Share

03. Naga tiba-tiba jinak

Jin Chen berdiri dengan acuh tak acuh di udara. Ada lapisan tipis Qi berwarna putih menyelimuti tubuhnya. Sedangkan Qi warna merah benar-benar telah dikonsumsi oleh Qi putih.

"Tidak buruk! Sudah lama aku tidak merasakan suguhan yang begitu lezat ..." Jin Chen tersenyum sambil meregangkan punggung malasnya. "Sudah berakhir ...!"

Jin Chen secara perlahan mengulurkan lengannya ke bawah dengan lembut. Mengikuti gerakan tangannya, kekuatan tak berbentuk langsung melesat seperti kilat, dan dengan keras menghantam tubuh besar naga berkepala dua. Beberapa sisik merah hancur dan tubuh naga terlempar menabrak dinding dengan keras.

Naga itu mengangkat kepalanya dan mendesis tajam saat merasakan kesakitan. Matanya yang besar langsung berubah merah darah—membuka dan menutup secara berulang.

Naga itu kemudian membalas serangan dengan menembakkan bola api ke arah Jin Chen secara acak. Namun, setiap bagian bola api yang menyentuh tubuh Jin Chen, itu langsung di serap oleh aura Qi warna putih yang menyelimuti tubuhnya.

Setelah serangan bola apj mereda, Jin Chen melesat mendekati tubuh naga. Ia menebaskan pedangnya secara berulang-ulang hingga menyebabkan naga itu tidak tahan lagi menahan rasa sakit yang luar biasa. Akhirnya, dia pergi dan terjun ke dalam gua yang lebih dalam membawa tubuhnya yang terluka.

Jin Chen menghela nafas lega saat melihat naga tersebut memilih untuk mundur. Setelah keadaan di dalam gua menjadi tenang. Jin Chen masuk ke salah satu ruang bawah tanah secara perlahan-lahan.

"Guru! Apakah ada jejak Api neraka di sini?"

"Melihat lingkungan dan luapan energi serta munculnya binatang aneh. Ada kemungkinan 'Api Neraka' akan ada disini."

Jin Chen menghela napas lega setelah mendengar itu. Dia dengan semangat memindai sekeliling dengan perlahan dan apapun yang terlihat aneh akan ia pelajari dengan cermat sebelum dia melanjutkan pencarian.

Jin Chen telah melakukan pencarian cukup lama. Namun, masih belum menemukan jejak Api Neraka. Dia mulai kecewa dan hilang kesabaran. "Guru, aku sudah mencari ke ruang bawah tanah. Mengapa tidak menemukan Api Neraka?!"

"Aku tidak tahu soal ini ... aku tidak pernah datang ke sini sebelumnya," jawab Guru Jin Chen.

"Aaaahh!" Tiba-tiba, teriakan tajam dari Lin Qing bergema di ruang bawah tanah. Jin Chen buru-buru menoleh ke arah sumber suara dan matanya tiba-tiba menyusut. Ia melihat di kejauhan—naga berkepala dua yang tadi mundur, sekarang muncul, dan menuju ke arah Jin Ding dan Lin Qing.

"Dasar sialan!" Wajah Jin Chen tiba-tiba kusam, ia dengan cepat terbang menuju ke arah naga tersebut. Seketika, gelombang energi murni merasuki tubuhnya, kecepatannya langsung meningkat drastis.

Naga berkepala dua membuka mulutnya dan secara bertahap muncul di luar terowongan. Ia memasang tatapan yang haus darah ke arah Lin Qing dan Jin Ding.

"Ayo, Lin Qing!" Jin Ding dengan cepat meraih tangan Lin Qing dan segera bergerak mundur. Sebuah ejekan melintas di mata naga saat melihat mereka berdua melarikan diri. Dengan mulut menganga, naga tersebut menarik mundur kepalanya. pada saat yang sama, kekuatan penghisap muncul dan segera menyeret Jin Ding dan Lin Qing secara perlahan menuju pintu terowongan.

Setelah beberapa saat, naga itu kembali mengeluarkan kekuatan pendorong yang sangat kuat. Seketika, tubuh Lin Qing dan Jin Din terlempar jauh ke belakang dan dengan keras menabrak dinding terowongan.

Jin Ding langsung memuntahkan darah segar. Sedangkan Lin Qing, ia tidak terluka parah karena Jin Ding menjadi bantalannya saat menabrak dinding terowongan.

"Jangan mendekatiku ...!" pekik Lin Qing sambil terus bergerak mundur.

Naga itu menjulurkan lidah merahnya dan menjilati tubuh mungil Lin Qing. Segera, bau busuk yang menyengat menyebabkan Lin Qing hampir pingsan.

Naga itu terlihat sangat menyukai Lin Qing?

"Apa yang kau lakukan naga jelek?" Jin Chen tiba-tiba datang dan tidak tahan melihat Lin Qing terus di jilat oleh binatang buas tersebut.

Menyadari keberadaan Jin Chen, naga itu langsung berubah menjadi buas. Lidahnya yang lembut langsung sekeras pedang dan menembus dada Lin Qing dengan kejam.

"Aaahh!" Lin Qing mengerang kesakitan tanpa sadar, sesudah berhenti menjerit, tubuh Lin Qing Melemah dan secara perlahan ambruk di tanah.

"Aku akan memberimu pelajaran, makhluk sialan!"

Jin Chen menerobos udara secepat kilat, pedangnya dengan kejam menebas tubuh naga tersebut. Seketika, darah segar terciprat dengan hebat.

Naga itu mendesis dan segera berbalik dengan marah ke arah Jin Chen. Namun, ketika tatapannya menyapu pedang Jin Chen, rasa takut muncul di matanya. Dengan ekspresi marah, naga itu langsung mundur melarikan diri.

Jin Chen segera menghampiri Lin Qing dan mengambil Pil penyembuhan dari cincin penyimpanannya. Dia memaksa obat itu masuk ke dalam mulut Lin Qing. Kemudian, dia menggendong Lin Qing di terowongan. Ketika dia melihat Jin Ding juga terluka, dia tersenyum kecut dan segera memberinya pil penyembuh.

"Bagaimana keadaanmu?" tanya Jin Chen.

"Ughh, tidak ada luka serius! Aku akan baik-baik saja setelah istirahat sebentar!"

Jin Ding langsung menelan obat penyembuh di tangannya. Lalu, dia menghela napas dan tersenyum pahit ke arah Jin Chen.

Jin Chen perlahan duduk sambil memeluk Lin Qing di dadanya. Dia mengusap wajahnya yang berdebu, lalu berkata, "Sayang sekali, aku belum menemukan 'Api Neraka'....!"

"Nanti, bawa Lin Qing kembali bersamamu! Aku akan tetap di sini dan terus mencari, Jangan khawatir. Makhluk aneh itu akan lari saat melihatku. Tidak ada yang bisa menyakitiku di sini."

"Baiklah. Jika kami terus di sini, kami hanya akan menjadi beban bagimu," ucap Jin Ding.

"Ughh..!" Lin Qing menggelengkan kepalanya yang pusing dan mengangkatnya. Saat ia melihat Jin Chen memeluknya, wajahnya langsung memerah.

"Tuan muda! Aku mungkin dapat menemukan di mana letak 'Api Neraka' berada," ucap Lin Qing dengan lembut.

"Bagaimana bisa kamu tahu?" tanya Jin Chen dengan suara tertegun.

Lin Qing tersenyum, ia berdiri dan langsung berlari menuju pintu gua. "Keluar!"

Mendengar suara Lin Qing, naga berkepala dua mengangkat tubuhnya dan segera merayap keluar dari ruang bawah tanah.

Melihat makhluk itu muncul, Jin Chen terkejut dan langsung berdiri. Dia meraih pedangnya dan fokus memperhatikan gerakan makhluk tersebut.

"Tuan muda, jangan memukulnya! Dia tidak berniat menyerang kita," ucap Lin Qing dengan terburu-buru saat melihat Jin Chen akan bertindak kejam.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Jin Chen kebingungan dengan mata yang menatap tajam ke arah mahkluk tersebut.

Lin Qing menggelengkan kepalanya dan mendekat beberapa langkah ke depan. "Aku tidak tahu. tapi, sepertinya ada ikatan aneh antara aku dengannya. Aku bisa merasakannya ..."

Jin Chen semakin bingung saat melihat makhluk buas itu tiba-tiba jinak. Pandangan Jin Chen berhenti saat dia melihat benda berwarna hijau di kepala naga tersebut. Dia mengerutkan keningnya. Bukankah benda itu sebelumnya tidak pernah ada?

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status