercayaan penuh dari para pemegang saham. Dan semua itu atas bantuan Sharla. Yang diam diam menghubungi para pemegang saham.Vano semakin geram di buatnya, dirinya tidak akan menyangka jika Sharla berani bertindak sendiri tanpa memberitahukan terlebih dahulu. Vano berada di ruangannya rasanya ia mau marah tapi di ruangan itu Ada Amanda. Ia melongarkan dasinya yang serasa mencekik lehernya. Sementara Amanda memperhatikan dengan sekilas dan merasa puas melihat Vano tertekan.Tanpa mengetuk pintu Vina masuk kedalam ruangan Ceo dengan senyuman yang sangat puas, apalagi saat melihat Vano yang kacau tapi tidak bisa berbuat apa apa.“ Amanda nanti semua berkas berkas kirim ke ruangan aku ya, dan jangan lupa berkas lama juga kirim ke aku” Kata Vina kepada amanda tanpa menghiraukan Vano.“ Untuk apa berk