Share

7. Dongeng Sebelum Tidur

Sesampainya di depan rumah Delia lantas mengendap-endap ia berjalan berjinjit-jinjit agar tak mengeluarkan suara. Di dalam rumah tampak begitu sepi dan bajunya yang basah membuat tetesan air di lantai.

“Bruk! Aduh!” Erangan suara gadis kecil itu terdengar lirih mencoba menahan sakit. Genangan air di lantai membuat ia jatuh terpleset.

Delia takut jika Ibu atau Ayahnya tau pasti bisa di marahi. Setelah masuk ke dalam rumah gadis itu menelusuri setiap ruangan namun tak ada siapapun di sana. Dari kejauhan matanya menyorot ke depan terlihat Ibunya yang sedang memasak, sontak ia pun sedikit lega dengan hati-hati delia langsung pergi ke kamar mandi, namun tiba-tiba ada suara yang mengagetkannya.

“Delia  kenapa bajunya basah?” Dengan memegang pundak Delia yang gemetar, Ibunya sontak marah karena Delia sudah membasahi lantai.

Delia berusaha berpikir mencari alasan agar Ibunya mau percaya,dengan memelas Delia lantas membuat Ibunya gemas.“Hehe iya Bu! tadi baju Delia gak sengaja kena air.!” 

“Hmmm gak sengaja ya?” Ucap Ibunya dengan menggelitik putri cantiknya.

Delia pun langsung tertawa dan meminta ampun pada Ibunya, ia lantas memberikan satu kantung plastik berisi berbagai macam kerang. Ibunya yang kaget dengan kerang yang anaknya bawa lantas bertanya, "Kamu dapat kerang sebanyak ini dari mana Delia.?" Ibunya begitu penasaran mengapa putri kecilnya bisa mencari kerang sebanyak ini.

Dengan polosnya Delia hanya menjawab bahwa, "Delia yang cari Ibu.!" Hal itu membuat wanita itu terkejut. Untuk apa putri kecilnya bersusah-susah mencari kerang di tepi Pantai.

"Kok bisa buat apa Nak? Kalau pengen makan kerang nanti Ibu belikan ya? bilang aja sama Ibu!". Mencoba menejelasakan pada sang putri kecil.

"Nggak kok! Delia tadi mau cari keberadaan putri duyung Bu!, kalo di film kan putri duyung punya banyak kerang ya Bu? tapi ternyata gak dapet!" Celetuk Delia lantas tersenyum.

 Mendengar penjelasan Delia membuat Ibunya tersenyum geli dengan tingkah konyol putrinya. Sontak Delia di suruh untuk cepat-cepat membersihkan tubuhnya dari pasir pantai. Gadis itu lantas mengiyakan dengan perintah Ibunya dan segera pergi ke kamar mandi.

Waktu sudah mulai malam di meja makan keluarga kecil itu sedang menyantap makan malam. Ada banyak makanan yang disajikan dan Ayahnya penasaran dengan kerang yang ada di meja lantas ia pun bertanya pada sang istri.“Sayang kamu beli kerang?” sambil menaruh beberapa kerang di atas piring.

“Ngga itu Delia yang cari tadi sore sama Damar.!” 

Ayah Delia terkejut lantas menatap sang putri yang tersenyum padanya. Ia tak percaya jikalau putri kecinya bisa mencari kerang sebanyak ini.“Delia cari kerang sebanyak ini Nak?” Tanya Ayahnya tak menyangka.

“Iya Ayah! keren kan? Gadis kecil itu menyodorkan dua jempol jari tangannya yang mungil.

“Wah hebat Anak Ayah,!” celetuk Ayah menatap wajah istrinya yang tersenyum.

“Tadinya Delia mau cari putri duyung! hmmm...malah jadi cari kerang deh,!”dengan wajah cemberut  delia sedikit kecewa.

Mendengar penjelasan sang putri membuat Ayahnya tertawa. Mana ada hubungan antara putri duyung dan kerang batinnyadalam hati. Namun ia sangat bangga karena putri kecilnya bisa telaten mencari kerang di tepi laut. Yang mungkin dirinya saja tidak sanggup.

Setelah semua selesai makan malam Ibu Delia langsung membereskan piring di meja makan. Begitu pun dengan Delia ia membantu sang Ibu memebersihkan piring di wastafel. Namun Ibu Delia tak ingin anaknya kelahan maka ia menyuruh Delia untuk segera tidur di kamar. Dan Delia pun mengiyakan sambil berlari kecil ia lantas pergi ke kamar dan membaringkan badan di atas kasur.

***

Di atas kasur  gadis itu mulai memejamkan mata, pikirannya mulai terlintas dengan sosok putri duyung tadi siang. Namun ia heran mengapa putri duyung sangat sulit di temukan. Apakah harus menyelam kedalam laut, namun ia tak bisa berenang batinnya. Seketika delia teringat dengan kertas peta harta karun yang ia punya. Maka dia lantas mengambil kertas itu di dalam tasnya lalu mulai membuka dengan hati-hati.

Gadis itu memandang lama peta harta karun namun tak maksud dengan tulisan di kertas itu. Hal ini membuat Delia patah semangat ia pun langsung menaruh kembali kertas peta harta karun ke dalam tas. Dan ia akan menanyakan semua ini pada Damar besok, karena Damar anak yang pintar pasti paham tentang masalah ini. Hari mulai malam Susana rumah begitu sepi. Sesekali ia membuka pintu kamar dan mengecek ke luar, kedua orang tuanya sudah tidur.

Delia sedikit takut karena suasana rumah begitu sepi, suara detak jam terasa keras terdengar. Angin malam dari luar begitu menusuk ketulang maka ia langsung menarik selimut agar hangat. Lalu berusaha memejamkan matanya tuk beranjak tidur. Namun tetap saja rasanya begitu sulit karena ia tak mengantuk. Apalagi kerongkonnya terasa begitu kering gadis itu sangat haus dengan sedikit takut ia memberanikan diri pergi ke dapur. Delia pun akhirnya pergi ke dapur untuk mengambil air minum di kulkas. Namun  Delia menyadari jika ada seseorang di belakangnya dan tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya yang membuat Delia menjerit ketakutan.

“Arkhh…!arkhhhh…!” Delia menjerit sambil memejamkan mata.

Ibunya yang keheranan lantas menyadarkan Delia agar tidak panik. “Delia buka matanya kenapa belum tidur Nak?” Tanya Ibunya khawatir.

Gadis itu berusaha membuka mata dan ternyata sang Ibu yang membuat ia kaget. Delia mulai bernafas lega, dan menceritakan kondisinya sekarang bahwa ia tak bisa tertidur. Dengan menggelengkan kepala Ibunya lantas membawa Delia ke kamar. Ia pun pun membaringkan tubuh putri kecilnya lalu menceritakan sebuah dongeng.

"Ibu! Delia pengin di ceritain dongeng putri duyung ya?" Ibunya yang mentap lembut wajah Delia yang tampak penasaran ia pun mengiyakan.

Ibu Delia mulai bercerita bahwa, di sebuah kerajaan bawah Laut terdapat seorang putri kecil yang cantik jelita. Putri itu terlahir sebagai putri duyung dengan ekor berwarna biru keunguan. Sambil memejamkan mata Delia lantas membayangkan kecantikan putri itu. Lalu Ibunya mulai bercerita lagi bahwa putri kecil itu ingin sekali pergi ke permukaan dan melihat ada apa di sana. Ibu nya lantas mengatakan bahwa putri kecil itu seperti Delia yang selalu ingin tahu dan penasaran. Hal itu membuat Delia tersenyum dan Ibunya langsung mencubit lembut pipi Chubby anaknya.

“Lalu apakah Putri kecil itu bisa ke permukaan Bu?” Ucap Delia penarasan.

Ibu Delia mulai menceritakan kembali bahwa putri kecil itu nekat pergi ke permukaan. Lalu ia sangat kagum dengan suasana permukaan yang begitu indah. Ia melihat langit biru, burung-burung berterbangan kesana kemari yang membuatnya sangat bahagia. Namun tiba-tiba sang putri melihat sebuah kapal yang begitu besar. Putri duyung itu lantas penasaran dan mengitari kapal besar itu sampai ia melihat seorang anak laki-laki yang sedang murung sendirian. Dengan mata yang mulai lelah Delia masih semangat untuk mendengarkan cerita sang Ibu. Lalu putri duyung kecil itu mengahampiri seorang anak laki-laki dan lantas menyapanya. Ibunya baru akan meneruskan ceritanya, tiba-tiba Delia sudah terlelap dalam tidurnya.Sang ibu pun tersenyum melihat putri kecilnya sudah tertidur lelap. Lantas Ibu Delia langsung menyelimuti dan mengecup lembut dahi anaknya.

Dalam tidurnya Delia bermimpi menjadi seorang putri duyung yang begitu cantik. Ada banyak mutiara di atas kepala dan rambutnya yang bergelombang membuat kesan menawan. Delia pun memegang atas kepala dan ia menyentuh mahkota kecil yang terbuat dari berlian yang indah. Delia sangat senang ia menjadi seorang putri duyung berekor warna biru keunguan, lantas gadis itu bermain kesana-kemari di dalam air. Ia menyapa ikan-ikan menyentuh rumput laut dan terumbu karang.

Dan Delia sangat penasaran ada apa di atas permukaan sana apakah pemandangan nya begitu menajubkan, ia lalu berenang menuju keatas matanya takjub melihat pemadangan langit senja yang yang indah. Tiba-tiba ada sebuah kapal besar yang melintas di sampingnya. Delia berpikir ini seperti cerita sang Ibu batinnya, gadis itu lantas berenang mengitari kapal dan ia sangat terkejut melihat sosok laki-laki yang sedang muram adalah Damar.

Damar pun menjulurkan tangannya lalu memegang tangan Delia berusaha untuk menarik ke atas kapal. Karena Delia sulit untuk naik membuat Damar terpleset akhirnya mereka jatuh ke dalam laut  laut yang dalam. 

“Bruk…!” Suara benda jatuh begitu keras terdengar.

Delia langsung tersadar dari mimpinya semua badan terasa sakit karena jatuh dari ranjang tempat tidur. Ia berusaha membuka mata walau terkantuk-katuk mencoba berdiri dan berpikir ternyata hanya mimpi. Gadis itu lantas membuka jendela kamarnya dan melihat suasana sekitar yang sudah pagi. Ia bergegas ke kamar mandi untuk mencuci muka sembari membersihkan tubuhnya. Lalu memandang wajah polosnya di depan kaca sambil tersenyum Delia mengingat mimpi nya tadi malam.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Cerita Sandwich
Bagus ceritanya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status