Tian Ling kemudian pamit kepada Wu Kong untuk melanjutkan perjalanannya.Tian Ling melesat meninggalkan sekte serigala putih untuk mencari sebuah kota. Dia berniat membeli herbal di kota untuk diracik menjadi pil yang berguna untuknya.Setelah setengah hari melesat, Tian Ling sampai di sebuah kota yang keberadaannya paling dekat dengan sekte serigala putih. Kota itu merupakan kota kelas bawah yang bernama kota namsang.Di wilayah Kekaisaran Luo, sebuah kota memiliki semacam peringkat yang menunjukkan kekuasaan dan kehebatannya. Diantaranya adalah kota kelas bawah, kelas menengah dan kota kelas atas.Tian Ling memasuki kota namsang dan mendapati sebuah toko bernama toko fei yang memperjualbelikan sumberdaya.Tian Ling memasuki toko fei dan menemui seorang pelayan. “Aku menginginkan rumput api, kelopak bunga hitam dan ginseng darah.”“Aku akan mengambilnya.” Pelayan pergi ke gudang kemudian kembali lagi membawa herbal yang dibutuhkan oleh Tian Ling.“Berapa harganya?” tanya Tian Ling.“
Hiattt .. Ciattt .. Ciattt Tian Ling dan Xie Long kembali beradu tinju, namun Tian Ling terlihat hanya bisa bertahan. Teknik tinju Xie Long yang berada ditahap penggabungan qi puncak berhasil membuat Tian Ling terengah-engah dan terdesak. Bammm Xie Long berhasil meninju dada Tian Ling, membuat Tian Ling terpental tiga meter ke belakang dan mengeluarkan darah segar. Tian Ling menyeka darah yang keluar dari bibirnya, “Sial … kekuatannya cukup besar. Namun, aku pasti dapat mengalahkannya.” “Bocah, jangan bengong! Rasakan ini! Tinju Harimau.” Sebuah silet berbentuk kepala harimau yang besar muncul dari tinju Xie Long. Kepala sileut harimau itu melesat sangat cepat ke arah Tian Ling. Bammm Tian Ling menangkis dengan kedua tangannya, namun dia kembali terpental dan tubuhnya menghancurkan sebuah pohon besar. Tian Ling langsung bangkit, kemudian melesat ke arah Xie Long. “Tinju Dewa, Kematian Tragis.” Duarrr Ledakan cukup besar terjadi tatkala tinju Tian Ling dan Xie Long saling be
Pertarungan antara lima pengawal dengan sepuluh bandit beruang berlangsung sangat sengit. Kelima pengawal terlihat kualahan menghadapi sepuluh bandit itu, namun mereka terus bertahan untuk melindungi bangsawan yang ada di dalam kereta kuda. Trangg .. Trangg ..Trangg Bunyi peraduan pedang dan golok terus terjadi dan terdengar cukup nyaring di telinga. “Aku akan membantu kalian.” Tian Ling tiba-tiba muncul untuk membantu. Para pengawal melirik ke arah Tian Ling, mereka cukup kaget melihat Tian Ling yang tiba-tiba muncul ternyata masih sangat muda. “Bocah, apa kamu bodoh?” Pemimpin bandit memaki Tian Ling, dia merasa Tian Ling hanya mencari mati. Tian Ling tidak mempedulikan pemimpin bandit, dia mengeluarkan pedang langit. “Kekuatan yang berbicara.” Tian Ling langsung melesat, langkahnya sangat apik dengan penuh perhitungan. Saat para bandit menyerang dengan golok mereka, Tian Ling dengan mudah menangkis dan menghindar. Tian Ling kemudian menebas satu persatu kelompok bandit berua
Tian Ling kemudian mendaftar menjadi peserta turnamen. Setelah itu, dia mencari sebuah penginapan karena turnamen akan diselenggarakan keesokan harinya. Tian Ling memasuki beberapa penginapan, namun banyak penginapan yang sudah penuh oleh pengunjung. Tian Ling kembali memasuki sebuah penginapan dan menemui seorang pelayan. “Apa masih ada kamar kosong di penginapan ini?” “Kebetulan tuan, kamar di penginapan ini hanya tinggal satu,” balas pelayan. “Aku akan menginap selama tiga hari, berapa harganya?” “30 koin emas tuan.” Tian Ling memberikan 50 koin emas kepada pelayan. “Sisanya, aku menginginkan hidangan yang enak selama menginap disini.” “Baik tuan,” balas pelayan kemudian memberitahukan nomor kamar penginapan yang akan ditempati Tian Ling. Setelah memperoleh penginapan, Tian Ling memutuskan untuk melihat-lihat kota mentari. Tian Ling berjalan menyusuri kota sampai akhirnya melihat sebuah bangunan besar bertuliskan paviliun bulan sabit. Paviliun bulan sabit merupakan tempat
Pria paruh baya itu penasaran dengan perkataan Tian Ling. “Kutukan iblis? … anak muda, bisakah aku bicara denganmu?” “Bukahkah kita sedang berbicara?” “Bukan disini karena banyak orang berlalu lalang, ikutlah denganku!” ajak pria paruh baya itu. Pria paruh baya itu kemudian mengajak Tian Ling ke sebuah ruangan yang cukup megah, Tian Lingpun hanya mengikutinya. Ruangan itu merupakan ruangan manager paviliun bulan sabit kota mentari. “Tuan, siapa anak muda itu?” tanya manager kepada pria paruh baya yang mengajak Tian Ling memasuki ruangannya. “Aku ingin berbicara dengan tuan muda ini sebentar. Bisakah kamu keluar dari ruangan ini terlebih dahulu?” pinta pria paruh baya. “Baik tuan,” balas manager kemudian meninggalkan ruangannya. “Tuan muda, silahkan duduk!” Pria paruh baya menyuruh Tian Ling duduk di kursi yang sangat empuk yang ada di ruangan manager. Tian Ling hanya duduk mematuhi permintaan pria paruh baya itu. “Apa yang ingin kamu bicarakan denganku?” “Sebelumnya, perkenalk
Luo Shen membalikkan badan. “Apa penyakitku sudah sembuh?” “Ya, kamu sudah dapat hidup lama. Namun, kutukan iblis masih tetap akan menjangkiti beberapa keturunanmu. Kamu memerlukan pil hati ungu agar kutukan itu berhenti total,” balas Luo Shen. “Apa itu berarti kutukan iblis dapat dihilangkan selamanya dari klan luo?” tanya Luo Shen. Tian Ling mengangguk. “Benar.” “Ngomong-ngomong, apa itu pil hati ungu?” “Itulah permasalahannya, salah satu bahan pembuatan pil hati ungu mungkin sangat sulit didapatkan, yaitu empedu ular es. Proses pembuatannya juga sangat rumit, mungkin hanya aku yang dapat membuatnya di dunia ini.” “Klan luo akan mencari dan memburu ular es di wilayah utara,” balas Luo Shen bersemangat. “Tuan Ling, kamu pasti akan membantu klan luo kan?” “Itu hal yang mudah, klan luo hanya perlu menyiapkan empedu ular es sebanyak anggota klan yang menderita kutukan iblis. Tapi sekarang, aku membutuhkan uang.” Luo Shen langsung mengambil cincin ruang dimensinya lalu memberikann
“Baiklah, aku tidak akan berbicara panjang lebar. Barang pertama yang akan kami lelang adalah pil mawar emas.“ Seorang pelayan membawa sebuah kotak berwarna emas, kemudian membukanya di hadapan para peserta lelang, membuat peserta lelang berbinar matanya. “Seperti yang tuan dan nona ketahui, pil mawar emas adalah pil kultivasi tingkat 3 yang sangat berguna bagi kultivator tahap pembangun inti. Kami akan memulai dengan harga 500 koin emas, peningkatan penawaran tidak kurang dari 50 koin emas dan kelipatannya.” “550 koin emas.” Seseorang di lantai bawah langsung menawar. “600 koin emas,” sahut lainnya. “750 koin emas.” Peserta lain tidak mau kalah dan menawarnya beberapa kali lipat. “Apa tidak ada yang menawar lagi?” tanya pembawa acara lelang. Para peserta lelang diam, mereka tidak ingin uang mereka habis di awal-awal pelelangan karena masih banyak sumberdaya yang jauh lebih berharga. “Kalau begitu, pil mawar emas jatuh ke tangan tuan disana.” Pembawa acara menunjuk peserta yang
Zhao Han tidak tinggal diam, kembali menaikkan harga. “25.000 koin emas.”“30.000 koin emas.” Tian Ling kembali membuat para peserta lelang tercengang.“35.000 koin emas,” tawar Zhao Han.“Sayang, apa ini tidak berlebihan? Bagaimana jika peserta di ruangan vip nomor 3 yang ternyata menipu kita?” Kekasih Zhao Han memperingatinya.Zhao Han mengerutkan alis. “Benar juga, lagian untuk apa bongkahan tidak berguna seperti itu?”“Lebih baik berhenti menawar dan membiarkan peserta itu mendapatkannya,” ucap kekasih Zhao Han.“50.000 koin emas, ini tawaran terakhirku,” ucap Tian Ling.Kekasih Zhao Han kembali memperingatinya, “sayang, berhentilah menawar! Ini tawaran terakhirnya.”“Baiklah, aku tidak akan menawar lagi,” balas Zhao Han.“50.000 koin emas, apa tidak ada lagi yang menawar?” tanya pembawa acara.Para peserta hening, Zhao Hanpun tidak lagi melakukan penawaran.“Baiklah, bongkahan material ini dimenangkan oleh peserta di ruangan vip nomor 3.”Setelah bongkahan material yang dimenangk