Share

02. Melawan Naga berkepala dua

Suhu tinggi yang muncul menyebabkan pakaian di punggung Jin Chen berubah menjadi abu dalam sekejap, dan kulit aslinya yang sawo matang langsung berubah memerah.

"Dasar sialan ...!"

Suhu panas menyebabkan kepala Jin Chen menjadi pusing. Dia melesat terbang dengan sekuat tenaga, namun saat sudut matanya melirik ke belakang dia terkejut menemukan pilar api besar telah sepenuhnya mengelilingi area sekitar. Sekarang, ia tidak mungkin bisa melarikan diri.

Jin Chen menyipitkan matanya menjadi seukuran lubang jarum. Setelah gagal kabur, meskipun menggunakan seluruh Kekuatannya. Ia hanya bisa mengaum tergesa-gesa menggunakan telepatinya, "Guru, jika Anda berdiam diri. Aku akan mati!"

"Haha, apakah kamu sudah mencapai batasmu?"

Ketika Sang Guru mengalirkan kekuatannya ke Meridians Jin Chen, muncul energi aneh berwarna ungu samar-samar menyelimuti tubuhnya. Setelah itu, dia melesat keluar dari kobaran api dengan cara seperti kilat.

Booom!

Serangan bola api meleset dan mengenai dinding gua sehingga menyebabkan area sekitar menjadi bergetar. Pilar api yang tak terhitung jumlahnya berulang kali keluar ke permukaan gua.

Jin Ding dan Lin Qing yang berada di terowongan menjadi terkejut dan menelan ludah saat menyaksikan gua yang tiba-tiba berubah menjadi sangat liar. Bencana alam sebesar ini membuat kekuatan manusia menjadi menciut.

"Pantas saja Api Neraka begitu langka untuk di dapat. Mendapatkan Api Neraka dari tempat ini bisa disebut dengan bunuh diri."

Selesai Jin Ding berkata, bola api tiba-tiba melesat dari dalam gua dan mendarat puluhan meter dari terowongan. Api berhawa panas memercik dan menghujani segala penjuru. Dia buru-buru menarik Lin Qing untuk menjauh sebelum mereka di lukai percikan api panas.

"Bagaimana dengan Jin Chen? Dimana dia?!" Jin Ding sangat cemas saat penglihatannya terhalang oleh kobaran api.

Sedangkan wajah mungil Lin Qing menjadi pucat pasi, dan karena sikapnya yang tidak berdaya menyebabkan dia tertunduk malu.

Setelah beberapa saat, sesosok manusia keluar dari dalam gua dan berbelok sembarangan ke pilar api. Jin Ding yang Melihat sosok manusia mengetuk jalan melalui pilar api yang sangat banyak. Ia merasa dapat kejutan, saudaranya benar-benar bisa mengabaikan suhu tinggi api. Bukankah ini terlalu mengerikan?

Setelah bergegas melalui pilar api terakhir. Jin Chen menghampiri Jin Ding dan Lin Qing. "Sial, hal itu sangat mengerikan ...!"

Saat ini, pakaian Jin Chen sudah terbakar dan kulitnya memerah—dia dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.

"Apa kamu baik-baik saja?" Jin Ding buru-buru bertanya saat melihat Jin Chen terengah-engah berulang kali.

Jin Chen hanya mengangguk sambil tersenyum kecut. Kemudian, menyandarkan punggungnya di dinding terowongan dan perlahan duduk dengan Pandangan terfokus ke arah gua.

Di dalam gua, Naga berkepala dua bergerak secara perlahan dengan Keempat mata yang terus mengamati sekeliling. Pencariannya jadi sia-sia karena kabut samar yang menghalangi pandangannya. Ia mendesis dan mengibaskan ekornya dengan liar sehingga menyebabkan gua bergetar berulang kali.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang? Dengan mahluk aneh itu yang terus berjaga di gua, membuat Anda tidak bisa masuk," tanya Jin Ding.

Jin Chen menghela nafas dengan lembut. Lalu menempatkan pil pemulihan di dalam mulutnya dan meneguknya. Setelah merenung sebentar, ia berkata, "Terlepas dari apa yang telah terjadi. Aku harus mendapatkan Api neraka, meskipun aku tahu itu tidaklah mudah, aku harus siap mental!"

"Kamu masih ingin mencoba? Setelah mengetahui kekuatan naga barusan. Sungguh konyol! Apalagi tempat ini di penuhi kobaran api! Bahkan jika seseorang di tahap Raja datang ke sini, dia akan kesulitan membunuhnya!" ucap Jin Ding dengan mengerutkan keningnya.

"Haha, jika binatang itu menghalangiku, aku akan membunuhnya...!" ucap Jin Chen dengan percaya diri sambil menatap tajam ke arah naga berkepala dua yang berada di dalam gua. Dia mengepalkan tinjunya; memejamkan matanya dan secara bertahap memulihkan energinya.

Melihat Jin Chen yang pantang menyerah, Jin Ding hanya bisa menggelengkan kepalanya tanpa daya.

Di dalam gua, naga itu terus memindai sekeliling. Saat pandanganya terfokus ke dalam terowongan dan menemukan ada tiga sosok sedang bersembunyi. Segera, raungan haus darah terdengar dari rongga mulutnya.

"Ini gawat, mahluk aneh itu menemukan kita!" pekik Jin Ding tanpa sadar.

Naga berkepala dua mengayunkan kepalanya yang besar dan menembakkan bola api ke dalam terowongan. Tampaknya, tiga sosok itu akan di lahap bola api tanpa memiliki kesempatan untuk menghindar.

Mata Jin Chen yang tertutup rapat segera terbuka. Dia menyaksikan bola api panas dengan mengerutkan keningnya. Dia perlahan berdiri. Dalam sekejap, dia muncul di pintu terowongan—dari telapak tangannya riak energi tak berbentuk tersebar dan langsung membentuk perisai di pintu terowongan.

Booom!

Di saat bola api menabrak perisai, suara ledakan terjadi tanpa peringatan dan Percikan api menyebar ke segala arah. Naga berkepala dua mendesis gelisah menyadari serangannya telah di blokir. Ia langsung mengayunkan ekor besarnya ke arah Jin Chen yang berdiri di pintu terowongan, namun Jin Chen dengan sigap terbang ke udara untuk menghindar—ekor besar itu meleset dan dengan keras menabrak dinding gua.

Di saat Jin Chen mengambang di udara; tangannya secara perlahan mencengkram gagang pedang yang muncul dari cincin penyimpanannya. Dia menginjak udara dan tiba-tiba muncul di atas kepala naga. Dia kemudian menebaskan pedangnya dengan membawa suara ledakan yang mengerikan. Pedang itu bak petir yang tidak memberi naga kesempatan untuk bereaksi. Darah segar segera keluar dari sela-sela sisiknya. Ketika naga meronta-ronta kesakitan, Jin Chen segera terbang menjauh dan mendarat dengan aman.

"Muridku, dengan kamu menggunakan kekuatanku. Anda bisa dengan cepat mengatasi naga sialan itu." Suara Guru Jin Chen terpancar dari cincin penyimpanan.

Di dalam terowongan, Jin Ding dan Lin Qing menampilkan ekspresi tertegun saat melihat api yang telah menjalar ke dalam terowongan. Pertempuran di level ini benar-benar mengerikan.

Tiba-tiba, ledakan energi yang ganas berubah menjadi riak energi dan mulai menyebar ke segala arah menyebabkan area sekitar terguncang hebat.

"Orang ini apa yang dia lakukan?!" Jin Ding duduk bersandar di dinding batu yang hangat dengan Wajah yang bercucuran keringat dingin.

"Tuan Muda, masih hidup!" Ketika Jin Ding kalang kabut, suara tangisan Lin Qing tiba-tiba terdengar di telinganya. Ia segera mengangkat kepalanya dan samar-samar melihat sosok pemuda sedang berdiri ditempat luapan energi yang telah menyebar.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status