Acara ulang tahun Ella sudah selesai. Kini Ares, Ella, Lia, Saras, dan Raymond duduk di ruang keluarga. Bernard sudah pulang duluan karena ada urusan penting. Suasana canggung menyelimuti mereka semua. Sebagian dari mereka sedang berpikir keras tentang masalahnya."Ehem, kepada Nyonya Saras, saya akan bertanggung jawab kepada anda walaupun saya tahu semuanya sudah terlambat." Raymond memulai percakapan.Saras memandang Raymond takut-takut. Sedangkan Raymond menatap Saras dengan penuh penyesalan."Jangan takut, aku tidak akan menyakitimu lagi Nyonya Saras," sambung Raymond.Saras hanya diam saja tak menanggapi. Sementara Raymond memakluminya karena pasti tidak mudah menyembuhkan trauma atas kejadian itu.Saras yang hanya diam kemudian memberi kode kepada Lia untuk bicara kepada Ella. Lia pun paham dan berucap, "Ada yang ingin aku dan Ibu sampaikan… Kak Angel pernah menyayat pergelangan tangannya sendiri saat di rumah sakit lalu aku mendonorkan darahku kepada Kak Angel. Tapi sayangnya …
Di malam hari, terdapat panggilan telepon di ponsel Angel. Karena sekarang Angel berada di rumah sakit jiwa, maka Lia lah yang menyimpan ponsel Angel. Sebelumnya ponsel Angel kehabisan paket data namun sudah diisi oleh Lia. Barulah Lia melihat banyak sekali telepon dan pesan dari sebuah kontak bernama Mr. Zaley."Mr Zaley? Siapa itu?" Dengan ragu-ragu, Lia mengangkat telepon itu."Halo Angel sayang, akhirnya diangkat juga. Aku capek tau nunggu kamu angkat telepon atau balas pesanku dari kemarin-kemarin. Kok tidak ada kabar, kamu baik-baik saja 'kan?" Terdengar suara pria dari balik telepon."Ma-maaf, Kak Angel sedang sakit makanya sekarang di rawat di rumah sakit. Ini ponselnya di pegang adiknya," papar Lia.Terjadi hening sesaat sebelum kembali terdengar suara yang menyahut, "Oh baiklah kalau begitu. Semoga Angel cepat sembuh, ya. Berarti kamu dirumah sendiri 'kan?"Lia mengernyitkan dahinya mendengar pertanyaan aneh dari pria bernama Mr Zaley tersebut. "Memangnya kenapa ya kalau say
Setelah melakukan homeschooling, Ella berniat pergi ke panti asuhan. Ella ingin berbagi kepada anak-anak di panti asuhan sebagai perayaan ulang tahunnya kemarin.Ella sudah membicarakan hal ini dengan Ares kemarin dan tentu saja Ares menyetujuinya. Ella sudah membeli beberapa pack minyak ikan, beberapa kardus susu kotak, dan beberapa kardus nasi ayam untuk dibagikan kepada anak-anak panti asuhan.Ella pun berangkat dengan Maya. Sepanjang perjalanan Ella dan Maya sibuk menyanyi sesuai lagu yang diputar di radio mobil.Beberapa menit kemudian mereka sampai di panti asuhan yang bernama their smile is our happiness."Halo Bunda Kalina," sapa Ella kepada pemilik panti asuhan."Halo juga Ella, sudah lama sekali kamu tidak kesini," sahut Kalina."Iya, Bunda. Saya minta maaf karena saya sibuk akhir-akhir ini. Ini saya membawa beberapa makanan dan minuman untuk anak-anak panti," ungkap Ella."Wah, terima kasih ya. Mari masuk semuanya. Biar saya bantu," ucap Kalina seraya membantu Raya mengelua
Rayhan : prank! HahahahahahaRayhan : ini aku, Livia. Takut, ya?Livia membanting ponselnya ke atas kasur setelah membaca chat dari Rayhan.Livia : sialan kamu! Awas aja, aku marah sama kamu.Livia pun mematikan ponselnya dan memilih menonton film di laptop."Wah, kenapa ini? Kok jadi badmood? Airlangga bertanya."Itu, hantu perempuannya ternyata Rayhan. Dia tadi nge-prank kita," ucap Livia bersungut-sungut."Hahahahahahahaha. Sebenarnya aku juga sudah tahu kalau itu Rayhan," ucap Airlangga."Ih, kalian kok ngeselin banget," ucap Livia seraya melempar bantal ke arah Airlangga.Akhirnya mereka saling melempar bantal ke arah satu sama lain dan berakhir tertawa bersama.•••Setelah dari panti asuhan, Ella berniat pergi ke rumah sakit jiwa tempat Angel dirawat. Ella sudah mengirimi pesan kepada Lia bahwa Ella akan kesana namun pesannya tidak dibaca oleh Lia. Ella memakluminya, mungkin Lia sangat sibuk.Ella membuka bagasi mobilnya untuk dimasukkan rantang makanan yang dibawakan oleh para
Ujian sudah selesai di hari kemarin, maka dari itu Ella sekarang libur sekolah selama seminggu.Ella saat ini sedang sarapan bersama Ares di ruang makan. Situasi saat makan terasa hening karena Ella dan Ares tidak mengucapkan sepatah kata pun saat makan. Memang sudah menjadi tradisi keluarga Mason bahwa tidak boleh berbicara saat makan.Ella berkali-kali menatap Ares lama seakan ingin menyampaikan sesuatu. Ares pun menyadarinya namun ia tetap diam. Beberapa menit kemudian, Ares dan Ella sudah selesai. Ella tiba-tiba mencekal pergelangan tangan Ares saat Ares ingin beranjak dari tempat duduknya."Tunggu! Aku ingin mengatakan sesuatu," ucap Ella. "Katakan dalam waktu tiga menit. Aku ada meeting," sahut Ares."Begini…aku boleh mengadopsi kucing?"Ares diam seraya menatap Ella yang membuat Ella gugup."Em, kalau tidak boleh ya su-""Boleh," ujar Ares memotong perkataan Ella.Sontak mata Ella berbinar, "Kamu tidak bercanda 'kan?""Sebenarnya aku bercanda." Ucapan Ares sukses membuat wajah
"Saya berjanji akan menjelaskan dengan sejujur-jujurnya tanpa ada yang ditutupi," ucap Maya.Maya menatap Nadine yang juga sedang menatapnya sambil menyeringai. Maya menarik nafas, dengan tubuh gemetar Maya berucap, "Saya adalah salah satu anak buah Nona Nadine. Kami telah bersekongkol untuk mencelakakan Nona Ella…." Ucapan Maya sukses membuat orang-orang yang ada di dalam ruangan sidang melotot."Lebih rincinya, Ibu saya terkena stroke dan saya tidak memiliki biaya untuk pengobatannya. Lalu datang Nona Nadine yang menawarkan bantuan. Nona Nadine akan membayar seluruh pengobatan Ibu saya dan sebagai gantinya saya harus menuruti setiap perintah Nona Nadine untuk mencelakakan Nona Ella. Saya mengiyakan saja karena Nona Nadine bilang bahwa Nona Ella sudah merebut orang yang disukai Nadine. Aku saat itu percaya saja kepada ucapan Nona Nadine. Namun ternyata saya salah besar. Nona Ella adalah wanita yang sangat baik. Dia menganggapku sebagai saudara dan sahabat. Sesuatu yang belum pernah a
"Hakim yang terhormat, setelah jaksa penuntut umum mempelajari barang bukti, saksi ahli, dan wawancara sidang dengan terdakwa, saya memutuskan untuk memberikan tuntutan hukuman penjara sepuluh tahun kepada tersangka utama. Lalu saya memberikan tuntutan hukuman kepada orang-orang yang ikut andil dalam penculikan ini. Yaitu Ferry Putra Nirawan dengan tuntutan lima tahun penjara, Erick Abraham dengan tuntutan tiga tahun penjara, Malik Arsenio dengan tuntutan tiga tahun penjara, dan Maya Laura dengan tuntutan dua tahun penjara," ujar jaksa penuntut umum.Tok tok tokHakim mengetukkan palunya lalu berucap, "Tuntutan dikabulkan kecuali tersangka utama yang dijatuhi hukuman delapan tahun penjara dengan denda seratus ribu dollar."Keputusan hakim membuat Nadine shock hingga menangis begitu keras. Lalu tak lama kemudian, Nadine pingsan yang segera ditolong oleh petugas.Sementara Maya menangis karena shock dengan hukuman penjara yang akan ia dapat. Maya pun bersimpuh di kaki Ella lalu memohon-
Hari Selasa adalah salah satu hari yang membuat manusia sibuk setelah hari Senin. Namun, untuk hari ini Ares dan Ella berencana menghabiskan waktu berdua saja. Ares sudah mengosongkan jadwal-jadwalnya hari ini dan selebihnya ada Liam yang meng-handle."Aku ajak kamu naik helikopter. Okey?" ucap Ares."Siap," sahut Ella.Beberapa menit kemudian mereka sudah siap dengan pakaian santai mereka. Mereka berdua bergegas turun ke lantai dasar untuk sarapan. Setelah sarapan, mereka menaiki helikopter menuju tempat tujuan utama mereka yaitu pantai Hileya.Ella sibuk memotret pemandangan saat menaiki helikopter. Dengan menggunakan kamera yang harganya seribu dollar, Ella dapat menangkap gambar yang sangat bagus."Ares, ayo kita foto!" seru Ella kepada Ares.Ares pun merangkul pundak Ella dan berpose dua jari. Setelah mendapat beberapa foto, Ella menyudahi kegiatan selfie mereka.Beberapa menit kemudian, mereka sudah sampai di pantai Hileya. Kedatangan Ares dan Ella langsung disambut oleh banyak