GodTales: Terjebak di Dunia RPG (Role-Playing Game)

GodTales: Terjebak di Dunia RPG (Role-Playing Game)

Oleh:  JayK  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
8.8
4 Peringkat
113Bab
6.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Aria, seorang remaja laki-laki jenius berusia 18 tahun, menemukan sebuah game jenis RPG (Role-playing game) bernama GodTales. Menggunakan VR (Virtual Reality) dan teknologi terbaru, Aria seolah menjadi satu dengan karakternya. Sejak saat itu, Aria selalu memainkannya. Lewat GodTales, dia bahkan mendapatkan uang sebagai kompensasi bila menemukan “masalah” di game tersebut. Namun, Aria tidak menyangka jika akan ada hari saat dirinya tidak bisa keluar dari game itu meski sudah berulang kali berusaha log-out. Dia terjebak dan terpaksa menjalani kehidupan baru di GodTales dengan seorang NPC (karakter nonpemain) bernama Florithe. Mampukah Aria keluar dan kembali ke dunia nyata? Atau, dia akhirnya memilih hidup di GodTales bersama Florithe selamanya?

Lihat lebih banyak
GodTales: Terjebak di Dunia RPG (Role-Playing Game) Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Bebby
Mampur kak di karyaku, 1. Pendekar Serigala Putih 2. Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis Update terus sampai Tamat. Dukung ya kak ... Thanks. Semangat terus Kak Author!
2022-12-05 12:36:06
1
user avatar
Yogapps 1999
sangat seru lanjutkan author
2022-11-05 22:44:19
2
user avatar
Yomei
Wkwk seru! lanjutkan!
2022-10-19 04:15:41
2
default avatar
itamawar21
hanya saran, jgn terlalu byk disisipin hal2 agama, karena cerita fantasi harusnya netral, apalagi pembaca dr semua golongan
2022-11-10 21:52:56
2
113 Bab
Prolog
Di dunia yang sudah dipenuhi oleh teknologi yang canggih, terdapat sebuah permainan RPG (Role Playing Game) yang sedang naik daun lima tahun ke belakang. Tren tersebut membuat kebanyakan orang, khususnya pemuda di Indonesia membuat ledakan rekor yang luar biasa. Selain karena dapat dimainkan di sebuah perangkat komputer, permainan video online, khususnya RPG tersebut dapat dimainkan di dalam perangkat VR (Virtual Reality) dan juga dunia Metaverse yang sudah dapat diakses. Permainan video ini menjadi paling banyak dimainkan karena kebebasan yang diberikan oleh developer, yang membuat dan mengembangkan permainan tersebut kepada para pemain. Pemain dapat mengkostumisasi karakternya sendiri tanpa batasan. Jika itu ada, maka yang menjadi pembatas adalah kemampuan finansial pemain dalam membeli barang-barang langka yang ditawarkan di dalam permaninan video. Salah satu yang paling digemari oleh para pemuda di dalam negeri dan seluruh penjuru dunia adalah game bernama Godtales. Pemain, s
Baca selengkapnya
Chapter 1
[ Welcome back to GodTales ]Setelah notifikasi itu, pemandangan landscape dengan warna hijau pepohonan dan padang rumput yang luas, serta birunya langit dengan tambahan awan putih, langsung terlihat oleh mata Aria. Ia kemudian bangun dan merenggangkan dirinya yang ia rasa kaku di bawah pohon yang rindang. Selagi melakukan hal itu, seluruh badan Aria dihampiri oleh angin yang berembus. Tidak terlalu kencang, namun mampu membuat jubah berwarna hitam miliknya, yang hanya menutupi bagian kanan tubuh sampai pahanya tersebut, terbawa dan berkibar selama beberapa detik. “Firasatku selalu benar mengenai hal ini. Pasti, akan ada yang menarik di tempat ini.”Setelah mengatakan hal tersebut, Aria kemudian berjalan ke arah sebuah tembok besar yang terbuat dari batu. Ia tampak yakin dan tidak ragu dengan langkahnya. Kini, di hadapannya, sudah terdapat sebuah tembok besar dan juga lubang besar yang digunakan sebagai gerbang masuk. Selain itu, terdapat dua orang penjaga yang memakai full armor
Baca selengkapnya
Chapter 2
Aria kembali melihat langit biru dan tumpukan awan yang cerah, tetapi kali ini dia berpikir langit dan awan tersebut sedang mengejek dirinya yang ditimpa musibah dan terlihat konyol. Menghela napasnya, Aria kemudian mulai berbicara dengan dirinya sendiri, “Apakah ini benar-benar nyata?” Selama beberapa waktu, ia telah melakukan banyak uji coba untuk kontrol perintah dasar yang harus ia ketahui. Dan hasilnya ia harus mengerjakan itu secara manual. Sebagai contoh, saat ingin mengambil barang di dalam tempat penyimpanan yang biasanya pemain selalu atur menggunakan tombol perintah, Aria harus membuka tas tempat penyimpanan itu lalu melihat isinya dan mengeluarkan barang yang ingin ia keluarkan. Tas isi penyimpanan ukurannya terbilang kecil, namun itu seperti tas ajaib yang dapat menampung banyak barang. Karena Aria mengeluarkan banyak uang untuk fungsi seperti ini, tas Aria mampu menyimpan 1200 barang tanpa mempedulikan berat benda dan telah mencapai batas maksimal. Sisanya ia simpan
Baca selengkapnya
Chapter 3
“Benar ini adalah batu ruby yang aku temukan di daerahku dulu. Awalnya, aku mengira bahwa batu ini adalah batu kutukan karena cahayanya yang menggoda mata, namun saat aku menanyakan itu kepada ayahku dia bilang itu adalah batu yang sangat berharga. Kemudian ayahku mengambilnya dan menjadikannya satu untukku.”“O-ohh... Benar-benar teknik yang luar biasa, aku ingin bertemu dengan ayahmu, apakah bisa?”Aria menggelengkan kepalanya. “Ayahku meninggalkanku saat aku berusia 16 tahun.”“Maafkan aku,” ucap Magnius dengan nada yang rendah.“Tidak apa-apa, ayahku mengajarkanku semua yang perlu aku tahu. Meskipun aku menyayanginya, aku tidak bisa melawan takdir.”“B-benar. Kau benar.” Menyadari suasanya semakin tidak enak dan itu keadaan yang tidak bagus untuk Aria. Karena saat ini, Aria ingin melakukan sebuah pertukaran yang mungkin akan berguna bagi dirinya di masa depan. Dia kemudian dengan cepat mengganti suasana dengan cahaya batu ruby-nya.“Ayahku bilang bahwa batu ruby ini adalah spesial
Baca selengkapnya
Chapter 4
Di depan sebuah tembok besar, meski tidak sebesar sebelumnya, terdapat kereta dengan dua kuda serta beberapa kotak anggur berlabel Margins Co., berhenti di pinggir pos keamanan gerbang menuju dalam kota Rumberg. Kota ini dikelola oleh seorang Count yang kota tersebut menjadi salah satu jalur perdagangan, sehingga banyak sekali orang yang keluar masuk ke kota ini. Penduduk di kota ini juga lumayan banyak, dengan mayoritas warganya adalah anggota dari guild petualang. Setelah beberapa hari menempuh perjalanan panjang, Magnius dan Aria saat ini suda sampai di gerbang kota Rumberg. Saat ini mereka sedang dalam tahap pengecekan barang dan itu tidak berlangsung lama, terutama karena Magnius yang cukup terkenal di kota Rumberg. "Pemuda ini adalah kerabatku."Mendengar ucapan Magnus, para penjaga membiarkan mereka berdua masuk. Setelahnya, atas permintaan Aria, Magnius memberhentikan Aria di depan guild petualang."Kenapa kau ingin berhenti di sini?" tanya pria gemuk itu bingung."Aku bu
Baca selengkapnya
Chapter 5
Butuh waktu tiga hari untuk sampai di tempat tujuan meskipun sudah menggunakan kuda sekalipun. Aria menumpang kepada para pedagang, namun dia harus berpisah dan kembali melanjutkan perjalanannya sendirian dengan jalan kaki. Di tengah perjalanan juga, ia membaca peta yang ia beli dari guild. Setelah berjalan kaki selama satu hari dipandu arahan para pedagang dan melihat struktur peta, Aria berjalan menyusuri hutan. Ia tidak takut dengan serangan monster dan perut yang lapar. Aria diberitahu bahwa tidak ada monster yang berkeliaran di sekitar Desa Ssuane. "Ini terlalu mudah jika tidak ada monster. Hidup menjadi petualang Bronze membosankan. Tapi, lebih baik daripada menjadi petani di zaman seperti ini," gumam Aria. Mengenai kebutuhan pokoknya, Aria membeli beberapa roti dan makanan yang cukup untuk dirinya makan sendiri di perjalanannya. Saat sampai di sungai, ia akan berburu ikan serta membersihkan dirinya. Walau sebenarnya ia tidak akan mengeluarkan keringat, karena ia mendapat
Baca selengkapnya
Chapter 6
"Apakah aku harus memperkenalkan diriku kembali? Tidak, itu tidak diperlukan. Bagaimanapun, kalian tidak akan bisa mengingat aku siapa untuk selamanya," ucap Aria percaya diri.Kemudian terdengar seseorang tertawa kencang, itu adalah kesatria yang mengeksekusi warga yang Aria lihat tadi."Kau banyak gaya juga, bocah. Trik apa yang kau pakai sehingga takut untuk turun, HA?!"Aria tidak merespons perkataan si kesatria tersebut."Benar juga, magic caster dari negeri yang jauh, perkenal-""Tidak, aku tidak butuh namamu," ucap Aria sebelum kesatria itu mengenalkan diri."Berani juga nyalimu. Apakah kau berpikir seorang magic caster bisa mengalahkan 12 kesatria sendirian? Apakah kau mencoba ingin terkenal?" Sambil mengejek, kesatria tersebut tertawa sekencang-kencangnya.Tidak gentar dengan perkataan sang kesatria, Aria membalasnya kembali dengan tawa yang juga kencang."Benar juga, aku harus berterima kasih kepada kalian semua. Benar, itu adalah cara yang cocok untuk kalian."Di dalam hatin
Baca selengkapnya
Chapter 7
Kesatria yang didatangi Yurei terlebih dahulu, diserang dengan cara ditakuti dan membuat akal sehatnya menurun. Lalu, Yurei tersebut masuk ke dalam tubuh si kesatria dan mencekiknya. Temannya di sebelah yang menyaksikan tersebut hanya bisa kebingungan melihat temannya seperti tersiksa. Ia melihat temannya berteriak, meminta tolong sambil tangannya berusaha meraih sesuatu di sekitar lehernya, mencoba melepaskan sesuatu agar dirinya dapat kembali bernapas. Bahkan karena itu, tubuhnya ikut menggeliat dan memberontak agar dirinya bisa bebas. Yurei sebenarnya dapat dilihat sosoknya dengan kasat mata, tetapi fokus si kesatria sepertinya hanya tertuju kepada sosok yang menyeramkan bernama Gream Reaper sehingga melihat temannya seperti itu membuatnya bingung dan tidak dapat membuat reaksi yang tepat.“Hei, apakah kau baik-baik saja?” Setelah menanyakan hal itu kepada temannya itu, ia melihat bahwa temannya sudah berhenti berteriak, perlahan jatuh ke bawah dengan lembut, berbeda dari sebelum
Baca selengkapnya
Chapter 8
Aria kembali ke hamparan bunga sebelumnya yang ia datangi saat harus menjalankan misinya untuk mencari tanaman herbal Setelah sampai dan mendarat di tengah-tengah hamparan bunga tersebut, Aria mengingat kembali pertarungan yang baru saja terjadi. Lemah. Terlalu lemah. Ia memikirkan itu seakan tidak percaya dan kesal akan hal tersebut. "Itu hanyalah Gream Reaper yang dibuat oleh satu tumbal saja! Bagaimana mereka, 12 orang, langsung kalah dengan makhluk lemah seperti ini? Benar-benar tidak dipercaya! Pemain level 20 saja dengan mudah mengalahkannya!" Aria terus mengumpat kepada 12 prajurit yang sudah mati di tangan Gream Reaper ciptaannya itu, dan terus berbicara sendiri karena tidak dapat memuaskan hatinya, meskipun para kelinci percobaan itu melakukan tugasnya dengan baik. "Sudahlah, tidak baik memikirkan hal tersebut. Lebih baik aku pulang dan mencari tempat penginapan. Ah, benar juga." Aria lalu mengambil benda yang sebelumnya ia taruh di tas penyimpanannya. Itu adalah pin pe
Baca selengkapnya
Chapter 9
"Ekhem..." deham Aria, "Baiklah, itu bagus dan tidak berlebihan." "Apa ada lagi, Tuan?" "Ya, saat sedang banyak orang, tolong panggil aku dengan nama karakterku, Aria. Kau bebas memanggilku apa saat hanya sedang berdua saja. Kemudian, bicara seperti biasa saja seperti seorang teman." "Dimengerti," ucap Florithe patuh. Aria mengangguk puas dan berpikir untuk langsung pulang, namun ia melihat ke arah sampingnya, Gream Reaper yang ia panggil masih ada dan belum menghilang. Sedari awal, Gream Reaper itu mengikutinya dalam diam sambil memangkul senjata miliknya seperti seorang petani dengan cangkulnya. Lalu, Yurei yang mengikuti dengan wajah jelek dan menyeramkan membuat Aria menambah ekspresi kesusahannya. Jika dilihat, Gream Repaer itu terlihat seperti pet milik seorang player saat berada di lobby atau kota utama di dalam game. Menghilangkan efek seramnya. "Hei, apakah kau bisa menghilang?" tanya Aria dan melihat ke arah Gream Reapernya. Gream Reaper menatap kembali Aria kemudi
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status