Share

Sahabat baru

Usai menyantap makan siang, Elang dan Reynan kembali ke ruangan Adeera.

Anggun sendiri masih terlelap dan Elang menitipkannya pada perawat.

“Om ...“

Anjas yang tertunduk mendongak seketika mendengar suara Elang.

“Lang ... Gimana? Sudah makannya?“ tanyanya. Elang mengangguk.

“Tante Vina mana, Om?“

“Tante lagi ke kantin.“

“Kalau Om mau nyusul, nyusul aja. Biar Elang sama Reynan yang jagain Deera,“ kata Elang. Anjas terdiam sejenak, matanya melirik pada Adeera yang masih betah di dunia mimpi. Ada perasaan khawatir jika harus meninggalkan putrinya meski untuk sekadar mengisi perut.

“Om percaya kan sama Elang?“

Pertanyaan Elang membuat Anjas mendengkus pelan, lalu beranjak. Ia tentu percaya pada pemuda itu. Tak ada sedikit pun keraguan di hatinya, hanya saja khawatir Adeera histeris dan ia tak mau merepotkan pemuda itu.

“Om tenang saja, nanti kalau Deera kenapa-kenapa, Elang bakal langsung nelepon Om,“ cetus Elang. Anjas mengangguk lalu menepuk punggung pemuda itu.

“Titip Deera ya, Lang. O
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status