Share

Follow

Hari demi hari Seth melakukan tugasnya sebagai bodyguard Isabella. Melihat gadis itu setiap hari membuat Seth semakin jatuh cinta. Meski kerap beberapa kali ia masih tidak menyangka jika ia mengalami kejadian luar biasa, yaitu mengulang kembali kehidupannya.

"Aku akan pulang dengan Christian, jadi kau tak perlu menjemput ku," ucap Isabella setelah mobil berhenti di parkiran kampus

"Kita sudah membahas ini, Nona." balas Seth

"Tuan James akan kembali malam nanti. Jadi lebih baik Nona segera pulang begitu kelas selesai," tambah Seth

Ketahuilah bahwa Christian tidak mungkin mengantar Isabella langsung ke mansionnya, pasti pria itu akan mengajak Isabella entah kemana dulu sebelum mengembalikan anak gadis itu ke mansionnya.

Isabella menepuk jidatnya,"Astaga, benar. Aku lupa jika malam ini ayah akan kembali." 

James River, seorang pengusaha kaya dan terkenal itu kini akan kembali ke mansion megahnya setelah melakukan perjalanan bisnisnya 

"Masuklah, jam pelajaran mu sebentar lagi di mulai." ujar Seth setelah membukakan pintu mobil untuk sang tuan putri

Seth memandang Isabella yang sudah mulai menjauh dari pengelihatannya. Ingatannya melayang pada kejadian dimana Isabella bertengkar dengan ayahnya

Jika diingat kembali, dulu saat tuan James kembali dari perjalanan bisnisnya, ayah dan anak itu terlibat pertengkaran lantaran Isabella yang terus menanyakan alasan dibalik tuan James tidak menyukai Christian

James hanya menjawab jika Christian bukanlah pria baik untuk Isabella, karena Isabella terus mendengar jawaban yang selalu sama dari ayahnya, gadis itu emosi dan mengatakan jika tuan James pun bukanlah ayah yang baik untuknya. Oleh karena itu, James merasa tersinggung dan balik memarahi Isabella, bahkan fasilitas yang telah di berikan James untuk Isabella ditarik selama satu bulan lamannya.

Karena alasan itulah, Isabella merasa jika ayahnya tidak pernah menyayangi dan peduli terhadapnya. Isabella pun lari semakin dalam ke pelukan Christian, selama satu bulan itupun gadis itu menggantungkan hidupnya kepada Christian dan menganggap jika hanya Christianlah pria yang bisa ia andalakan

Saat itu pun Seth tak bisa berbuat lebih banyak lagi, karena perintah atasan yakni tuan James, Seth pun diperintahkan untuk tidak mengawasi Isabella lagi selama masa hukuman yang di berikan oleh James

Meskipun ayah dan anak itu hubungnnya mulai membaik, namun tetap saja, dampak dari kejadian itu Isabella semakin lengket dan sensitif jika ada orang yang menjelek-jelekan Christian di depannya

Karena Seth kembali ke kehidupan sebelumnya, maka malam ini tidak akan ia biarkan kejadian itu terulang lagi. Sebisa mungkin Seth akan berusaha menghindari pertengkaran antara James dan Isabella.

................................................

"Selamat datang kembali, Tuan." sapa Seth sembari membungkukan badannya

James, pria paruh baya itu menepuk pelan pundak Seth. Menyuruh sang bodyguard kembali menegakan badannya

"Dimana Isabella?" tanya James, belum mendapati keberadaan putri semata wayangnya

"Ayah!" pekik Isabella

Gadis itu pun sedikit berlari dan menghampiri ayahnya. Menghamburkan badannya ke dalam dekapan sang ayah yang begitu ia rindukan

"Aku merindukan ayah" Isabella mendongak, masih dalam pelukan ayahnya

"Um, ayah juga." timpal James

James adalah sosok yang berkepribadian yang hampir mirip dengan Seth. Dingin, kaku, datar dan menutup diri.

Setelah kepergian Istrinya, Madeline. James membesarkan Isabella tanpa berniat mencarikan seorang ibu bagi sosok Isabella. Madline meninggal setelah beberapa jam melahirkan Isabella

James teramat terpukul karena kehilangan cintanya, James tak bisa menghidari perasaan marah tatkala istrinya pergi dan meninggalkannya dengan seorang anak. Bahkan James sempat menyalahkan Isabella atas kematian Madeline, pria itu pun enggan untuk melihat bayinya, ia hanya fokus menatap tubuh Madline yang telah mendingin

Namun, ia sadar bahwa Isabella tak bisa disalahkan karena putrinya tak tahu apapun. Saat tangannya yang bergetar untuk pertama kalinya menggendong Isabella kecil, James pun meneteskan airmatanya tatkala melihat bola mata Isabella yang begitu mirip dengan Madeline

Isabella adalah duplikat dari mendiang ibunya, membuat James setiap kali melihat wajah putrinya seperti melihat sosok istri tercintanya.

Setelah Isabella dan James menghabiskan waktu makan malam bersama, keduanya pun memutuskan untuk bersantai di ruang tamu

"Bagimana kuliah mu?" tanya James membuka percakapan

"Yaa... lancar-lancar saja, seperti biasa." balas Isabella 

"Apa Seth menjaga mu dengan baik?"

Isabella menoleh lagi, lantas wajahnya tiba-tiba menekuk tatkala mendengar nama bodyguardnya

"Sangat baik, tapi dia sangat menyebalkan." 

"Akhir-akhir ini ia terlihat lebih santai kepada ku, tidak seperti sebelumnya yang seperti robot berjalan. Namun justru karena perubahannya itu sifatnya jadi semakin menyebalkan di mata ku," bola matanya membesar sembari menceritakan Seth kepada ayahnya

"Terus ayah tahu apa yang paling menyebalkan? Dia membuat ku menunggu selama 3 jam di perkarangan kampus, ayah. Bagaimana bisa seorang bodyguard membiarkan Nona nya terlantar selama berjam-jam? Ayah ku sarankan jika lebih baik ayah mengganti Seth dengan orang lain saja." tutup Isabella

James terkekeh,"Bukankah kau sendiri yang menginginkan Seth menjadi penjaga mu?" 

Isabella menggigit bibir bawahnya, sial memang karena ia sendirilah yang merengek kepada ayahnya agar Seth menjadi bodyguardnya

"Saat itu aku masih kecil, jadi aku tidak memikirkan dengan baik permintaan ku." Benar jika Isabella meminta Seth menjadi bodyguardnya di saat gadis itu berusia delapan tahun

"Lantas sekarang kau benar-benar meminta ayah untuk memberhentikan Seth sebagai bodyguar mu?" tanya James

Mulut Isabella mendadak kelu, keinginannya yang menggebu-gebu untuk menyingkirkan Seth menyurut. Jika dipikir-pikir, tidak ada penjaga yang lebih baik daripada seorang Seth Meyers Rogan. Pria tampan dengan sejuta pesonannya itu ahli dalam hal bela diri, mulai dari pertarungan tangan kosong hingga senjata.

Selain itu, Seth adalah pria cerdas dengan pendidikan tinggi yang telah ditempuhnya. Itupun ia dapatkan dari sang majikannya yaitu tuan James yang membiayai pendidikannya.

Isabella selalu merasa aman jika Seth berada di sisinya. Ia tidak pernah takut apapun selama bodyguardnya itu mengekorinya. Pun Isabella tidak yakin jika mengganti Seth adalah pilihan yang tepat, mengingat Seth memiliki segala potensi yang luar biasa.

Bahkan Isabella berpikir kenapa Seth tidak keluar saja dari pekerjaanya. Pria itu bisa mencari pekerjaan yang lebih layak, misalkan bekerja di suatu perusaahan atau merintis sebuah bisnis. Alih-alih demikian, Seth justru betah berlama-lama di mansionnya dan menajdi bodyguardnya.

"Bella, bagaimana pun Seth adalah satu-satunya orang yang ayah percayai untuk menjaga mu. Jadi bersabarlah jika sesekali ia menjengkelkan," ucap James

Isabella menghela nafas, kemudian mengangguk untuk menuruti ucapan ayahnya

"Apa kau masih bersama pria itu?" 

"Dia punya nama ayah," balas Isabella. Suaranya pun berubah menjadi datar

Isabella tahu bahwa ayahnya sama sekali tak menyukai Christian, entah apa alasan hingga ayahnya menaruh rasa demikin kepada kekasihnya

"Ayah, kenapa ayah tidak menyukai Christian? Apa ayah mengetahui sesuatu tentangnya?" tanya Isabella

James terdiam, pandangannya lurus menatap jendela alih-alih menatap lawan bicaranya

"Ayah tolong katakan sesuatu!"

"Christian adalah pria baik, selama ini dia juga yang menjaga ku dan melimpahi ku dengan kasih sayangnya. Apa ayah tidak bahagia jika ada seseorang yang peduli dan menyayangi putri ayah?" Isabella terus berbicara, mencoba agar kali ini ayahnya memberikannya alasan yang cukup jelas 

"Sudahlah, ayah tak mau membahasnya,"

"Jangan menghindari pertanyaan ku! Jawab saja!" Nada bicara Isabella mulai meninggi

James sama sekali tak mau menoleh melihat Isabella yang berada di sampingnya, cukup menyesal karena menyinggung percakapan mengenai Christian

"Ayah, lihat aku! Ayah tidak bisa teru-"

"Maaf mengganggu tuan dan nona." ucap Seth menyela

James langsung menoleh melihat Seth yang baru saja tiba,"Ada apa?" tanya James

Seth memperlihatkan sebuah ponsel ditangannya,"Tadi saya melihat dan mendengar ponsel nona Isabella terus berbunyi, mungkin saja ada hal penting" jawab Seth

Isabella lalu bangkit dari kursi, ia lupa jika meninggalkan ponselnya di atas meja makan. Isabella pun melihat beberapa panggilan tak terjawab dari Viviane

"Kau sekalian istirahat saja. Ayah juga akan kembali ke kamar, ayah cukup lelah dan ingin beristirahat." ucap James, alibi untuk menghindari perdebatanya dengan Isabella.

Isabella mengangguk, lantas membiarkan ayahnya pergi menuju kamarnya. Melupakan percakapan di antara mereka yang sudah cukup panas

Isabella pun pergi dari ruang tamu, menyisakan Seth yang langsung menghela nafas lega tatkala berhasil menghentikan perdebatan Isabella dan James.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status