Share

Bab 45

Steven menatap Shania dengan tatapan yang sulit diartikan. Hal itu, membuat Shania bingung sendiri, apa yang dipikirkan oleh Steven sebenarnya.

Tiba-tiba, terdengar bunyi pintu diketuk. Shania lantas melarikan pandangannya ke arah pintu kamar. Sedangkan, Steven pula hanya menundukkan pandangan, seperti tidak ingin sibuk.

Shania berjalan ke arah pintu, untuk melihat siapa di luar sana. Ketika dia membuka pintu, dia mulai mengukirkan senyuman tipis.

"Stella," ucap Shania lembut.

"Kak, apa Stella mengganggu?" tanya Stella.

Shania menggelengkan kepala dan mengizinkan Stella masuk ke kamar. Stella mengandengan lengan Shania dengan akrab, namun tidak dia bisa hindari memasang raut khawatir.

"Kak Stev," tegur Stella.

Steven menoleh, dia tersenyum tipis namun tidak berbicara apa pun. Hanya saja, raut wajah Steven sedikit terlihat aneh.

"Kak, apa aku mengganggu waktu kalian?" tanya Stella lagi.

Stella, berpikir jika dia datang di waktu yang tidak tepat. Apalagi, wajah Steven sepertinya sedang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status