Share

25. Ilusion

Levi terkesiap. Irisnya melebar saat  mendapati perdana menteri Leoxy—Arkan yang sepertinya terus-terusan memanggil namanya—sukses membuat lelaki itu mengerjap beberapa kali. Sedikit memijit pelipisnya, kemudian barulah Levi mendongakkan kepala, sorot mata para menteri dan beberapa orang penting lainnya menatap presensi Levi dengan tatapan bingung. Pasalnya Levi terlihat sangat kelelahan hingga kulit putihnya berubah menjadi pucat. "Sampai di mana kita?"

Levi agaknya sedikit lelah, ralat, ia benar-benar kelelahan. Levi duduk dengan punggung yang bersandar pelan pada sandaran kursi, mengetukkan jemarinya pelan ke atas meja dan kala seisi ruangan sedang sunyi—ketukan dengan tempo pelan tersebut dapat terdengar dengan jelas. 

Tidak perlu mengelak, Levi terlihat sangat kacau. Kedua kantung matanya menghitam di bawah sana,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status