Kencan di sebuah tempat terbuka merupakan perihal yang susah untuk keduanya. Taman umum adalah contoh sesuatu yang wajib dihindari, tempatnya terlalu terbuka. Mustahil jika kamera tidak mengikuti. Harusnya keduanya bisa saja menyulap ruang tengah kerajaan Leoxy menjadi ala restoran ternama, tapi ternyata Jordan dan Levi telah menyepakati bahwa mereka akan melakukan kencan di luar ruangan.
Taruhan saja, pasti sekarang bawahan Jordan mengikuti mereka.
Awalnya Stacy kira bahwa mereka benar-benar akan melakukan kencan secara pribadi, tapi kenyataannya ada beberapa bawahan Jordan mengikuti yang mana membuat mereka harus tetap menjaga sikap. Karna Levi tidak menyiapkan apapun, keduanya akhirnya sepakat untuk berkunjung ke restoran favorit Levi.
"Sekarang kita meleset dari jadwal." Gerutu Sta
Meja makan malam terasa lebih ramai dengan kehadiran dua orang baru yang berada di sisi kanan dan kiri. Lorong kerajaan lebih terlihat banyak pelayan yang berlalu lalang karena beberapa dari mereka harus membantu Bella untuk mengendalikan Tyche dan sisanya membereskan kekacauan yang gadis itu buat. Tyche nyatanya sudah sembuh, telah berlalu tiga hari semenjak ia diizinkan untuk melakukan kegiatan normal.Kemudian secara berkala Levi mulai terbiasa dengan eksistensi Stacy, saat ia membuka mata maupun akan terlelap, Stacy akan di sana. Melakukan tugasnya sebagai seorang istri dengan baik. Levi mengakuinya. Seperti kala Stacy menyiapkan pakaian untuk Levi, memilih beberapa kombinasi warna agar terlihat sedikit bervariasi-lantaran nyaris setiap hari Levi hanya mengenakan pakaian berwarna hitam dan putih, pun memastikan apabila Levi makan dengan benar setiap harinya.
Tak banyak yang bisa dilakukan Dean selama di dalam perpustakaan, hanya membaca dan sesekali menenangkan pikirannya sambil menyandarkan tubuh pada sebuah sofa empuk. Merentangkan kedua tangannya ke angkasa dan terdengar suara gemelatuk tulang yang dimakan senyap. Secangkir kopi yang tak lagi panas berada di atas meja, sama sekali tidak tersentuh.Udara di pusat kota Afleonus mendadak turun sebanyak lima derajat beberapa jam terakhir. Gumpalan awan mendadak berubah pekat dan jalanan menjadi lenggang. Banyak orang-orang yang justru sengaja menunggu hujan datang dan sisanya berharap hari tetap cerah untuk melanjutkan kegiatan. Dean memperhatikannya dari jendela dekat tempatnya duduk. Kawasan kerajaan yang berada di kota membuatnya mudah untuk mengawasi banyak hal.Dean hanya mengisi rasa jenuh dengan melihat ke arah luar jendela, mengamati
"Lain kali aku harus lebih sering menggunakan helikopter.""Tidak masalah jika Raja juga sesekali menggunakan jalur laut, pasti lebih menyenangkan.""Baiklah jadwal berikutnya atur dengan lintasan laut."Antonio mengangguk dengan senyuman.Suasana hati Levi terlihat lebih baik dari pada sebelumnya, meski terlihat kelelahan setidaknya Levi tidak berubah murung. Mungkin udara segar dan pemandangan gemerlap lampu kota membuat perasaan Levi sedikit membaik. Sebab sepanjang perjalanan pulang, Levi tersenyum tipis.Sambutan dari beberapa pelayan hingga pengawal kerajaan kala Levi baru turun dari helikopter masih sama seperti sebelumnya. Beberapa pelayan hingga penjaga kerajaan turut member
Levi dan Stacy siang ini menghadiri acara orkestra tahunan. Perlombaan orskestra tahunan selalu berhasil menghibur dalam setiap tampilan yang mereka berikan. Membuat takjub dengan harmonisasi antar alat musik serta seorang penyanyi yang menyanyikan dengan oktaf yang tinggi. Selalu berhasil memberikan keindahan bagi indra pendengaran.Keduanya terlihat lebih leluasa, telah berhasil menerima kenyataan bahwa harus bersikap sedemikian manis kala tersorot kamera. Kali ini keduanya tidak terlihat canggung, justru menikmati apa yang terjadi. Menggandeng tangan Levi yang sudah menjadi sebuah keharusan yang tak lagi terasa merepotkan. Sesekali mereka tertawa bersama, berbincang mengenai beberapa hal sederhana.Tampilan demi tampilan, suara jepret kamera dari beberapa fotografer samar-samar terdengar pada ramainya suara alat musik yang bersatu da
Tyche memeluk tubuh sendiri dalam keadaan duduk di ranjang. Padahal saat ini ada selimut tebal yang melapisi tubuhnya, seharusnya benda empuk tersebut bisa mengalirkan rasa hangit. Tapi Tyche masih merasakan dingin luar biasa.Ini mungkin akibat dari tidak mau mendengarkan nasihat orang lain. Semenjak malam itu, Tyche tidak bisa berhenti bersin-bersin, hidungnya memerah dan pada pagi hari saat ia membuka mata, suhu tubuhnya telah mencapai tiga puluh sembilan celsius. Tyche demam.Di dalam kamarnya ada Stacy yang membawa senampan makanan, beberapa kali meminta Tyche untuk membuka mulut namun gadis itu terus menolak. Pahit dan hambar. Stacy hanya bisa mendengus dan sesekali tersenyum tipis, Tyche sama keras kepalanya seperti Levi.Fokus Tyche teralihkan ketika mendengar suara pintu kamar
Pada akhirnya Levi kembali melakukan pencarian besar-besaran mengenai penyihir tersebut.Setelah penyihir tersebut menyelesaikan acara miliknya, dia di kabarkan menghilang tanpa jejak, bahkan beberapa bawahan Levi mengatakan apabila tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan wanita itu pergi dan di mana ia sekarang berdiri. Sungguh dari pada apapun di dunia ini, entah yang baru ataupun lama, murah maupun mahal, sekarang Levi hanya membutuhkan penyihir itu dan buku gambar yang memiliki unsur magis tersebut—sangat butuh.Saat ini sedang diadakan pencarian dalam skala besar untuk menemukan wanita tua tersebut. Levi berjanji akan memberikan berapa pun nominalnya asalkan menemukan penyihir tersebut dalam keadaan hidup-hidup.Bisa dikatakan gila, tapi Levi sangat membutuhkannya.
Antonio memberikan sebuah grafik tentang anggaran bulan ini, meskipun sudah di tangani oleh badan keuangan Negara, Levi selalu meminta salinan setiap datanya. "Cukup aneh, saya tidak begitu mengerti mengapa ada penurunan pendapatan Negara akhir-akhir ini," Antonio terdiam sebentar lalu mencoba melanjutkan. "Sempat dikabarkan bahwa kurs Negara Leoxy mengalami penurunan, walaupun tidak banyak tapi ternyata berdampak besar.""Akhir-akhir ini beberapa orang yang memiliki usaha besar melakukan investasi di Negara Afleonus, mata uang Negara Afleonus adalah yang tertinggi. Bukan hal yang tabu untuk masalah seperti ini pada era global. Inflasi di Negara Afleonus akhir-akhir ini membaik dan meskipun ia memiliki banyak hutang, tapi banyak yang percaya Negara tersebut tidak akan pernah bangkrut."Levi melihat lembaran kertas tersebut, membacanya b
Setelah terakhir kali bertemu hanya untuk membahas tentang kerja sama, kali ini Levi kembali menemui Dean dan Adrian.Levi agaknya penasaran mengapa mereka selalu menjanjikan pertemuan seenaknya. Tanpa janji, yang mereka lakukan hanya memaksa dan selalu mengatakan bahwa ada hal mendesak.Ketiganya telah berada ruang kerja Levi, duduk berhadapan dimana keduanya, tidak ada kekehan apalagi atmosfer sekitar yang berubah teramat tegang. Perbincangan tersebut dimulai kala Levi yang pertama kali mempertanyakan keadaan, dilanjutkan dengan Dean yang memberi penjelasan dan Adrian yang memberikan sebuah salinan barang bukti yang mereka temukan.Tentu Dean dan Adrian telah membuat salinan dari bukti yang mereka temukan dengan alasan tidak mau merusak barang bukti.