Share

Merindukanmu!

"Nita ke mana, nggak ikut kamu kah?"

Deg!

Pertanyaan Ibu membuatku diam membeku. Jika Nita tidak ada di sini, lalu ke mana perginya dia, batinku. Perasaan khawatir tiba-tiba menyeruak begitu saja.

Aryo menyenggol lenganku pelan. Sedangkan Ibu menatapku dengan raut wajah bingung.

"Nita nggak ikut Nak Damar?" tanya Ibu sekali lagi.

Bibirku terasa terkunci oleh pertanyaan Ibu.

"Damar!" sentak Aryo.

"Nita nggak ikut, Bu. Dia kan lagi hamil, jadi nggak bisa ikut jauh-jauh," ucapku mencoba setenang mungkin. Raut wajah Ibu langsung berubah.

"Oh begitu, bener juga sih, Nak. Apalagi Nita kan lagi hamil besar, jadi nggak boleh ke sana kemari dulu."

Aku bernapas lega, karena Ibu tak curiga denganku. Ibu tersenyum. Senyumannya sangat mirip dengan Nita.

Ah, lagi-lagi wajah Nita melintas di pikiranku.

"Ayo masuk ke dalam rumah dulu, sudah tengah malam. Takut dikira maling." Ibu lalu membukakan pintu lebar, dan mempersilakan kami untuk masuk lebih dulu ke dalam rumah.

"Oh iya, Bu, terima kasih ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Yg dipikirannya mah cm jabatan sama fasilitas doank bkn istrinya. Dsr kampret
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status