Share

BAB. 15 Marah Dan Membentak

"Ba ... baiklah, Asisten Max." Kasih pun menutup pintu mobil itu. Lalu membuka pintu mobil di bagian kursi penumpang.

Kasih lalu masuk ke dalam mobil dan duduk di sebelah Faith. Aura gelap dan mencekam mulai terasa di dalam mobil itu.

"Kalian menunggu lama, ya?" tanya Kasih polos.

Faith diam, namun wajahnyq terlihat seperti orang marah.

"Sudah tahu, malah pakai nanya lagi!" gumamnya, dalam hati.

Faith menatap tajam ke arah Max mengisyaratkan kepadanya agar berbicara.

"I ... iya, Nona. Dari tadi Tuan Muda menunggu Anda." ucap Max, ragu-ragu. Takut dirinya salah berbicara.

Untung saja ekspresi Faith tidak berubah. Max bukan main senangnya. Ternyata dia tidak salah berbicara.

"Ma ... maaf, Mas Faith. Tadi aku bertemu Vini dulu." ujar, Kasih.

"Cih! Katanya dia bertemu Vini? Jelas-jelas yang dirinya jumpai adalah laki-laki. Memangnya ada pria bernama Vini? Yang ada mah, bencong!" gerutu Faith dalam hati, dengan muka yang semakin ditekuk.

Kasih menjadi risih sendiri melihat wajah tak ramah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status