Share

Kan masih banyak yang lain.

"Bukan masalah itu sayang," sahut Ramel dengan lembut, namun nada lembut itu membuat langkah Bella terhenti.

Wanita cantik itu menatap Ramel dengan tatapan kesal, wajahnya cemberut dan bibirnya dimayunkan.

"Malu, begitu?" ucap Bella.

Ramel terlihat gugup, "Oh ti...ti...tidak sayang."

Ingin rasanya menghubungi Bara, memintanya untuk datang ke sana. Tetapi Ramel tidak membawa ponsel, akhirnya ia meminjam ponsel Bella lalu mengirim pesan singkat kepada sopir kepercayaannya itu.

"Kenapa sayang?" tanya Ramel karena Bella menatapnya dengan tatapan penuh tanya.

"Mas ngirim pesan sama siapa?" tanya Bella yang curiga.

Ramel tersenyum paksa, "Sama pak Bara, minta dia untuk antar tangga," ucapnya.

"Ya ampun Mas, itukan pohonnya gak tinggi. Masa Mas gak bisa manjat? Aku pengennya Mas manjat sendiri dan petik buahnya sendiri. Ayo dong Mas, tunjukkin perjuanganmu untuk anak kita," gerutu Bella.

Sepasang suami istri itu asik berbicara sambil bergandengan tangan. Keduanya tidak peduli dengan orang-o
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Agustinajja
Bella keterlaluan emang perempuan GK pernah mau salah,, horee semangat perempuan .........
goodnovel comment avatar
Wulan Londang
halah.... lebay.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status