“Oh iya, pada belum makan kan ?, ke resto dulu yuk” ajak papa
“Emm, yaya balik duluan aja yah pa, kasian Sean udah lapar sama ngantuk banget” kata yaya
“Yaudah sayang. Kalian balik duluan aja” kata mama
“maaf yah ma, pa” kata ryan
“iya enggak papa” jawab papa
“yaudah balik duluan aja, kasian cucu oma” kata tante sofie
Yaya mengangguk. Mereka segera memasuki mobil dan lainnya menuju ke restoran.
“ayo sayang” ajak ryan. Saat dia ingin menyentuh yaya, yaya lebih dulu berjalan meninggalkannya.
“Sean mau minum susu dulu” yaya mulai menyusui sean
“Kok duduknya di belakang sih sayang ?” tanya ryan tidak suka
Yaya menatap sekitar lalu menepuk jidatnya.
“kok malah duduk di belakang yah, lagian udah terlanjur juga, kasian Sean udah nyusu” jawab yaya.
Begini nih kebiasaan yaya kalau seda
Bukan hanya tentang siapa yang lebih dulu kau temui, karena segalanya bukan karena sudah waktunya, tapi karena memang dia orangnya.~Hari ini adalah hari pernikahan Yudha dan Ina.“Udah siap sayang ?, cepat udah ditelepon mama nih” itu teriakan ryan.“begini nih kalau udah dandan. Harus lama banget gitu” kata ryan pada sean yang berada di gendongannya.“Iya sayang, udah siap kok” jawab yaya.Dia berjalan menuruni tangga sembari memeriksa isi tasnya.“Sayang” tegur ryan“Apa aku terlihat cantik ?” tanya yaya“Apa kamu yakin ?” kata ryanAda apa lagi ini ?“Sayang, coba lihat. Apa itu mommy ?” tanya ryan pada sean“kenapa sih sayang ?” bingung yaya“Itu sangat cantik. Makanya aku bertanya apakah ini benar mommy-nya sean ?”Huffhh, yaya menghela napas lega. Untung saja gaunn
Keesokan paginya, Ryan sudah bangun lebih dulu dibanding Yaya.“Tumben..” ucap Ryan saat melihat istrinya masih tertidur pulas.Biasanya, Yaya akan bangun lebih dulu dibanding Ryan. Tapi mengapa hari ini berbeda?Ryan berjalan mendekati Yaya, dan akan menciumnya. Namun..“Emm kak..” ucap yayaDia menjauhkan wajahnya dan itu membuat Ryan tidak bisa mencium istrinya.“Sayang. Kok gitu sih?” tanya Ryan“Jangan dekat-dekat aku.” Jawab YayaRyan menaruh tangannya di pinggang karena merasa aneh.“Kita ke dokter sekarang.” Kata Ryan“Nggak usah!” tolak yaya“Nggak ada penolakan.” Balas Ryan“Semalam aku disuruh tidur di sofa. Dan pagi ini, kamu nggak mau aku cium. Aku nggak tahan kalau jauh-jauh dari kamu sayang.” Jelas RyanYaya hanya tertawa mendengar itu. Walau begitu, dia tetap mengikuti perintah suami
Namanya juga jodoh. Kita tidak pernah tahu, kapan akan dipertemukan ~Fall in love ~Namaku Stevie Andini. Hari ini ialah hari besar bagiku. Bukan hari dimana aku akan dilamar atau menikah dengan pangeran tampan berkuda dan akan tinggal di istana megah dan mewah. Biarkan saja itu untuk Cinderella dan para putri lainnya. Aku cukup sebagai penonton mereka saja.Hari ini ialah hari pertamaku memasuki dunia perkuliahan dan kedepannya akan mulai merasakan bagaimana rasanya pengenalan kampus yang banyak diceritakan orang-orang. Tolong doakan semoga aku baik-baik saja hingga studiku selesai disini.Sebenarnya aku bukan sedang dalam masa pendaftaran, tapi sedang masa pengenalan kampus. Tak perlu aku ceritakan semuanya dari awal, cukup tahu saja jika sampai ke titik dan situasi hari ini tidaklah mudah.Karena memang tidak pernah ada kata mudah dalam mencap
Namanya juga jodoh. Kita tidak pernah tahu, kapan akan dipertemukan. ~Fall in love ~"Enggak mau !” TolaknyaDia bahkan belum melihat cewek itu dan sudah menolak.Apa dia sengaja menggangguku ?Aku memerhatikan para senior didepan yang menatap kami.Ada juga beberapa senior cewek yang seperti-nya menatapku dengan pandangan kesal.Sumpah. Gue belum mau punya musuh. Mana itu senior lagi. Tapi badan gue juga enggak kecil-kecil amat.Tinggi 180 cm, berat 52 kg.Seimbangkah itu ?Bisa dibilang body goals ?“Kamu jangan cemburu oke, kamu udah cocok banget to be my wife. My future wife !" katanya lagiCemburu apanya ? Risih sih iya banget. Nggak bisa dijelasin.“Liat tuh diliatin sama kakak senior yang cewek. Mantan lo itu ?” tanyaku“Bukan. Mana ada mantan, pacaran aja baru
Tenanglah, semua orang bisa datang silih berganti, itulah yang dinamakan hidup. ~Fall In Love ~Satu minggu kemudian...Waktu berlalu dengan cepat dan hari ini aku resmi menjadi mahasiswa baru. Aku sudah melewati masa orientasi selama tiga hari dan itu cukup untuk membuatku takut. Hari ini dan kedepannya aku akan menjalani semuanya tanpa rasa takut.Semoga saja, kelak aku dapat menyelesaikan studiku dengan baik disini. Tidak ada harapan yang lebih baik lagi dalam study selain kelulusan, pengalaman yang bisa dijadikan bekal masa depan dan relasi yang banyak bukan ?Dan semoga tak ada senior yang menggangguku atau cowok modus itu lagi. Apa aku terlalu banyak berbicara dan berfikir berlebihan terhadap senior ?Jika aku bisa membawa diri dengan baik, bahkan senior pun tidak ada alasan untuk menggangguku. Jika itu terjadi, mungkin saja
Tenanglah, semua orang bisa datang silih berganti, itulah yang dinamakan hidup. ~Fall In Love ~Apa hidupku tidak bisa tenang ? Kenapa aku harus bertemu dengan cowok tidak jelas ini ?“Enggak inget kalau punya pacar, hmm ?” tanya cowok itu lagi“Bukan enggak inget !” jawabku“Terus ?”“Tapi emang enggak punya pacar !” jawabku. Masa bodo apa yang akan dia pikirkan nanti.“Lagi pula, apa masalahmu ?” lanjutku ketusDia menatapku dengan intens. Ah, aku tidak suka seseorang menatapku seperti itu. Tapi tatapan yang dia berikan berbeda. Itu bukan tatapan menilai atau tidak suka. Itu jelas berbeda.“Kamu lupa aku pacarmu ?” tanyanya“Pacar ?” stevie mengulang kata itu karena tidak habis pikir.Sejak kapan dia berpacaran ? Apa dia
Suka atau tidak, mau atau tidak, kamu akan jadi milik aku selamanya ~Fall in love ~~Keesokan harinya..~Hari ini aku memiliki kelas matematika dasar.Okay, Hari pertama di Universitas dan kau dipertemukan dengan Matematika. Good job Stevie. Takdirmu sangat bagus semester ini.Itu sebagian dari caraku saat memberi selamat pada diri sendiri. Aku selalu melakukan itu agar tidak terlalu tegang dihari pertamaku.Ini terasa seperti waktu SMP dulu. Setelah panas-panasan karena upacara hari senin, kau malah dipertemukan dengan matematika beserta gurunya yang bisa dibilang jahat.Mungkin di perguruan tinggi akan disebut dosen killer. Walau ini adalah hari selasa dan bukan senin.Tak sulit menemukan kelas itu, itu sebabnya bertanya saja tidak akan membuatmu rugi apapun. Daripada sok tahu, tapi akhirnya muter-muter enggak jelas
"Hussh vie. Ngeliatnya gitu banget" tegur kevin yang entah sejak kapan sudah berada di depanku.Nih anak kapan munculnya sih ?“Lagian ngomongin siapa sih ?, kepo gue” kata kevin.Saat kevin akan membalikkan kepalanya, stevie lebih dulu menahannya.“Apaan deh, gue kepo nih” kevin masih saja keras kepalaDasar ini anak, kepo banget deh. Kayak cewek aja.“Jangan. Bukan siapa-siapa kok” jawab stevie cepatKevin menatapnya dengan tatapan selidik.“Ngeliatnya jangan gitu juga kali” cibir stevie.Oh ya, kevin ini juga teman baru stevie. Sekelas dalam mata kuliah umum Akuntansi A. Jadi dia juga sekelas sama salsa."Duduk di depan aku aja, supaya enggak kelihatan” kata stevie“Maksudnya apa sih ?, aneh ni anak” kata kevin“Ada alasannya. Lagian bantuin napa. Pelit banget” kata stevieKevin ini sepertinya