Share

Bab 44

"Apa yang kau bahas dengan paman?" tanya Steven kepada Shania, setelah mereka telah berada di dalam kamar.

"Cuma hal biasa," sahut Shania singkat.

Shania malas melayani pertanyaan Steven, dia pun segera memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum tidur.

"Shania, aku masih mau bicara," protes Steven yang menyusuli Shania hingga ke kamar mandi.

Shania menghentikan langkah dan membalikkan tubuh. Dia menatap Steven dengan memicingkan mata.

"Bicara apa?" tanya Shania sembari menyandarkan punggung pada daun pintu.

"Kalian cerita tetang apa?" tanya Steven lagi.

Steven masih tidak puas dengan jawaban Shania tadi. Dia harus mendengar tahu yang sebenarnya. Apalagi, saingan kecilnya adalah anak sulung sang paman.

"Kami hanya cerita tentang masalah yang kau hadapi, aku katakan pada paman bahwa aku mengkhawatirkan kau," jelas Shania sedikit berkelit.

Steven tidak langsung menjawab, dia malah menatap Shania dengan begitu dalam. Coba mencari gurat kebohongan pada kilatan mata Shania.

"Huh,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status