*Tahapan kultivasi - Pelatihan Qi - Penggabungan Qi - Pembangun Inti - Fondasi - Raja - Kaisar - Petapa - Bumi - Langit Masing-masing tahapan terbagi menjadi empat tingkatan : awal, menengah, tinggi dan puncak
Luo Shen membalikkan badan. “Apa penyakitku sudah sembuh?” “Ya, kamu sudah dapat hidup lama. Namun, kutukan iblis masih tetap akan menjangkiti beberapa keturunanmu. Kamu memerlukan pil hati ungu agar kutukan itu berhenti total,” balas Luo Shen. “Apa itu berarti kutukan iblis dapat dihilangkan selamanya dari klan luo?” tanya Luo Shen. Tian Ling mengangguk. “Benar.” “Ngomong-ngomong, apa itu pil hati ungu?” “Itulah permasalahannya, salah satu bahan pembuatan pil hati ungu mungkin sangat sulit didapatkan, yaitu empedu ular es. Proses pembuatannya juga sangat rumit, mungkin hanya aku yang dapat membuatnya di dunia ini.” “Klan luo akan mencari dan memburu ular es di wilayah utara,” balas Luo Shen bersemangat. “Tuan Ling, kamu pasti akan membantu klan luo kan?” “Itu hal yang mudah, klan luo hanya perlu menyiapkan empedu ular es sebanyak anggota klan yang menderita kutukan iblis. Tapi sekarang, aku membutuhkan uang.” Luo Shen langsung mengambil cincin ruang dimensinya lalu memberikann
“Baiklah, aku tidak akan berbicara panjang lebar. Barang pertama yang akan kami lelang adalah pil mawar emas.“ Seorang pelayan membawa sebuah kotak berwarna emas, kemudian membukanya di hadapan para peserta lelang, membuat peserta lelang berbinar matanya. “Seperti yang tuan dan nona ketahui, pil mawar emas adalah pil kultivasi tingkat 3 yang sangat berguna bagi kultivator tahap pembangun inti. Kami akan memulai dengan harga 500 koin emas, peningkatan penawaran tidak kurang dari 50 koin emas dan kelipatannya.” “550 koin emas.” Seseorang di lantai bawah langsung menawar. “600 koin emas,” sahut lainnya. “750 koin emas.” Peserta lain tidak mau kalah dan menawarnya beberapa kali lipat. “Apa tidak ada yang menawar lagi?” tanya pembawa acara lelang. Para peserta lelang diam, mereka tidak ingin uang mereka habis di awal-awal pelelangan karena masih banyak sumberdaya yang jauh lebih berharga. “Kalau begitu, pil mawar emas jatuh ke tangan tuan disana.” Pembawa acara menunjuk peserta yang
Zhao Han tidak tinggal diam, kembali menaikkan harga. “25.000 koin emas.”“30.000 koin emas.” Tian Ling kembali membuat para peserta lelang tercengang.“35.000 koin emas,” tawar Zhao Han.“Sayang, apa ini tidak berlebihan? Bagaimana jika peserta di ruangan vip nomor 3 yang ternyata menipu kita?” Kekasih Zhao Han memperingatinya.Zhao Han mengerutkan alis. “Benar juga, lagian untuk apa bongkahan tidak berguna seperti itu?”“Lebih baik berhenti menawar dan membiarkan peserta itu mendapatkannya,” ucap kekasih Zhao Han.“50.000 koin emas, ini tawaran terakhirku,” ucap Tian Ling.Kekasih Zhao Han kembali memperingatinya, “sayang, berhentilah menawar! Ini tawaran terakhirnya.”“Baiklah, aku tidak akan menawar lagi,” balas Zhao Han.“50.000 koin emas, apa tidak ada lagi yang menawar?” tanya pembawa acara.Para peserta hening, Zhao Hanpun tidak lagi melakukan penawaran.“Baiklah, bongkahan material ini dimenangkan oleh peserta di ruangan vip nomor 3.”Setelah bongkahan material yang dimenangk
Sementara itu, Patriark Jin Feng hanya menyangga janggutnya di ruangan vip nomor 2, dia telah lama mengikuti jalannya pelelangan namun belum ada yang menarik perhatiannya.Tian Lingpun hanya diam, dia menyaksikan jalannya pelelangan sambil kembali mendapatkan suapan dari dua pelayan cantik di sampingnya.“300.000 koin emas,” tawar Zhao Han.WusssYu Hua yang temperamental langsung melesatkan aura membunuh kepada Zhao Han untuk mengintimidasinya.Zhao Han berusaha menetralisir dengan aura kultivasinya, namun itu sia-sia karena kekuatan Yu Hua melebihi dirinya. Bahkan manager paviliun tidak bisa memutus aura membunuh yang Yu Hua lesatkan kepada Zhao Han, membuat Zhao Han memegangi lehernya sesak nafas.Manager paviliun memberi isyarat kepada pembawa acara, pembawa acara langsung memperingati Yu Hua, “tuan dan nona, tolong taati aturan paviliun bulan sabit.”Yu Hua melepaskan aura membunuhnya, dia hanya ingin memperingati Zhao Han agar membiarkannya mendapatkan panah api biru, kemudian k
Para peserta turnamen satu persatu kemudian diberi sebuah gelang giok oleh petugas. Gelang giok itu adalah sebuah artefak yang akan digunakan pada babak pertama turnamen.Setelah mendapatkan gelang giok, para peserta memasuki area yang sudah disiapkan. Tian Ling menengok ke kanan kiri dan melihat ratusan ribu penonton yang sudah duduk di kursi mereka masing-masing.Di antara barisan penonton, terdapat tempat duduk vip yang ditempati oleh Patriark Jin Feng, Matriark Yu Hua, Patriark Zhang Long dari sekte burung vermilion, para bangsawan kelas atas dari ibukota kekaisaran, dan walikota kota mentari.WusssSeorang pak tua berjenggot putih tiba-tiba melesat ke tengah-tengah arena. Dia kemudian memperkenalkan dirinya di hadapan para peserta dan penonton.“Perkenalkan, aku adalah leluhur kota mentari, Choi Fan. Aku yang akan menjadi juri dalam turnamen kali ini.”Choi Fan menggerak-gerakkan tangannya, pintu gerbang dengan cahaya spiritual tiba-tiba muncul dari dalam tanah. Pintu gerbang itu
Kesepuluh peserta saling pandang, mereka tidak percaya Tian Ling tidak memandang klan zhao sama sekali. Tian Ling bahkan memaksa mereka untuk menghancurkan gelang giok.Saat kesepuluh peserta ditindas oleh Tian Ling, artefak burung trasmisi melintas di area itu. Artefak burung trasmisi merupakan sebuah alat yang mentransmisikan gambaran dunia ilusi ke layar lebar yang ada di stadion. Ratusan artefak burung transmisi telah dipersiapkan untuk mengambil gambaran yang terjadi di dalam dunia ilusi.Layar lebar yang ada di stadion tiba-tiba menampilkan gambaran Tian Ling yang sedang menindas sepuluh peserta dari klan zhao.Zhao Han yang duduk di tempat vip mengucek mata. “Apa yang terjadi? Kenapa mereka ditindas oleh seorang bocah?”Duarrr .. bammm … bammmTian Ling terus menyiksa sepuluh peserta sampai mereka akhirnya tidak tahan dan menghancurkan gelang gioknya masing-masing.Kesepuluh peserta itu tiba-tiba kembali ke stadion dengan luka-luka yang cukup parah. Mereka secara otomatis terel
Tian Ling melanjutkan langkahnya meninggalkan tiga peserta yang babak belur oleh Hu Jian. Dia bisa saja merampok mereka, namun dia tidak ingin melakukan hal semacam itu selama mereka tidak mengganggunya.Selang beberapa saat, Tian Ling berhasil mengumpulkan lima kristal jiwa dengan mengalahkan binatang-binatang spirit yang dia temukan. Diapun keluar dari dunia ilusi dan lolos ke babak berikutnya.Dua jam berlalu dengan cepat, semua peserta sudah keluar dari dunia ilusi. Mereka kemudian mengembalikan gelang giok kepada petugas. Dari lima ribu peserta turnamen, hanya 500 peserta yang berhasil lolos pada babak pertama.Choi Fan berkata dengan lantang, “Pada babak kedua, akan dipilih 50 peserta terhebat dari 500 peserta yang berhasil lolos babak pertama. Para peserta dipersilahkan mengambil nomor urut yang telah dipersiapkan oleh petugas!”Para pesertapun langsung mengambil nomor urut sesuai dengan instruksi Choi Fan, begitupun dengan Tian Ling yang mendapatkan nomor urut 110.Choi Fan me
Dengan bersusah payah, Mu Rong menghadapi dua peserta sekaligus, namun dia berhasil mengalahkan keduanya dengan kemampuan yang dia miliki. Kini di arena kelima hanya menyisakan dirinya dan dua peserta yang sedang bertarung.Tak lama, peserta lain berhasil mengalahkan lawannya. Peserta itu kemudian menatap Mu Rong. “Kini hanya tinggal kita berdua, lebih baik kamu menyerah!” perintahnya.“Aku tidak akan menyerah dan akan mengalahkanmu,” balas Mu Rong.“Pedang Mata Angin.”Mu Rong langsung melesat menyerang peserta itu.Wusss .. wusss .. wusssPeserta itu dengan mudah menghindari serangan Mu Rong. Peserta itu tidak menggunakan pusaka, namun meskipun begitu dia berbadan besar dan fisiknya kuat, gerakannya juga gesit sehingga mampu menghindari serangan pedang dari Mu Rong.Arena kelima menjadi perhatian penonton di kursi biasa maupun vip. Patriark Jin Feng juga mulai memperhatikan Mu Rong, dia memasukkan Mu Rong ke dalam daftar peserta yang akan dia ajak masuk ke sekte pedang naga.Sementa