Share

Bab 115. Upaya Mereka

Kalimat-kalimat menghibur diri dari mulut lelaki yang aku rindukan ini, bukannya membuatku tersenyum, tapi justru air mata mengalir tak tertahankan.

Kenapa apa yang diucapkan seperti kata penghiburan untuk dia sendiri? Kata tenanglah, aku usahakan, dan sabar, bukankah seharusnya itu aku yang mengusahakan? Permasalahannya ada di pihakku, bukan pada Alex.

“Memang kamu bisa?”

Laki-laki ini justru melebarkan senyuman. “Rayaku, Sayang. Aku Alexander yang yakin dengan segalanya. Kamu tenang saja di rumah menemani Ibu. Jangan lupa makan dan jangan biarkan kamu sakit atau kepikiran hal ini. Tenang saja, biarkan aku yang berusaha.”

“Kamu tahu apa yang terjadi?” tanyaku sambil menyusut air mata yang tersisa.

Lagi-lagi dia menunjukkan senyuman, bahkan sorot matanya pun terlihat berbinar.

“Tidak ada di dunia ini yang tidak bisi diupayakan selagi kita mau,” jawabnya sebelum menceritakan apa yang sudah dia lakukan.

Dengan bantuan Tomo dan team yang dia percayai, dia menceritakan kalau penyelidikan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status