Share

Tanggung jawab terakhir

Happy Reading.

"Karena aku, butuh obatku!" jawab Arron. Kemudian tersenyum melihat wajah cantik Damara, yang masih sama seperti pertama kali mereka bertemu.

***

Lama mengobrol, akhirnya mereka sampai di sebuah hutan belantara dengan bendera yang sudah usang.

"Tempat apa ini?" tanya Damara. Alisnya terus saja menyatu saat pandangannya mencoba menganalis sekitarnya.

Bekas kurumput yang injak, sayatan pedang di pohon dan aroma amis darah yang telah menghitam, mengering di beberapa tempat.

Damara menetralkan aura Fayconnya setelah berhasil mendapatkan jawaban dari kebingungannya barusan.

"Jadi, ada area seperti ini di tempat ini?"

"Ya. Kami membangunnya agar para kesatria dan para pemuda kota ini terlatih untuk menghadapi masalah yang besar, jauh dari perkiraan mereka sebelumnya." jelas Arron.

Damara mengangguk-anggukan kepalanya sebagai respon. Lalu kemudian ia tersenyum seperti smile yang lumayan mengerikan jika di lihat terlalu lama.

"Lalu, apa maksudmu membawaku ke tempat ini? Boleh a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status