Share

Chapter 2 : Hampir pergi karena mimpi

1 tahun 3 bulan yang lalu aku mencoba untuk membuat cerita horror yang sama seperti apa yang aku alami tetapi ketika sampai di bab 3 tepatnya yang berjudul 'Pocong merah' malamnya aku bermimpi tapi mimpi itu terasa sangat nyata seolah-olah aku benar-benar berada disana.

Di mimpiku aku melihat hutan yang petang dan minim cahaya, aku berdiri dibawah pohon yang sudah kering lalu datanglah anak kecil yang mengajakku bermain dan aku menyetujuinya karena aku berpikir bahwa itu hanya permainan biasa tetapi si anak kecil itu mempercepat langkahnya menuju ke titik cahaya yang terang. namun, beruntungnya aku sempat melihat ada janin di sungai.

fyi ; sungai itu ga terlalu besar jadi kayak sungai kecil dan dangkal.

Setelah melihat janin itu aku kaget dan tiba-tiba terbangun dari tidurku, disitu aku masih biasa aja karena aku masih berfikir bahwa itu hanya sekedar mimpi. 

Saat itu masih jam set 2 pagi, aku mencoba untuk tidur kembali tetapi nihil. akhirnya aku memutuskan untuk mengecek handphone dan bertanya kepada salah satu guru BK yang kebetulan beliau mempunyai kemampuan itu, aku bertanya tentang mimpi ku dan dengan kebetulan beliau langsung membalasnya karena setauku beliau jarang tidur di malam hari. beliau memintaku untuk datang ke ruang BK agar beliau bisa menjelaskan tentang mimpi itu.

Pagi harinya, aku bergegas untuk mandi agar segera sampai di sekolah. setelah selesai mandi dan memakai seragam aku segara mengambil bekal di meja makan karena hari ini aku harus berangkat lebih awal dari biasanya, setelah mengambil bekal aku berangkat dengan menaiki motor. sesampainya di sekolah aku segera berjalan ke ruang BK dan menemui guru BK disana beliau sudah menungguku, beliau orang yang terbiasa berangkat pagi Alhamdulillahnya aku dan beliau cukup dekat sehingga aku bisa bertanya terkait hal yang belum aku ketahui.

Beliau mulai menjelaskan ;

"Itu bukan mimpi biasa, setelah ini kamu pasti akan sakit atau demam akibat energi negatif yang mereka berikan ke kamu. Alhamdulillahnya kamu tidak menuruti ataupun ikut sama dia karena jika tidak mungkin kamu hanya tinggal raga yang tak bernyawa, itu jebakan. sebaiknya jika kamu masih takut dengan teror yang mereka berikan secara terus-menerus lebih baik off kan dulu, energi negatif dari mereka cukup kuat dan mungkin penjaga (leluhur) kamu hanya bisa menjaga kamu selebihnya mungkin penjaga (leluhur) kamu tidak bisa berbuat lebih"

Setelah mendengarkan penjelasan dan juga saran dari beliau sepulang dari sekolah aku segera menyembunyikan cerita yang baru saja aku publish akibat ketakutan, aku takut jika nantinya bukan hanya aku yang akan terus diteror melainkan aku takut jika keluarga ku harus ikut menjadi korban teror. 

Setelah 3 hari aku memutuskan untuk menghapus ceritanya dan menggantinya dengan cerita romance karena aku benar-benar demam selama 3 hari full dan daripada semakin besar teror yang mereka berikan lebih baik aku menghapusnya. 

Sampai akhirnya aku memutuskan untuk kembali membuat cerita horror berdasarkan True Story, tetapi lebih selektif lagi untuk memilih antara yang perlu di publish dan yang berbahaya untuk di publish.

Setelah sembuh dari demam aku memulai aktivitas ku seperti biasanya. seminggu setelahnya, hari ini hari Jum'at setelah sholat jum'at aku dan reguku berbaris untuk mengikuti kegiatan Pramuka. setelah 2 jam bel pulang berbunyi, aku bergegas untuk pulang. Aku menyetir sendirian, bahu ku semakin berat ketika aku melewati pemakaman umum yang biasa aku lewati ketika pulang sekolah. 

Aku melihat ada lubang di aspal tetapi aku tidak bisa memencet rem walau sudah berkali-kali aku coba, sampai akhirnya terjadilah kecelakaan. 

Karena aku kaget saat jatuh, tanganku tidak sengaja menarik gas sehingga aku terserat sejauh 3 meter, terdapat luka yang cukup parah di bagian perut dengan darah yang terus mengucur di seragamku. beberapa teman dekatku membantuku untuk menghubungi orang tuaku dan salah satu dari mereka menelepon salah satu guru BK di sekolahku, sekitar 15 menit beliau datang dan mengantarkan ku pulang. di perjalanan menuju ke rumah beliau terus memperingatkan ku agar aku tidak ceroboh dan mengabaikan setiap mimpiku begitu saja, aku hanya mengangguk paham.

Sesampainya di rumah Ayah memanggil bidan untuk mengobati lukaku, sementara mama masih mengobrol bersama 'Guru BK' tak lama kemudian Ayahku ikut duduk. disitu 'guru BK' memberitahukan tentang apa yang aku lihat dan teror yang aku terima karena beliau tidak ingin aku menyembunyikan ini terlalu lama, 16 tahun aku berusaha untuk menutupinya hanya beberapa orang saja yang tau itupun hanya sahabat atau teman dekat. 

Ayahku tipe orang yang protektif, ketika mendengar pernyataan dari 'guru BK' ia khawatir dan terus kepikiran. 

Sedangkan mama, beliau adalah orang yang tidak mudah percaya dengan hal mistis. benar, mama tidak percaya dengan pernyataan 'guru BK'. 

Sering kali aku bermimpi dan menjadi kenyataan, walau ada beberapa yang tidak terjadi di real life. selain mimpi ada gangguan dari dunia nyata, rekan kerja Ayahku yang ingin menghancurkan keluargaku. 

Beberapa hari kemarin ada yang menabur bunga di depan pagar rumah, tetapi itu tidak terjadi secara rutin. aku masih ingat. dulu ketika aku masih berumur 3 tahunan ayahku dibuat "gila" oleh orang yang tidak suka pada beliau, Alhamdulillahnya beliau bisa sembuh karena bantuan dari salah satu "Kyai" dan selalu diingatkan agar selalu ingat dengan anak-anaknya. tetapi ternyata teror itu tidak berhenti sampai disitu, teror itu terus terjadi hingga sekarang.

Setiap malam Jum'at aku melihat banyak yang sengaja dikirimkan ke rumahku, seperti malam Jum'at kemarin 5 Maret 2021. aku melihat perempuan yang berwajah seram sedang berusaha masuk ke dalam rumahku, seiring dengan bertambahnya usia aku mengerti bahwa mereka dikirimkan untuk memberikan penyakit secara medis namun ketika diobservasi tidak ditemukan adanya penyakit di tubuhnya. 

Yang aku tau "para peliharaan dukun" ini bisa menyebabkan gatal-gatal dan stroke karena sudah ada saudaraku yang kena santet semacam itu, sekarang serba modern aku juga melihat beberapa orang dilingkungan ku memakai susuk agar terlihat lebih menarik.

Jujur, bagi yang bisa melihat mereka memang cantik tetapi dibantu oleh nenek-nenek /khodam susuk/ menurutku itu menyeramkan karena tanpa sengaja mereka (pengguna susuk) memberikan wadah bagi si arwah agar bisa lebih menunjukkan eksistensinya. terlebih, orang-orang yang memakai susuk biasanya susah saat sakaratul maut. 

Aku pernah menyaksikan tetangga yang tidak bisa meninggal karena susuk itu belum lepas dari tubuhnya, sampai akhirnya ada ahli spiritual yang datang dan membawa daun kelor lalu dengan mudahnya susuk itu keluar dari wajahnya. susuk itu berwarna gold dan sepertinya itu emas asli karena tidak berkarat walau telah bertahun-tahun digunakan, setelah susuk itu tercabut beliau benar-benar meninggal. 

Sesuatu yang negatif pasti ada dampaknya meski dipakai untuk tujuan yang positif, beberapa temanku yang menggunakan susuk. mengaku alasan mereka menggunakan susuk karena kurangnya kepercayaan diri dan haus pujian (ingin terus dipuji) kedua alasan yang paling sering aku dengar dari mereka. bukan hanya perempuan tetapi laki-laki juga ada yang pakai susuk, tapi kebanyakan aku melihat laki-laki yang bekerja di lapangan seperti pemain futsal dan basket biasanya susuk itu ditempatkan di kaki, entahlah fungsinya untuk apa. 

Bersambung~

Guys maaf ya kalau ceritanya belibet dan muter-muter dan ga serem karena ini dari pengalaman aku dan ada beberapa yang lupa tapi aku coba inget-inget lagi😭❤️ terimakasih untuk yang support 💜 kalo ceritanya ngga nyambung komen aja ya kritik cerita ini juga boleh banget🙏 Love you Readers ❤️🌈

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status