Share

Bab 54

Ceklek!

Aku membuka pintu ruang rawat Alana dan mendapati orang tua Alana dan orang tuaku saling diam-diaman. Barangkali berkutat dengan pikiran masing-masing.

Ada yang tengah menopang dagu, dan di sudut lain ada yang sedang memijat pelan dahinya.

Aku mengamati Alana yang terlihat sedang lemah tak berdaya. Raut wajahnya datar saja. Tatapannya lurus tampak menerawang jauh, tetapi kosong.

Melihatnya, aku jadi iba. Dia pasti sangat terpukul atas kepergian buah hatinya bahkan sebelum sempat melihatnya lahir ke dunia.

Namun, dalam suasana berkabung seperti ini, ke mana Adrian? Seharusnya dia ada di sini, mendampingi Alana.

Kalaupun keberadaannya tak bisa mengembalikan bayi mereka, paling tidak kehadirannya bisa sedikit menenangkan suasana hati Alana.

Pelan, aku menghampiri Bunda. Mencondongkan wajah ke dekat telinganya.

“Bun, apa kata Dokter tentang keadaan Alana?” tanyaku nyaris berbisik.

Bunda mengge
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status