Share

Sebuah Mimpi

Aku bertanya-tanya kepada semua organ di dalam diriku, apakah aku pernah mengenal pria ini sebelumnya. Namun, tidak ada satu pun ingatan yang tersisa untuknya saat ini, persis saat sebuah ingatan kecil tentang mama muncul kembali.

“Aaa…,” keluhku tiba-tiba memukul kepala karena nyeri yang datang secara tiba-tiba.

“Kita harus ke rumah sakit,” ajak Raka kemudian mengambil ponselnya dan bersiap untuk pergi.

“Tidak, bisakah kamu mengantarkanku pulang,” tolakku sekaligus permintaanku ketika bangkit dan menatap Raka dengan mata yang berusaha menahan rasa sakit.

Dia pun menyetujui permintaanku dan segera mengantarkanku pulang. Tidak lupa juga, Raka menebus obat untukku dan memastikanku masuk ke dalam apartemen dan pergi ketika aku mematikan lampu malam itu.

***

Caramel… kamu harus lari… kamu tidak boleh mempercayai siapa pun… larilah&hellip

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status