Share

Damar dan Aruo

***

Aku pergi ke kantor dengan perasaan yang tak dapat digambarkan.

"Pak!" Aku tersentak saat Sarah memanggil namaku.

"Ada apa?" tanyaku padanya.

"Katanya kau tidak hadir hari ini," ujarnya.

"Mau aku hadir atau tidak itu bukan urusanmu. Sekarang yang penting, kau kerjakan saja pekerjaan milikmu secepatnya!" tegasku.

"Baiklah, Pak. E+em kita ada pertemuan lagi hari ini," jawab Sarah pelan.

"Batalkan saja!" ucapku dingin.

"T-tapi, Pak!"

Aku langsung menatapnya tajam sebelum saran berbicara terlalu panjang.

"Kamu tidak dengar apa yang saya perintahkan, hah!" bentakku padanya.

"B-baik, Pak. Akan saya lakukan," ujar Sarah lagi.

Kegiatanku hanya melamun, melamun dan melamun.

Tok! Tok! Tok!

Pintu diketuk dari luar.

"Apalagi sih, Sarah! Sudah saya bilang kan tadi!!" bentakku.

Pintu ruangan lalu terbuka dan menampilkan Aryo di sana dengan wajah menyebalkannya.

"Marah lu sama gue? Kayak anak kecil aje," ledeknya sambil berjalan mendekatiku.

Aku lalu memgembuskan napas kasar, kupikir tadi adala
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status