Share

Mencari Tahu

Keesokan paginya, Nobu yang baru bangun tidur masih tidak menyangka dan tidak percaya kalau dirinya tadi malam telah diteror seseorang. Nobu berpikir apa dia punya salah pada orang lain? Padahal dari dulu sampai sekarang dia tidak pernah membuat onar atau masalah dengan siapapun. Sebenarnya siapa yang sudah menerornya itu?

Karena takut dimarahi Mamanya, dengan cepat Nobu langsung berjalan kearah jendela untuk membersihkan tulisan darah yang masih menempel dikaca.

"Darah ini," 

"Mengingatkanku pada darah yang waktu itu aku temui di tong sampah," ujar Nobu sambil berpikir.

"Huh! Apaan sih Nobu! Sadarlah! Bisa-bisanya kau malah berpikir jika ini darah manusia, hahahaha mana mungkin," balas Nobu berbicara dengan dirinya sendiri.

"Woy! Sadarlah! Jangan berpikir yang aneh-aneh," ujar Nobu sambil menampar kedua pipinya.

Dirinya terus membersihkan kaca dilanjut membersihkan isi kamarnya, kemudian dia tak sengaja melihat buku diary biru yang belum sempat dikembalikan waktu itu.

"Oh! yaampun ternyata aku belum mengembalikan buku ini toh," ujar Nobu sambil mengambil bukunya.

"Huh dasar pelupa," ujar Nobu memarahi dirinya sendiri.

"Baiklah, secepatnya aku akan mengembalikan buku ini pada pemiliknya!" ujar Nobu dengan tegas.

"Sekalian minta dianter Adit kali ya? Biar nggak terlalu ngeri nantinya," ujar Nobu mengernyitkan dahinya.

"Aku juga harus mendatangi Pak Polisi itu untuk minta kejelasan atas kasus pembunuhan Nadia," ujar Nobu.

"Bapak Adnan," ujar Nobu sambil membaca kartu nama.

"Disini juga tertera nomor telefon" ujar Nobu.

"Oke! Dilain waktu akan ku hubungi Pak Polisi ini," ucap Nobu.

Karena Nobu sudah membersihkan seluruh isi kamarnya, dia langsung mempersiapkan diri untuk bertemu dengan Adit, Nobu dan Adit sudah janjian, untuk memakai baju serba hitam, memakai topi dan masker. mereka bersama-sama tujuannya hari ini hanya satu, yaitu mendatangi dimana Yoga berada dan mencari tahu tentangnya.

Sebelum keluar kamar, tak lupa Nobu membawa alat-alat yang dibutuhkannya berupa kamera,senter, pisau lipat untuk berjaga-jaga, kedalam tasnya.

"Oke! semuanya sudah siap!" ujar Nobu sambil bercermin.

Tak mau lama-lama Nobu langsung keluar kamarnya dengan endap-endap, takut Mamanya tahu kalau dia akan keluar rumah seharian.

"Mau kemana kamu!" ujar Mama dengan emosi.

"Mau main Ma, biasa sama Adit, hehe," jawab Nobu sambil cengengesan.

"Main terus pikirannya! Kamu lupa? Sebentar lagi kan mau masuk SMA, jadi kamu harus banyak belajar!" ujar Mama sedikit emosi.

"Iya Ma, cuma sebentar aja kok, nggak lama please," jawab Nobu sambil mohon-mohon.

"Kalo sebentar! Kenapa kemarin pulang-pulang bisa basah kuyup! Hah!" balas Mama sambil marah.

"Itu, Anu," balas Nobu terbata-bata.

"Sekarang juga! Masuk kedalam kamar!" teriak Mama pada Nobu.

"Tapi," jawab Nobu dengan bingung.

"Gak ada tapi-tapi! Cepat masuk!" teriak Mama sambil menunjuk kamar Nobu.

"Baik Ma," jawab Nobu memasang muka lesu.

Karena tidak di izinkan oleh Mamanya, akhirnya Nobu langsung masuk kamarnya lagi. Dia tidak mau membantah atau melawan perintah Mamanya, karena dia tau pasti Mamanya tidak ingin dirinya kenapa-kenapa.

Nobu hanya bisa duduk dikamarnya sambil menatap kearah jendela, tanpa bisa berbuat apa-apa.

"Lalalalalalalalalalalalalala"

Tiba-tiba telefon Nobu berdering, terlihat ada panggilan masuk.

"Hallo," ucap Nobu dalam telfonnya.

"Ayo Dit, gua sudah nungguin lo nih di cafe biasa." 

"Sekarang gua tau dimana tempat biasa nongkrongnya si Yoga Nob," jawab Adit dengan semangat.

"Hah? Emang dimana dit? Lu tau darimana?" tanya Nobu sambil dengan semangat.

"Ternyata si Yoga itu suka nongkrong di Diskotik Selena Nob! Diskotik itu lumayan terkenal loh!" 

"Kebetulan, gua tau dari temen yang lumayan deket juga sama Yoga," jawab Adit.

"Oh, gitu" balas Nobu.

"Yaudah ayo Nob, tunggu apalagi? Ayo berangkat!" balas Adit dengan semangat.

"Gue, gue nggak bisa Dit," ujar Nobu dengan lesu.

"Kenapa Nob?" tanya Adit bingung.

"Mama gue nggak ngasih izin Dit, dia tau gue suka keluyuran akhir-akhir ini," jawab Nobu memasang muka sedih.

"Yahh, berati nggak jadi dong hari ini," balas Adit memasang muka sedih.

"Tunggu Dit! Oke kita tetap jadi kok hari ini, tunggu gua ya 10 menitan lagi!" ujar Nobu dengan yakin.

"Lu yakin Nob?" tanya Adit.

"Gua yakin Dit!" jawab Nobu dengan semangat.

Akhirnya Nobu memutuskan untuk tetap pergi dari rumahnya, hatinya terus merasa nggak enak jika harus terus berdiam dikamar. Nobu langsung membawa tasnya. Dia pergi lewat jendela kamar yang masih muat jika mau dilewati oleh orang. Kali ini Nobu sangat nekat walaupun harus melawan perintah Mamanya.

"Maafin Nobu Mama," lirih Nobu lalu melompat dari jendela kamarnya.

Duggg!

Suara tas Nobu yang dilemparkan dari jendela.

Tanpa pikir panjang dia langsung pergi berlari menuju cafe tempat biasa bertemu dengan sahabatnya yaitu Adit. 

Sesampainya dicafe Adit menyadari jika Nobu sudah sampai, dia menghampiri Nobu dan langsung beranjak pergi bersama ke Diskotik Selena.

Waktu menunjukan jam 7 malam, akhirnya Nobu dan Adit sampai ke Diskotik. Mereka kaget melihat Diskotik yang sangat mewah dan elite, Kacanya pun terbuat dari berlian mengingatkan Nobu pada sebuah Istana. Pengunjungnya pun sepertinya orang-orang berkelas dan berduit.

Adit dan Nobu melihat Sosok Yoga berkumpul dengan teman-temannya dari dalam sedang bersenang-senang.

"Gimana nih Dit? Masuk Ngga? Kita kan gak punya duit buat masuk?" tanya Nobu kebingungan.

"Udahlah gampang, nih gua bawa duitnya," jawab Adit enteng sambil memperlihatkan duit gepokan.

"Bisa aja lu Dit," balas Nobu sambil cengengesan.

"Didalam, kita nanti pesen kursi yang ada dibelakang Yoga, gimana?" tanya Adit sambil menujuk kearah kursi yang dituju.

"Siap Dit," jawab Nobu enteng.

Akhirnya mereka berdua langsung masuk kedalam Diskotik sambil menunduk, jaga-jaga agar tidak ketahuan Yoga. Untungnya, Yoga tidak mengenali mereka berdua dan mereka pun dengan leluasa langsung duduk dikursi yang sudah dipesan.

"Huh, untung gak ketahuan," celetuk Adit.

Tak lama kemudian, Mereka pun langsung mendengar percakapan Yoga dan teman-temannya. Nobu dengan cepat memasang kamera diam-diam.

"Gimana ini Ga, Polisi masih menyelidiki kasusnya Nadia," ucap salah satu teman Yoga.

"Bener, gimana kalo rencana kita bisa ketahuan Polisi? Mati kita!" balas teman yang lain sambil ketakutan.

"Yoi! Apa lu nggak takut?" balas yang lainnya.

Mendengar pertanyaan dan ocehan temannya itu tidak membuat Yoga ketakutan sedikitpun. Dia hanya menanggapi dengan senyum jahatnya.

"Kalian tenang saja, urusan itu sudah diatur oleh Bokap gua."

"Semuanya bakal beres," jawab Yoga dengan santai, kemudian dibarengi mereka yang langsung ketawa.

"Hahahahahahahahahaha"

"Mampus kau j*lang! sudah hidup tidak tenang, ditambah mati pun kau tidak tenang," ujar Yoga sambil tersenyum jahat.

"Hahahahahahahahaha!"

 "Bener kata lu Nob, kayaknya Yoga yang membunuh Nadia," ujar Adit memasang muka sedih.

"Kita harus kasih tau video ini ke Polisi Nob, Yuk," ajak Adit sambil berdiri.

"Percuma saja Dit, kita gak punya bukti apa-apa," jawab Nobu.

"Yah dit, gua disuruh pulang lagi sama bokap, lu ngga apa-apa kan gua tinggal," tanya Adit muka lesu. Dengan tiba-tiba Ayah Adit Memberi Sms.

"Oh iya Dit, gua ngga apa-apa ko, lu pergi aja," jawab Nobu.

"Yah, padahal gua kan mau nemenin lu, tapi gua disuruh bokap buat jagain Mall," ujar Adit memasang muka sedih.

"Udah ngga apa-apa, pergi aja Dit," jawab Nobu menepuk pundak Adit, dibarengi Adit langsung pergi.

Pantang menyerah membuat Nobu terus menyaksikan Yoga didepannya itu, bahkan dia rela berpura-pura memesan minuman alkohol agar tidak diusir.

Kalo ini Nobu gak mau melewati pembicaraan sedikitpun dari Yoga, matanya terus berfokus pada Yoga. Sayangnya, tidak ada pembicaraan apapun setelah yang tadi sudah direkam. Yang Nobu lihat Yoga hanya bersenang-senang dengan yang lainnya. 

Jam menunjukan waktu 11 malam membuat dirinya mengantuk, beberapa kali dia tertidur lalu bangun lagi. Nobu terbangun lagi karena kaget sepertinya Yoga Akan pergi dari Diskotik.

"Dia mau pergi kemana?" pikir Nobu.

"Aku harus mengikuti dia."

Nobu dengan cepat langsung mengambil tas dan memakai topinya lalu bergegas pergi mengikuti Yoga dari belakang.

Sampai diluar Yoga disambut oleh supirnya. dia seperti membisikkan supirnya untuk pergi ke suatu tempat, kemudian masuk kendalam mobil.

"Aduh! Dia malah mau pergi naik mobil lagi," pikir Nobu kebingungan.

"Taksi!" teriak Nobu saat melihat taksi melewati dirinya. Diapun langsung masuk kedalam mobil.

"Pak! tolong ikuti mobil berwarna putih itu!" ujar Nobu sambil tangannya menunjuk mobil Yoga.

"Baik dek," jawab Sopir.

Ngenggggggggggggggg!

Mobil Yoga akhirnya berjalan diikuti taksi yang ditumpangi Nobu.

Ngengggggggggg!

"Lebih ngebut sedikit ngebut Pak," perintah Nobu karena takut ketinggalan.

"Mobil ini sudah hampir berkecepatan Maksimum dek, nanti takut melanggar peraturan," jawab Supir.

"Sedikit saja Pak ngebutnya," balas Nobu.

"Baiklah dek, Bapak mau bantuin kamu," balas Pak Sopir.

Ngengggggggggggggggg!

Suara Mobil Taksi yang menambah kecepatannya.

Tettttt! Tettttttt! Tetttttttttttttt!

Mobil Taksi yang ditumpangi Nobu sudah menaikan level kecepatannya, membuat kendaraan lain memberikan klakson.

"Terus ngebut Pak, belok kiri," perintah Nobu.

15 menit sudah berlalu, Pak Sopir kemudian menghentikan mobilnya untuk memberitahu Nobu jika Mobil Yoga sudah berhenti didepan sana.

"Sudah sampai dek, tuh mobilnya sudah berhenti," ujar Sopir sambil menunjuk kearah depan.

"Oh! iya pak terima kasih ya, ini ongkosnya!" balas Nobu sambil menyodorkan uang.

"Sama-sama dek, kamu hati-hati ya, soalnya ini sudah malam dan sepi," ujar Pak Sopir.

"Iya Pak, saya bisa jaga diri kok," jawab Nobu sambil tersenyum.

Ngenggggggggggggg!!

Mobil Yoga dan Mobil Taksi pun dengan kompak meninggalkan Yoga dan Nobu disana. Yoga yang masih berdiri ditempat, sedangkan Nobu langsung bersembunyi dibalik pohon.

"Loh? Kok aku ngerasa nggak asing ya sama tempat ini?" ujar Nobu.

"Astaga!? Aku baru inget!? Ini kan jalan menuju gang kontrakan yang penuh sampah itu!?" ujar Nobu kaget.

"Ngapain dia kesini!?"

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status