Share

DEADLY SCHOOL
DEADLY SCHOOL
Penulis: Marsellina99

Kelulusan

Nobu (17 tahun). Wajahnya sangat tampan, rambutnya warna coklat, matanya sedikit sayu dan tajam. Ya, itulah ciri-cirinya. Dia Adalah Seorang Siswa SMP yang ingin segera menempuh kelulusannya. Dari kecil, dia ingin sekali seperti Ayahnya yang sudah meninggal, yaitu menjadi seorang Polisi. Nobu berjanji kepada Ibunya, kalau dia akan segera melanjutkan cita-cita Ayahnya itu. Ibu Nobu sangat bangga mendengarnya. Nobu adalah Anak tunggal. Kepribadian yang melekat padanya adalah baik dan sederhana.

Disisi lain, Nobu sangat bersyukur sekali. Dia mempunyai satu sahabat yang sangat dekat dengannya, sahabat yang selalu mau menemani susah dan senangnya, dia adalah Adit (17 tahun). Adit sangat baik padanya. Bahkan, Adit sudah menganggap dirinya seperti Adik kandungnya sendiri. Adit adalah Anak orang kaya. Ayahnya adalah seorang CEO Perusahaan Mall Ternama. Dia sudah ditinggalkan Ibunya dari kecil karena sakit.

Suatu hari di hari yang cerah dan bahagia, Nobu sangat bersemangat sekali. Karena hari ini adalah hari kelulusan sekolahnya Nobu dan teman-temannya. Dia dengan tergesa-gesa langsung melahap semua makanan diatas meja tanpa tersisa sedikitpun. Tanpa basa-basi Nobu langsung pamit pada Mamanya untuk berangkat sekolah. 

"Mama, Nobu pamit dulu ya, doain supaya anak Mama ini bisa lulus," ucap Nobu sambil memakai Sepatunya.

"Iya sayang, Mama doain kok, kamu disekolah jangan bandel ya, inget habis sekolah langsung pulang. jangan keluyuran takutnya hujan, Mama gak mau kamu sakit," jawab Mama sambil membenarkan rambut Nobu yang masih acak-acakan.

"Oke siap, Mama!" balas Nobu sambil berdiri tegap dan cium tangan Mama.

"Cuaca hari ini sangat bagus," ucap Nobu sambil mengangkat kepalanya keatas langit.

"Tuhan, izinkan aku untuk selalu menjumpai Hari-hari indah seperti ini," gumam Nobu.

Seperti biasa, setiap pergi Sekolah Nobu selalu jalan kaki. Sebenarnya dia punya sepeda, tapi menurutnya jalan kaki bisa membuat tubuhnya menjadi lebih sehat dan bugar.

Gubrakkkkkkkkkkkkkkkkk!

Diperjalanan, Nobu tak sengaja melihat Pria berkacamata tertabrak sepeda yang tidak bertanggung jawab. Karena kasihan Nobu pun langsung menolongnya.

"Maaf, anda tidak apa-apa?" Tanya Nobu sambil membantu membangunkan Pria itu.

"Saya tidak apa-apa, lepaskan, " jawab pria itu sambil menepis tangan Nobu, lalu pergi begitu saja.

"Tunggu, ini buku anda ketinggalan?" teriak Nobu pada Pria itu. Sayangnya, dia sudah menghilang.

Nobu yang sudah telat banget, langsung lari seribu jurus menuju sekolahnya.

Kringggggggggggggggggg!

Bel sekolah sudah berbunyi.

Sesampainya di Sekolah, Nobu kaget melihat Seorang laki-laki rambutnya hitam bermata kecoklatan dari jendela kelas, sedang telponan dengan seorang perempuan. Ya, dia adalah Adit. Nobu langsung berpikir, apakah Adit mempunyai Pacar? Kenapa dia tidak pernah cerita padanya? 

Tak lama kemudian, Nobu dikagetkan oleh Wali kelasnya, karena kepergok sedang melamunkan sesuatu. Wali kelas menyuruhnya untuk segera masuk kedalam kelas, karena pelajaran akan segera dimulai.

"Oke Anak-anak, Bapak umumkan jika semua Murid Smp Budi Luhur, lulus semua," teriak Pak guru sambil tersenyum lebar.

"Horeyyyyyyyyyyy," sorak para Murid kegirangan.

"Horeyy, horeyy, horeyy," ucap Nobu sambil tepuk tangan tersenyum palsu dan lirik-lirik pada Adit.

Mengambil kesempatan dalam kesempitan Nobu dengan beraninya melempar gulungan kertas kecil kearah meja Adit tanpa sepengetahuan Guru. Adit pun langsung menyadari kertas itu, ketika dibuka kertasnya, ternyata isinya hanya sebuah pesan singkat, kalo Nobu ingin bertemu dengannya nanti dikantin. Adit pun langsung menatap Nobu dan Mengiyakannya.

Nobu dengan santainya bernyanyi pelan dikantin bukannya makan, tiba-tiba dari belakang.

"Dorrrrrrrrrrrrrrrrrrrr!" teriak Adit sambil mengagetkan Nobu. Dibarengi wajah sinis Nobu.

"Ngagetin aja lu dit, Untung gak jantungan nih!"

"Hehe, maaf,maaf deh," balas Adit sambil cengengesan.

"Ada apa bro, tumben ngajak ketemuan, biasanya kan lu Akhir-akhir ini suka belajar bela diri, biasa, kan lu pengen cepet-cepet jadi polisi, betul tidak?" tanya Adit.

"Betul, betul, betul," balas Nobu.

"Gini bro, gue liat tadi kayaknya lu telponan sama cewek, itu siapa? Kok lu gak pernah Cerita-cerita sih?"

"Oh itu, oke akan gue kasih tau asalkan lu gak bilang siapa-siapa, dan mau bantuin gue, hehe, gimana?"

"Yeee, ada maunya aja lu," balas Nobu sambil menjitak kepala Adit.

"Oke-oke, emang lu minta bantuan apa?" tanya Nobu.

"Please banget bro, gantiin gue piket sore ini aja," jawab Adit sambil bertekuk lutut, mohon-mohon pada Nobu.

"Ohh itu, okelah, terus siapa cewek itu?"

"Iya, itu cewek gue bro."

"Siapa namanya?" tanya Nobu

"Ah, nanti ajalah bro, masih malu nih,"

"Okelah bro, awas ya lu kalo gak jujur," balas Nobu sambil merangkul Adit dan pergi ke kelas.

Sorenya, ternyata cuaca yang tadinya indah berubah menjadi mendung sedikit hujan. Tapi, apalah daya nasib Nobu yang harus piket terlebih dahulu.

Akhirnya Nobu langsung mengambil peralatan piket yang ada dikamar mandi, Nobu berusaha untuk semangat, karena dia sedikit ngantuk. 

"Hoammmmm." 

"Ngantuk sekali, padahal baru jam 4 sore, tapi cuaca bagaikan malam hari. Malah hujan lagi, sepi banget" celetuk Nobu sambil ngepel lorong Sekolah.

Dug! Dug! Dug! Dug! Dug! Dug!

"Suara apa itu?" batin Nobu yang tiba-tiba mendengar suara pukulan seseorang.

Karena penasaran, Nobu langsung mencari sumber suara dengan endap-endap.

Setelah ketemu suara itu berasal, alangkah kagetnya Nobu menyaksikan satu orang siswi yang tidak dikenalnya, dipukuli seperti samsak tinju di ruang Uks.

"Apa?! Apa-apaan ini?!"

"Apa yang mereka lakukan pada wanita itu? Kenapa mereka memukulinya seperti hewan!?" ucap Nobu kesal dibalik kaca Uks.

Wanita yang sudah memar-memar itu terus disiksa tanpa henti. "Aw, sakit," rengek wanita itu sambil menahan sakit.

"Dasar b*tch! Tidak tahu malu!" kata seseorang dalam Uks sambil meludahi wanita itu.

"Ampun, ampun, saya janji tidak akan melakukan hal bodoh itu lagi, kumohon ampuni aku," ucap Wanita itu yang meringis kesakitan.

"Dasar j*lang! enyah saja kau dari muka bumi ini!" balas seseorang lain dalam Uks sambil menjambak lalu menendang perut Wanita itu.

"Rasakan itu! Hahahahaha," orang-orang tertawa dalam Uks.

"Makanya jangan macam-macam dengan kami! sekarang kau mau minta bantuan siapa, hah!" teriak seseorang dalam Uks sambil menyundutkan roko pada paha Wanita itu.

Melihat wanita itu disiksa, membuat Nobu geram, dia berpikir sejenak, jika dia langsung melabrak orang-orang yang ada didalam uks, otomatis dia akan kalah. Bisa-bisa dia terbunuh nanti. Akhirnya Nobu punya ide. Nobu akan merekam kejadian itu.

"Gimana ini? Jika aku masuk bisa-bisa aku bonyok, mereka lumayan banyak jumlahnya," pikir Nobu sambil menggigit bibirnya.

"Aha! Aku punya ide! Aku akan merekam ini semua, rasakan kalian semua, habislah kalian," bisik Nobu sambil tersenyum sinis.

"Maaf kan aku teman, aku hanya bisa merekam saat ini, bertahanlah," ucap Nobu sambil mulai merekam. 

Duggggggggggggg!

Gubrakkkkkkkkkkkk!

Dari belakang ada seseorang yang memukul Nobu hingga pingsan. Nobu digotong oleh orang yang tidak dikenal.

Keesokan Paginya.

Kringgggggggg! suara Alarm mengagetkan tidurnya Nobu.

"Hah, hah, hah." Nobu terbangun sambil ngos-ngosan  dengan mata melotot.

"Hah!? Aku!? Aku!? Dimana?" teriak Nobu sambil melihat sekeliling kamarnya sendiri.

"Kamu ada dikamar sayang, tenang saja, mungkin kamu habis mimpi buruk," ucap Mama yang baru masuk kamar Nobu sambil menggeserkan gorden jendela.

"Ayo bangun, udah pagi, saatnya sarapan dan berangkat sekolah nak!" ucap Mama Nobu.

"Ma, kemarin sore Nobu kemana?" Tanya Nobu.

"Owh kamu katanya pingsan di Sekolah, katanya kamu kecape

an habis piket, untungnya ada teman kamu yang bopong ke Rumah"

"Pingsan? Owh gituh. Kirain ada apa," ucap Nobu sambil membuang nafas.

"Iya sayang," ucap Mama

"Nak, nak, nak, kamu ngelamun?"tegur Mama sambil mengibaskan tangannya pada mata Nobu.

"Ah, iya  Mama. Nobu habis mimpi buruk kayaknya," jawab Nobu sambil cengengesan dan lari ke kamar mandi.

Seperti biasa Nobu berangkat kesekolah lagi, karna sebenarnya kelulusan Nobu dan teman-temannya belum selesai, hari ini adalah hari terakhir dia sekolah SMP. Dia pun berniat untuk memberi tahu Adit tentang buku Pria yang ditemuinya dulu dijalan.

Nobu pun langsung mencari Adit di Kelas, ternyata tidak ada. Nobu heran Adit pergi kemana? Karena biasanya dia paling awal di kelas.

Nobu akhirnya berniat mencari keluar tapi tiba-tiba dia dihadang oleh 3 Murid kelas lain yg tidak dikenalnya.

"Lu gak usah jadi jagoan ya di sekolah ini!" ucap murid itu sambil menarik kerah Nobu.

Nobu yang diperlakukan seperti itu hanya mampu menatap Murid itu. Dia bingung apa yang dimaksud Murid itu.

"Sepertinya dia tidak ingat bro, udah lepasin aja," celetuk murid lain.

Pada saat itu Nobu dan Murid itu saling bertatap sinis. Nobu merasa sama sekali tidak ingat dan tidak kenal ketiga murid itu.

"Harap duduk semuanya!" teriak Pak Guru ketika masuk kelas yg pada akhirnya meleraikan tatapan Nobu dan Murid itu. Ketiga Murid itu akhirnya pergi dari kelas.

"Oke anak-anak, karena ini adalah hari terakhir kalian di sekolah ini, Bapak Harap Kalian Bisa Bahagia Di Sekolah SMA kalian yang baru. Ingat jangan bandel! Dan jangan lupain Bapak yang ganteng ini, hehe," ucap Pak Guru sambil membagikan buku raport.

"Huuuuuuuuuu," sorak para murid.

Akhirnya, sekarang Nobu dan teman- teman nya telah menempuh kelulusannya. Nobu merasa bersyukur dan bahagia. Dia berharap untuk bisa tumbuh dewasa bersama teman-teman di Sekolah barunya nanti.

"Tuhan, aku bersyukur sekali padamu atas kelulusannya hari ini. Izinkan aku dan teman-teman ku tumbuh dewasa bersama kedepannya nanti," ucap Nobu sambil menatap langit yang biru dan indah.

"Akhhhhh, sakit," lirih Nobu sambil memegang kepalanya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status