Share

Om, sentuh aku.

Tepat pukul 5 lewat 30 menit, Amel sudah tiba di apartemen. Ia sedikit terkejut ketika membuka pintu dan melihat Bram ada di sana.

"Om sudah pulang?" Tanya Amel yang melangkah dari pintu menuju ruang tamu.

"Hm..." Jawab Bram, "Kamu dari mana?" Lanjutnya.

Amel menjatuhkan bokongnya di atas sofa, "Pulang ke....."

Amel tidak melanjutkan ucapnya, karena tiba-tiba mengigat apa yang dikatakan Riska. Bram jangan sampai tahu kalau dia bekerja, karena di dalam kontrak, Amel tidak boleh bekerja tanpa izin dari Bram.

"Kenapa diam?" Tanya Bram.

"Um...aku baru pulang dari apartemen Riska, om." Amel terpaksa berbohong.

"Apa kamu gak kuliah?"

"Hari ini libur om." Jawab Amel.

"Aku sudah transfer uang bulanan kamu, coba kamu cek."

Amel tersenyum, "Terima kasih ya om? nanti di cek sama adikku." Jawab Amel.

"Kenapa harus adikmu? emang kamu gak bisa?"

"Bukan gak bisa om, masalahnya kartunya di kampung dipegang sama ibuku." Jawab jujur Amel.

*Ya ampun, apa dia dipaksa ibunya untuk menjadi sugar baby? ibu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (13)
goodnovel comment avatar
Sarah Wawa
mungkin kah di kasih obat panas
goodnovel comment avatar
Ati Risya
psti Amel lakukan itu pengaruh obat yg diberikan siskq
goodnovel comment avatar
Yanto Alimah
koin ooh koin
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status