"Lain kali aku harus lebih sering menggunakan helikopter."
"Tidak masalah jika Raja juga sesekali menggunakan jalur laut, pasti lebih menyenangkan."
"Baiklah jadwal berikutnya atur dengan lintasan laut."
Antonio mengangguk dengan senyuman.
Suasana hati Levi terlihat lebih baik dari pada sebelumnya, meski terlihat kelelahan setidaknya Levi tidak berubah murung. Mungkin udara segar dan pemandangan gemerlap lampu kota membuat perasaan Levi sedikit membaik. Sebab sepanjang perjalanan pulang, Levi tersenyum tipis.
Sambutan dari beberapa pelayan hingga pengawal kerajaan kala Levi baru turun dari helikopter masih sama seperti sebelumnya. Beberapa pelayan hingga penjaga kerajaan turut member
Levi dan Stacy siang ini menghadiri acara orkestra tahunan. Perlombaan orskestra tahunan selalu berhasil menghibur dalam setiap tampilan yang mereka berikan. Membuat takjub dengan harmonisasi antar alat musik serta seorang penyanyi yang menyanyikan dengan oktaf yang tinggi. Selalu berhasil memberikan keindahan bagi indra pendengaran.Keduanya terlihat lebih leluasa, telah berhasil menerima kenyataan bahwa harus bersikap sedemikian manis kala tersorot kamera. Kali ini keduanya tidak terlihat canggung, justru menikmati apa yang terjadi. Menggandeng tangan Levi yang sudah menjadi sebuah keharusan yang tak lagi terasa merepotkan. Sesekali mereka tertawa bersama, berbincang mengenai beberapa hal sederhana.Tampilan demi tampilan, suara jepret kamera dari beberapa fotografer samar-samar terdengar pada ramainya suara alat musik yang bersatu da
Tyche memeluk tubuh sendiri dalam keadaan duduk di ranjang. Padahal saat ini ada selimut tebal yang melapisi tubuhnya, seharusnya benda empuk tersebut bisa mengalirkan rasa hangit. Tapi Tyche masih merasakan dingin luar biasa.Ini mungkin akibat dari tidak mau mendengarkan nasihat orang lain. Semenjak malam itu, Tyche tidak bisa berhenti bersin-bersin, hidungnya memerah dan pada pagi hari saat ia membuka mata, suhu tubuhnya telah mencapai tiga puluh sembilan celsius. Tyche demam.Di dalam kamarnya ada Stacy yang membawa senampan makanan, beberapa kali meminta Tyche untuk membuka mulut namun gadis itu terus menolak. Pahit dan hambar. Stacy hanya bisa mendengus dan sesekali tersenyum tipis, Tyche sama keras kepalanya seperti Levi.Fokus Tyche teralihkan ketika mendengar suara pintu kamar
Pada akhirnya Levi kembali melakukan pencarian besar-besaran mengenai penyihir tersebut.Setelah penyihir tersebut menyelesaikan acara miliknya, dia di kabarkan menghilang tanpa jejak, bahkan beberapa bawahan Levi mengatakan apabila tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan wanita itu pergi dan di mana ia sekarang berdiri. Sungguh dari pada apapun di dunia ini, entah yang baru ataupun lama, murah maupun mahal, sekarang Levi hanya membutuhkan penyihir itu dan buku gambar yang memiliki unsur magis tersebut—sangat butuh.Saat ini sedang diadakan pencarian dalam skala besar untuk menemukan wanita tua tersebut. Levi berjanji akan memberikan berapa pun nominalnya asalkan menemukan penyihir tersebut dalam keadaan hidup-hidup.Bisa dikatakan gila, tapi Levi sangat membutuhkannya.
Antonio memberikan sebuah grafik tentang anggaran bulan ini, meskipun sudah di tangani oleh badan keuangan Negara, Levi selalu meminta salinan setiap datanya. "Cukup aneh, saya tidak begitu mengerti mengapa ada penurunan pendapatan Negara akhir-akhir ini," Antonio terdiam sebentar lalu mencoba melanjutkan. "Sempat dikabarkan bahwa kurs Negara Leoxy mengalami penurunan, walaupun tidak banyak tapi ternyata berdampak besar.""Akhir-akhir ini beberapa orang yang memiliki usaha besar melakukan investasi di Negara Afleonus, mata uang Negara Afleonus adalah yang tertinggi. Bukan hal yang tabu untuk masalah seperti ini pada era global. Inflasi di Negara Afleonus akhir-akhir ini membaik dan meskipun ia memiliki banyak hutang, tapi banyak yang percaya Negara tersebut tidak akan pernah bangkrut."Levi melihat lembaran kertas tersebut, membacanya b
Setelah terakhir kali bertemu hanya untuk membahas tentang kerja sama, kali ini Levi kembali menemui Dean dan Adrian.Levi agaknya penasaran mengapa mereka selalu menjanjikan pertemuan seenaknya. Tanpa janji, yang mereka lakukan hanya memaksa dan selalu mengatakan bahwa ada hal mendesak.Ketiganya telah berada ruang kerja Levi, duduk berhadapan dimana keduanya, tidak ada kekehan apalagi atmosfer sekitar yang berubah teramat tegang. Perbincangan tersebut dimulai kala Levi yang pertama kali mempertanyakan keadaan, dilanjutkan dengan Dean yang memberi penjelasan dan Adrian yang memberikan sebuah salinan barang bukti yang mereka temukan.Tentu Dean dan Adrian telah membuat salinan dari bukti yang mereka temukan dengan alasan tidak mau merusak barang bukti.
Selain karna banyaknya kejadian yang tidak pernah ia harapkan terjadi dalam waktu singkat-termasuk bagaimana Tyche mendapatkan seisi dunianya, jadwalnya yang semakin padat juga menjadi peran penting. Semesta begitu lucu, kala keadaan segenting ini, semua tugas kenegaraan yang tidak bisa ia lewatkan harus hadir berurutan.Memang urusannya hanya menghadiri beberapa peresmian sebuah gedung atau hanya melihat pelantikan beberapa duta yang bertugas. Lembaga-lembaga internasional yang berkembang dalam bidang kesejahteraan memang sedang berada dalam titik puncaknya tahun ini, selain karna semakin banyak yang mendonasikan uang, mereka mulai menyadari bahwa tak sedikit anak di luar sana yang bahkan untuk minum air mineral saja harus berjalan puluhan kilo meter. Padahal yang Levi ingin lakukan sekarang hanyalah menyandarkan tubuhnya pada kepala
Levi tidak bisa berhenti untuk menyalahkan dirinya sendiri. Pikirannya kacau, jantungnya berdegup kencang. Ada sebagian besar dari dirinya yang mencoba menolak kenyataan. Ia benci kenyataan bahwa ia tidak sedang bermimpi saat ini.Ini sama dahsyatnya, namun lebih pedih dari pada pertama kali kenyataan menamparnya. Kenyataan bahwa kedua orang tuanya terbunuh secara sadis di kamar mereka telah menjadi sebuah hari yang penuh duka bagi semua orang. Hari ini saat kenyataan kembali menamparnya dengan sebuah kejadian yang jauh lebih pedih. Levi sama sekali tidak bisa menutupi perasaan sedih yang ia mengusik rongga dadanya. Tyche berhasil menghancurkannya secara berkala, tanpa sisa.Tidak ada lagi seseorang yang mampu memberhentikan amarahnya, dia kesal pada diri sendiri. Semua karnanya. Semua hal buruk terjadi karnanya. Andai ia lebih berhati-
Levi terkesiap. Irisnya melebar saat mendapati perdana menteri Leoxy—Arkan yang sepertinya terus-terusan memanggil namanya—sukses membuat lelaki itu mengerjap beberapa kali. Sedikit memijit pelipisnya, kemudian barulah Levi mendongakkan kepala, sorot mata para menteri dan beberapa orang penting lainnya menatap presensi Levi dengan tatapan bingung. Pasalnya Levi terlihat sangat kelelahan hingga kulit putihnya berubah menjadi pucat. "Sampai di mana kita?"Levi agaknya sedikit lelah, ralat, ia benar-benar kelelahan. Levi duduk dengan punggung yang bersandar pelan pada sandaran kursi, mengetukkan jemarinya pelan ke atas meja dan kala seisi ruangan sedang sunyi—ketukan dengan tempo pelan tersebut dapat terdengar dengan jelas. Tidak perlu mengelak, Levi terlihat sangat kacau. Kedua kantung matanya menghitam di bawah sana,