Share

Bab 0195

Wano menyentuh daun telinga Yuna perlahan dengan bibirnya yang hangat dan lembap.

Suara tawa yang lirih itu bergema di pikiran Yuna seperti mantra.

Yuna pun tak bisa menahan gemetar tubuhnya.

Mungkinkah Wano mencoba merayunya?

Bisa-bisanya dia bergairah di klinik hewan, apa Wano mengira dirinya juga binatang?

Yuna mundur sedikit seraya tersenyum tipis.

"Maaf, Wano, aku nggak tertarik padamu."

Gairah Wano seketika lenyap karena ucapan Yuna yang dingin.

Dia menatap wajah dingin dan tenang Yuna dengan suara yang penuh keputusasaan.

"Jadi, apa yang bisa membuatmu tertarik pada orang hina ini? Aku bisa melakukan apa pun yang kamu suka?

Dia rela menjadi budak cinta, atau bahkan orang ketiga.

Asalkan Yuna mau menyukainya, dia rela mengubah citranya demi cinta.

Dia menatap Yuna dengan penuh kasih sayang, berharap melihat sedikit keharuan di wajahnya.

Cukup sedikit saja, maka Wano akan merasa lega.

Detik berikutnya, dia mendengar suara tajam Yuna.

"Aku nggak akan menyukai selama orangnya itu ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status