Share

Part 10

Senja mengangguk. Sabda beranjak hendak pergi, tapi panggilan Senja membuatnya yang hampir menjangkau pintu berhenti. "Mas."

Sabda menoleh. "Apa perlu kutemani di sini?"

"Bu-bukan, aku belum Salat Isya. Apa ada sarung yang bisa kupakai untuk Salat."

"Buka lemari ini. Di dalam ada mukena milik istrinya Mas Chandra."

"Aku pinjamnya ya, Mas?"

"Pakai saja. Habis itu kamu istirahat." Sabda tersenyum lantas menutup pintu.

Sejenak pintu kembali terbuka. "Besok pagi-pagi sekali aku antar pulang. Jangan kayak kemarin, main hilang gitu aja." Pintu kembali di tutup.

Senja yang kaget masih mematung sesaat, lantas mengunci pintu.

Sambil melangkah ke kamar satunya, diambilnya ponsel di saku celana. Sedari tadi benda itu bergetar berkali-kali, tapi diabaikannya. Ada beberapa panggilan dari mamanya, juga ada pesan masuk yang di kirimkan sekitar beberapa saat yang lalu.

[Kamu pulang jam berapa? Ada Bela dan Om Pras di rumah.] Pukul 19.30

[Sabda, Sayang. Kamu di mana sih?] Pukul 19.45

[Kami sudah dapa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Claresta Ayu
jeng jeng jeng.... gimana ya reaksinya Arga pas lihat Senja keluar dr mobil Sabda sepagi ini??
goodnovel comment avatar
Nuniee
Pikiran Senja mkin nggak2 nih..takutnya mba Nur ngadu pd ortu Sabda.. tambah deg2an lgi begitu lihat mobil Argaa..waduhhh
goodnovel comment avatar
Iin Rahayu
bukannya mba nur dan senja sdh pernah ketemu ya?... waktu pertama kali nginap diapartemen, waktu senja dan dabda baru nikah...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status