Share

Chapter 5 : Hantu Windi

Terkait nama-nama dibawah sudah disamarkan ya☺️

Halo balik lagi sama aku, so happy reading guys ❤️

Malam itu aku dan temanku baru saja selesai membeli peralatan untuk praktek di sekolah, kebetulan toko peralatan tidak jauh dari lokasi gedung bioskop Garuda berada. salah satu temanku nyeletuk.

"Eh coba ke gedung bioskop itu yuk" -Nau

Mendengar ajakan Nau itu teman-teman ku kebingungan.

"Ngapain?" -Haikal

Lalu, si Nau menjelaskan tujuannya.

"Engga ngapa-ngapain sih, cuma aku kepo sama isi dalamnya" -Nau

"Gimana setuju ga?" imbuh Nau.

"Aku sih terserah tapi jangan pulang kemalaman" Jawabku.

"Okay, kita lihat-lihat sebentar habis itu pulang yang lain setuju?" -Nau

"Ya udah ayo" ucap salah satu temanku pasrah.

Akhirnya aku dan temanku menuju ke lokasi itu di jam 19.07 PM, sekitar 10 menit kemudian kita sampai didepan gedung dan segera memarkirkan kendaraan yang kami bawa. setelah itu kita masuk bersama-sama suasana di dalam gelap karena tidak ada lampu, kita hanya menggunakan penerangan lewat flash handphone. tidak lama Nau mengajak untuk naik ke lantai 2.

"Naik ke lantai 2 yuk" -Nau

Aku memutuskan untuk tidak ikut ke lantai dua dan menunggu mereka di lantai satu karena kedengarannya di lantai 2 ada beberapa bapak-bapak yang sedang judi jadi, aku memutuskan untuk menunggu dibawah saja. belum lama aku menunggu tiba-tiba ada bayangan lewat di tangga (tangga itu satu-satunya akses untuk ke lantai dua) aku kira itu adalah salah satu temanku yang memutuskan untuk turun terlebih dahulu, aku mencoba memanggil-manggil namanya, tetapi bayangan itu malah menghilang. aku memutuskan untuk tidak terlalu menggubrisnya, beberapa saat kemudian ada suara lemparan baru dari arah belakang dan mengenai punggungku. lemparan itu terasa nyata sehingga membuatku penasaran dan mulai mencarinya, aku mulai berbalik arah, tetapi malah tidak ada seorangpun disana. lalu, aku berjalan mendekati salah satu mobil yang terparkir di sebelah kanan tangga. 

Setelah sampai disana ternyata tidak ada orang, aku memutuskan untuk keluar dari gedung itu dan menunggu temanku di depan karena ada beberapa warung yang masih buka walau ada beberapa yang sudah membereskan barang dagangannya untuk pulang. suasana diluar gedung tidak terlalu sepi, tetapi cukup menyeramkan karena malam itu lampu di jalan raya hanya beberapa yang hidupkan sehingga menyebabkan kurangnya penerangan.

Entah sudah berapa lama aku menunggu teman-temanku. disaat aku ingin menyusul teman-temanku aku melihat ada perempuan yang sedari tadi memperhatikanku wajahnya pucat, disaat aku sudah menoleh ke arah lain perempuan itu mendekat ke arahku. saat ini ia berada cukup dekat denganku lalu, ia mulai berkata.

"Windi bunuh diri"

Aku kangen mendengar perkataannya walau kedengarannya tidak terlalu jelas tapi kata-kata itu yang bisa aku tangkap. aku hanya diam karena aku tidak ingin terlalu membayangkan ataupun ingin tau akan kehidupan masa lalunya. ia mulai berkata lagi.

"Menyesal, hiduplah sesuai takdir jangan pernah berusaha untuk menghentikan"

"Pahit, tapi tidak sepahit sesal"

Hanya itu yang bisa aku tangkap dari perkataannya karena ia berbicara dengan patah-patah dan dengan suara yang lemah, disitu aku menyimpulkan bahwa ia adalah sosok yang pernah bunuh diri di gedung itu. entah karena apa ia masih belum kembali ke alamnya dan beristirahat dengan tenang, tapi aku menduga itu karena rasa sesalnya atas keputusan yang ia ambil. walau begitu aku melihat ia adalah sosok yang positif meski tampilannya agak menyeramkan. sebelum ia pergi, ia sempat berpesan.

"Dengan cara ini aku menghancurkan keluargaku"

"Membuat ibu menangis"

"Jangan lakukan"

Setelah menyampaikan penyesalannya ia pergi, dan beberapa menit kemudian temanku datang dan kami memutuskan untuk segara pulang karena sudah cukup malam ditambah lagi besok kami harus praktek dan mempresentasikannya.

Aku tidak memberitahu mereka tentang Windi karena aku takut hal itu membuat teman-temanku ketakutan dan malah tidak konsentrasi menyetir.

3 hari setelahnya aku dan aku menceritakan soal Windi kepada teman-temanku, 

"Maaf ya rek aku baru cerita jadi, sebenarnya pas ke gedung Garuda itu aku ketemu sama perempuan yang pernah bunuh diri di gedung itu, Namanya Windi, dia pakai kebaya kuno yang ada kembang-kembangnya gitu terus ada luka di kepalanya, rambutnya panjang sepunggung. tapi aku engga tau kejadian itu tahun kapan karena dia juga ga cerita tentang tahun kejadian sama sekali, tapi dia sempet ngomong kalo dia nyesel udah bunuh diri dan buat keluarganya sedih terutama ibu nya, dia juga bilang pahitnya kehidupan engga sepahit penyesalan dan setelah dia bunuh diri dia udah engga bisa hidup lagi, intinya dia cerita kalau dia itu nyesel udah ngelakuin itu karena takdirnya tidak sesuai sama ekspektasinya"

Nau ketakutan tapi ia berusaha untuk tetap mendengarkan ceritaku. Haikal adalah tipe orang yang belum terlalu percaya dengan hal seperti itu dan terlihat dari wajahnya ia berusaha mencerna ceritaku tetapi malah ia seperti orang kebingungan.

Tetapi anehnya malam itu Haikal justru bermimpi Wanita yang ciri-cirinya mirip sekali dengan Windi, ia menjelaskan

"Tadi malam aku mimpi, tapi mimpinya aneh aku engga pernah mimpi kayak gini sebelumnya. Jadi, ada perempuan rambutnya panjang, pakai baju kayak kebaya kuno gitu warna kuning yang udah dilumuri darah juga dan ada luka di kepalanya dia cerita kalau dia pernah bunuh diri, penampilannya serem." -Haikal

Disitu aku dan anak-anak yang lain yakin bahwa perempuan itu adalah Windi yang datang untuk membuat Haikal karena ciri-cirinya yang sama persis, hal itu membuat Haikal percaya dan benar saja setelah kejadian itu Haikal jadi percaya dan tidak ingin meremehkan hal diluar nalar, walau hal itu susah untuk dipercaya.

Kami memutuskan untuk tidak lagi membahas soal Windi karena kami tidak ingin jika Windi akan datang lagi dan kami menjadikan pengalaman Windi sebagai pelajaran untuk kami untuk tidak menyia-nyiakan hidup walau menurut kita itu adalah cara terbaik tetapi pada kenyataannya bunuh diri tidak akan mengakhiri penderitaan saat masih hidup, bunuh diri hanya akan menambah masalah dan membuat keluarga sedih terutama orang tua.

Bersambung..

Terimakasih sudah bersedia membaca cerita ini❤️ maaf jika ceritanya membosankan dan monoton. i hope you like it 🙏

Spoiler next chapter ✨

Akan hadir di bab selanjutnya cerita selama trip Jakarta, ada beberapa tempat horror yang aku kunjungi dan aku akan bagi menjadi 2 part sesuai lokasinya ya❤️

Komen (1)
goodnovel comment avatar
onaqonaq
terima kasih ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status