Share

Bab 94

Malam itu, semua orang kembali ke kamar dengan dada mengembang bahagia. Setelah Khalid memutuskan undur diri. Termasuk Khalid yang juga memasang senyum sepanjang perjalanan pulangnya.

Tak apa menunggu dua sampai empat minggu lagi. Ia yakin jawaban Ines adalah 'iya' untuknya.

Tetapi, masih ada satu hal lagi yang mengganjal bagi keduanya. Icha.

Seharusnya, Icha ikut dilibatkan tadi. Seharusnya ia mengajak Icha diskusi terlebih dulu sebelum memutuskan pulang.

Khalid sedikit menyesal. Sebab entah kapan lagi memiliki kesempatan seperti tadi, saat Icha dengan gamblang bertanya soal niatannya.

Senyum Khalid semakin mengembang memingat hal itu.

Ines mengetuk pelan kamar anaknya yang berada di rumah Pak Ali itu. Ines sempat melirik jam tangannya, masih jam 20.20. Biasanya Icha masih memainkan gawai untuk sekedar nonton youcup atau game online.

Ines mengetuk lama. Lama tidak ada sahutan lalu Ines sedikit berseru.

"Icha.. Buka pintunya, Dek. Udah tidur, ya"

Panggilan Adek yang selalu Ines sematka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Liam
Next up Thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status