Share

Bukan Salah Siapa-siapa

Ayana masih saja berjongkok di depan pintu kamarnya melihat suaminya terkapar di lantai dalam keadaan basah kuyup.

Pintu kamar Wijaya pintu kaca tinggal di geser tirainya saja sudah bisa melihat luar kamar.

"Kamu pasti sakit?" tanya Ayana sendiri terus melihat suaminya dibalik pintu.

"Semakin aku mengenalmu, semakin aku berharap padamu," gumam Ayana dalam hati.

Melihat suaminya masih belum sadar membuat Ayana benar-benar terjaga tak tidur sama sekali. Sampai menjelang pagi Ayana pun baru tertidur.

Samar-samar Wijaya membuka matanya dan buru-buru bangun saat dirinya merasa kedinginan karena bajunya sudah kembali kering.

Laki-laki itu pun beranjak bangun dan mencoba membuka pintu kamarnya.

"Ayana, buka pintunya," bentak Wijaya mencoba menggedor-gedor pintu kamarnya membuat Ayana terbangun karena terkejut.

Ayana beranjak bangun melihat suaminya sedang menggedor-gedor pintu.

"Buka pintunya!" serunya marah.

"Kakek yang mengunci pintunya," jawab Ayana sembari menggelengkan kepalan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status