Share

Pil Embun Hitam

Pohon embun hitam tidak diperhatikan para generasi muda kota lentera karena mereka hanya menganggapnya pohon biasa, namun tidak begitu bagi Tian Ling yang menganggap pohon embun hitam cukup berharga.

Di dalam pohon embun hitam, tersimpan sebuah pil yang terbentuk secara alami yang sangat berguna bagi para kultivator. Semakin tua usia pohon, semakin tinggi tingkatan pil yang dihasilkan.

Tanpa banyak berkata, Tian Ling langsung meninju beberapa kali batang pohon embun hitam.

Duarrr

Setelah tinju keseratus, Tian Ling berhasil menghancurkan batang pohon embun hitam hingga membuat suara ledakan yang cukup nyaring di telinga.

Dari batang pohon itu, keluar sebuah pil yang melayang di udara. Tian Lingpun langsung mengambil pil itu dan menyimpannya di dalam kantong penyimpanan. “Ini adalah pil embun hitam. Pil ini mungkin berguna untuk kultivasiku.”

Tian Ling mencari pohon embun hitam lainnya, namun tidak menemukannya karena pohon embun hitam itu hanya satu-satunya yang ada di kuburan pedang langit. Namun meskipun begitu, Tian Ling sudah merasa cukup beruntung karena pohon embun hitam yang dia temukan berusia ratusan tahun dan pil yang dihasilkan merupakan pil embun hitam tingkat tinggi.

Tian Ling melanjutkan langkahnya dan mendapati kerumunan pemuda di sebuah bukit. Tian Ling yang penasaran, menyibak kerumunan pemuda untuk mencari tahu apa yang para pemuda itu temukan.

Di bukit itu, ternyata ada sebuah pedang yang menancap di sebuah batu. Pedang itu dinamakan pedang langit dan merupakan peninggalan seorang legenda kota lentera yang dahulu menyelamatkan kota dari serangan orang-orang jahat.

Tian Ling melihat para pemuda yang berusaha mencabut pedang langit, namun tidak ada satupun dari mereka yang berhasil. “Seberapa sulit mencabut pedang itu?” gumamnya.

Tian Ling kemudian maju untuk mencoba mencabut pedang langit. Tanpa diduga, dia dapat mencabutnya dengan sangat mudah, membuat para pemuda yang melihatnya menelan ludah.

Tian Ling seketika dikerumuni puluhan pemuda dari klan terpandang di kota lentera. Mereka menatap tajam Tian Ling seakan tidak terima Tian Ling mendapatkan pedang langit.

“Serahkan pedang itu kepadaku! Aku yang terlebih dahulu menemukannya,” perintah salah satu pemuda dari klan duan.

“Klan hong lebih pantas mendapatkan pedang langit itu,” pemuda dari klan hong angkat bicara.

“Tidak bisa, itu milik klan gu,” sahut pemuda dari klan gu.

“Aku tidak akan memberikannya kepada kalian,” ujar Tian Ling. “Bagaimana jika kalian menawar harga untuk pedang ini? Siapa yang menawar dengan harga yang tinggi berhak mendapatkannya,” lanjutnya.

Bagi generasi muda kota lentera, pedang langit merupakan pusaka yang sangat berharga, namun bagi Tian Ling pedang itu merupakan pedang tingkat rendah yang tidak berguna sehingga dia bermaksud menjualnya.

Pemuda dari klan duan tertawa geli dan menatap tajam Tian Ling dengan niat membunuh yang besar.

“Aku tidak akan segan membunuh kalian yang berani maju menyerangku,” ancam Tian Ling melihat gelagat yang tidak menyenangkan dari para pemuda klan duan.

Sekitar lima belas pemuda dari klan duan tidak peduli ancaman Tian Ling dan langsung melesat menyerangnya. Sementara, pemuda dari klan hong dan klan gu menahan diri untuk melihat kemampuan Tian Ling yang berani mengancam mereka.

Tian Ling bergerak gesit menghindari serangan belasan pemuda dari klan duan. Dia kemudian memukul titik vital para pemuda klan duan dengan gagang pedang langit. Belasan pemuda klan duanpun terdiam mematung setelah terkena titik vitalnya.

Tian Ling kemudian berlari zig zag sambil mengayunkan pedang langit di tangannya.

Srakkk .. Srakkk .. Srakkk

Belasan pemuda klan duan tewas satu persatu dengan kepala terlepas dari badan.

Tian Ling tidak merasa bersalah membunuh belasan tuan muda dari klan duan. Klan duan selama ini selalu menindas orang-orang yang lemah, sifat mereka sangat arogan dan merasa paling berkuasa di kota lentera. Hal itu yang membuat Tian Ling tidak segan membunuh mereka.

“Apa kalian berani denganku?” Tian Ling mengacungkan pedangnya ke arah pemuda klan hong dan klan gu.

“Ti … ti … tidak tuan.”

Para pemuda dari klan hong dan klan gu bergetar ketakutan, beberapa dari mereka bahkan terkencing di celana setelah menyaksikan pembunuhan yang dilakukan oleh Tian Ling dengan sangat sadis.

“Jika kalian tidak mau menawar, maka terpaksa aku menyimpan pedang ini. Lagian, aku merasa jika kalian sangat miskin,” ejek Tian Ling kemudian memasukkan pedang langit ke kantong penyimpanannya.

Tanpa terasa, empat jam berlalu dengan cepat. Para generasi muda tiba-tiba keluar dari kuburan pedang langit dan kembali ke area gunung naga.

Para petinggi klan tian dan klan duan sangat murka melihat tuan muda dari klan mereka muncul tanpa nyawa, bahkan kepala beberapa dari mereka terpisah dari badannya.

Para petinggi klan tian dan klan duan langsung mengeluarkan aura intimidasi kepada para generasi muda yang memasuki kuburan pedang langit.

“Siapa yang melakukannya?” teriak salah satu petinggi klan duan.

Para generasi muda tidak kuat menahan tekanan aura para petinggi klan tian dan klan duan. Salah satu dari mereka kemudian menjawab dengan tergagap sambil memegangi lehernya yang sesak nafas, “Se … se … seseorang dengan jubah dan cadar hitam yang melakukannya.”

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Eko Setyawan
bagus.......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status