Share

Bab 4 Alisa Ingin Pergi

"Alisa, kau sudah datang? Loh, kamu mau kemana cah ayu? " Tanya Neneknya Darma.

"Nenek, Mama, Alisa mau pulang sebentar, " Ucap Alisa seraya terus berusaha untuk tersenyum.

Alisa tidak menyangka jika kedua orang tua itu bisa melihat dirinya.

"Pulang? Malam-malam seperti ini kau mau pulang?tanya sang Mama.

" Iya ma, Alisa sudah membicarakan ini dengan mas Darma, beliau mengijinkan, Nek, Ma" ucap Alisa seraya terus menampilkan senyumannya.

Dengan cepat, Alisa mencium punggung tangan Neneknya dan mamanya. Setelah itu Alisa segara berlalu ia tidak ingin neneknya bertanya yang lebih jauh lagi.

Ketika Alisa sudah sampai di gerbang rumahnya, Tiba-tiba tangannya dicekal oleh seseorang yang tak lain lagi adalah Darma.

'Dia disini, Apakah dia mengejarku? ' bathin Alisa ketika tatapannya bertemu dengan tatapan Darma. Sosok laki-laki yang sudah berhasil membuat hatinya berbunga namun berhasil pula meluluh lantahkan hatinya.

Ia bahagia karena melihat Darma pulang, tapi ia tidak boleh berharap lebih karena laki-laki dihadapannya ini tidak ada yang bisa mengertinya.

"Kau mau kemana? " Tanya Darma

"Mau pergi, Mas. "

Hanya itu kata yang keluar dari bibir Alisa seraya terus berusaha melepaskan tangannya dari Darma.

"Apakah aku terlalu menyakitimu, Alisa... Aku juga tidak tahu kenapa ada Reni disitu, aku juga terkejut sama dengannya denganmu, " Ucap Darma.

'Apakah dia berusaha menjelaskan padaku? Apa dia takut atau cemas kalau aku pergi? ' bathin Alisa.

"Tidak, Mas. Mas tidak salah, aku hanya ingin pergi ke panti, aku merindukan ibu dan adik-adikku disana," ucap Alisa lirih namun terdengar jelas oleh Darma.

"Ini sudah malam, dan tidak baik untuk pergi malam-malam seperti ini, besok saja ya, besok aku antar, " Ucap Darma.

"Tidak usah mas, aku hanya ingin pulang sekarang, itu mbak Denok sudah datang, aku permisi dulu, mas, " Ucap Alisa yang sudah tidak tahan menahan air matanya, air matanya jatuh bersamaan dengan langkah kakinya yang semakin jauh dari jarak Darma.

"Alisa, lalu bagaimana dengan Aditya? Kapan kau akan kembali,? " Tanya Darma seraya mengejar langkah Alisa.

"Mbak Reni sudah datang, semua anak pasti akan sangat bahagia ketika ia sudah bersama ibu kandungnya, salam untuk Nenek dan Mama," Ucap Alisa yang memaksakan diri untuk tersenyum.

Mbak Dennok adalah ojek wanita, ia yang selalu mengantarkan Alisa kemanapun ia mau. Namun Alisa bukanlah wanita yang sering keluar tanpa adanya kepentingan.

"Mbak tidak akan bertanya kenapa dan ada apa? Hanya saja pergi dengan amarah itu tidak baik, kau harus mendengarkan penjelasan Darma, Lis, " Ucap Mbak Dennok ketika motor terus melaju.

"Sudah beberapa bulan aku dan dia bersama, mbak. Aku sudah tidak tahan dengan sikapnya, aku hanya wanita biasa mbak, aku hanya wanita biasa yang memiliki perasaan, sakit, dan kecewa. Aku bisa memahami jika mas Darma belum bisa menerima pernikahan ini, mbak. Tapi jika mas Darma susah terang-terangan menampakkan kebersamaannya dengan wanita lain meskipun itu adalah mantan istrinya, aku juga tidak bisa bertahan, mbak, " ujar Alisa yang sudah tidak tahan menahan sakitnya.

"Aku tahu, kalau Darma sudah sangat keterlaluan, tapi mau kemana kau malam-malam seperti ini? Aku tahu panti bukanlah tujuanmu, kau bukan anak yang menampakkan kesedihanmu pada ibumu, aku faham kamu, Alisa, "

Alisa terdiam, ia menutup matanya agar air tak selalu mengalir di pipinya.

*******

"Darma, apa yang terjadi? Kenapa Alisa tiba-tiba ingin pulang? Bagaimana jika Aditya menanyakannya besok, kau tahu, dari tadi Aditya sudah tidak bisa di bujuk karena ingin ikut kalian, " Ucap neneknya Darma.

"Dia hanya sebentar, Nek. Darma akan menyusulnya besok, tadi Darma ada teman bisnis, jadi Darma tidak bisa mengantarkannya, " Ucap Darma berbohong

"Jadi kau lebih mementingkan bisnismu dari pada istrimu, Darma? Dulu kau mengecewakan mama karena menikahi wanita itu, dan sekarang kau lebih mengecewakan mama dengan memilih bisnis dari pada istrimu, mama sangat kecewa denganmu, Darma! " Ucap sang Mama.

"Sekarang, bolehkah Darma tahu, kenapa Papa dan Mama sangat tidak menyukai Reni? Bukankah Reni adalah wanita yang baik? Bukankah Reni-lah yang memberikan keturunan pertama pada keluarga kita, Bukankah Renilah yang aku cintai pertama kali, sekarang Mama katakan pada Darma, Kenapa mama dan papa tidak suka dengannya, apa kesalahannya sehingga mama dan Papa tidak bisa menerimanya, apa..... "

"Karena dia wanita murahan yang menjajaklan tubuhnya hanya untuk popularitas! " Teriak mamanya Darma membuat Darma langsung terdiam seketika.

"Apakah kau sudah puas dengan jawaban Mama? Apakah kau tahu, kenapa selama ini Mama tidak mengatakan apa alasan kami tidak menyukainya, jika kami memang membencinya, kami pasti sudah menyebar luaskan vidio dirinya dengan semua rekan bisnis Papamu, Mama dan Papa malu, karena kau menikah dengan wanita yang sudah tidur dengan mereka, mama dan Papa malu dan sakit hati, karena kau lebih memilih wanita itu dari pada mama dan papa, Namun kedatangan Alisa, membuat kami berusaha memaafkanmu, Darma. Tapi apa yang kau lakukan? lagi dan lagi kau membuat kesalahan yang sama, hanya demi Reni, kau mengabaikan Alisa, benarkan tebakan Mama? Kalian pergi makan malam, tapi hanya beberapa menit Alisa kembali dan berpamitan untuk pulang, Apakah kau fikir Mama bodoh? " Tanya sang Mama dengan nada begitu marah.

"Sekarang susul Alisa, atau kau juga angkat kaki dari sini, tinggalah denga Reni, agar kau puas dengan pilihanmu, " Ucap sang Mama seraya memalingkan wajahnya dari Darma.

Sesaat Darma hanya diam, ia tidak menyangka jika alasan orang tuanya tidak menyukai Reni sangatlah besar dan benar-benar memalukan keluarganya, sedangkan dirinya selalu membawa Reni keacara perusahaan, yang mungkin menjadi bahan tertawaan bagi semua orang.

"Apakah kau merasa bangga karena sudah bisa berdiri dengan kakimu sendiri, Mama bangga denganmu, begitu juga dengan Papa, tapi kami orang tuamu, kami ingin yang terbaik untukmu, tapi kau menilai kami salah, Darma! ucap sang mama, sedangkan sang nenek berusaha menenangkan anaknya.

"Ma, jangan hentikan aku malam ini, karena jika anak ini dibiarkan, maka ia akan menghancurkan banyak perasaan orang lain, Alisa telah banyak berkorban untukmu, merawat anakmu dengan kasih sayang yang melimpah ruah, dia menyiapkan semua kebutuhanmu tanpa mengeluh, bahkan dia rela begadang ketika anakmu sakit, lalu dimana wanita itu, hah? Dimana wanita yang kau cintai itu, sekarang dia datang untuk kembali denganmu, kembalilah jika kau sudah tidak punya perasaan, Darma! " Ucap sang mama dengan dada naik turun.

Darma hanya bisa terdiam, ia tidak menyangka jika orang tuanya sudah mendengar lama akan permasalahan Reni.

*******

"Mbak, makasih ya, " ucap Alisa seraya memberikan uang pada mbak Dennok.

"Terimalah, Mbak. Mbak masih ada anak yang harus mbak besarkan, " paksa Alisa ketika Dennok menolak uangnya.

Alisa tidak turun di panti Asuhan. Tempat itu hanyalah Alisa dan sahabatnya yang tahu.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Adnan Khiar
Bagus alurnya kak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status