Share

05 dua sisi

Pembukaan tak seperti biasanya, maksut saya sang tokoh utama nampak tak seperti biasanya.

Aya keluar dari kamar kosnya, sudah rapi dengan seragam putih abu-abunya itu.

"Aya, Lo mau berangkat ?" Sapa Adya.

"Ya iyalah kak udah rapi begini, kak Caca mana kak ?" Kata Aya.

"Oh si Caca udah duluan tadi dijemput sama si pacar." Kata Adya

"Oh pacarnya yang om-om itu ya ?" Tanya Aya.

"Bukan om-om Ay, cuma beda beberapa tahun aja belum jadi om-om lah buat kita." Kata Adya sambil tertawa.

"Lo mau berangkat bareng gue ga ?" Tanya Adya kepada Aya.

"Wahh pas banget aku lagi males naik bus maksudnya uangku lagi menipis biasalah akhir bulan." Kata Aya.

"Yaudah ayok berangkat." Kata Adya.

Mereka pun berpamitan kepada Ibu Yuni, lalu berjalan menuju luar kosannya tempat motor Adya diparkirkan. Adya melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

Adya dan Aya sudah sampai didepan gerbang sekolah Aya. Adya membantu Aya melepaskan helm yang dikenakannya.

"Makasih kak, hati-hati dijalan." Kata Aya.

"Siap Ay, jaga diri jaga hati gue pamit." Kata Adya, lalu dibalas anggukan oleh Aya.

"AYA!!" Teriak Ola.

"Apa ?" Kata Aya.

"Cowo baru ye ? Sayang banget ga satu sekolahan." Kata Ola.

"Pala Lo cowo itu cewe wahai Ola cantik." Kata Aya.

"Wtf? Seriously ? Bentukan kek cowo asli Ay mana pake motor sport yang biasanya dipake cowo gitu jaketnya juga, dia juga pake celana." Kata Ola.

"Emang gitu bentukannya, dia cewe tulen aslinya. Makannya itu don't judge people bye the cover! Ya itu motor dikasih mama papa nya yang udah gada Ol, ya kalau dia pake rok ga bisalah harus pake celana." Kata Aya.

Mereka berjalan menuju kelas sambil membicarakan banyak hal. Datanglah Ronald menghampiri mereka berdua.

"Aya." Kata Ronald.

"Hi kak ada apa ?" Tanya Aya.

"Lo kemana aja gue jarang lihat Lo ?" Tanya Ronald.

"Halah kamu aja asik sama yang lain." Kata Aya dalam hati.

"Ga kemana-mana kemarin aku lihat kakak cuman ya gitu ga sempet nyapa kakak." Kata Aya.

"Besok Sabtu Lo sibuk ga ?" Tanya Ronald.

"Iya, pergi sama temen." Kata Aya.

"Ga ga ga gada kak, di cancel." Kata Ola.

"Kalau ga sibuk gue mau ajak Lo nonton sih Ay, mau ga ?" Kata Ronald.

"Wahh mau mau mau banget ya Ay." Kata Ola.

"Ehh" kata Aya.

"Ok Ay besok Sabtu ya." Kata Ronald.

Ronald meninggalkan mereka,

"Apa banget sih Ol ?" Tanya Aya.

"Halah, ini tu kesempatan emas Ay gue tau Lo suka sama itu kakel." Kata Ola.

"Iya iya sih, yaudah makasih. Terus yang rencana kemarin bareng temen-temen gimana ?" Tanya Aya.

"Ya gampang ntar gue yang ngomong sama mereka." Kata Ola.

Aya dan Ola sudah berada di kelas, Abbey dan kawan-kawan menghampiri tempat Aya dan Ola.

"Gimana kabar Lo ?" Tanya Fahrezi.

"I'm okay bruh." Kata Aya sambil tersenyum lebar.

"Emang ada apa sih sama Aya ?" Tanya Ola.

"Biasalah Ol itu si Atha dkk ganggu Aya lagi." Kata Farel.

"Gue ga habis pikir sama mereka, padahal si Aya ga pernah gangguin mereka." Kata Abbey.

"Bener tuh, kalau ditanya pasti jawabnya gini 'dia kan anak buangan'. Apa hubungannya anjir." Kata Ola.

"Kita harus memanusiakan manusia, karena apapun itu bakal balik lagi ke diri kita. Apa yang kita tanam sekarang itu yang akan kita tuai di kemudian hari." Kata Abbey.

"Wadidaw ni abangnya." Kata Nabil.

"Cakep cakep kata-kata Lo selalu ngena dan pas Bey." Kata Aya.

"Gue udah ngomong sama mereka baik-baik katanya ga akan buat ulah lagi sama Lo ay, tapi ada syaratnya..." Kata Abbey.

"Apa emang ?" Tanya Aya.

"Si Atha harus pacaran sama si Nabil." Kata Abbey.

"Loh kok gue Bey ? Ya soal wajah si gapapa emang cakep tapi kalau kelakuan sangat tidak mencerminkan wajahnya, kontras banget njir." Kata Nabil.

"Halah tapi kan Lo mau juga sama yang bentukan kek Atha." Kata Abbey.

"Iya, yaudah gapapa iya." Kata Nabil pasrah.

"Yaudah sono Lo ngomong sama Atha." Kata Farel.

"Iya ni iya." Kata Nabil, lalu pergi menuju tempat Atha.

"Yaudah makasih kalian, tapi gue kasian sama si Nabil." Kata Aya.

"Gapapa Ay, toh si Nabil dan semua cowo mana yang gamau sama yang bentukan kek si Atha." Kata Farel.

"Biasalah cowo cuma suka dari luarnya." Kata Abbey.

"Nanti lihat dalamnya terkejut lah itu orang." Kata Fahrezi.

"Ahahaha bener bgt anjir, gue pernah gitu kaget banget waktu sifat aslinya yang banyak jahat." Kata Farel.

"Ga semua orang yang goodlooking kek gitu kok. Semua orang ada sisi baik buruknya, sama kek si Atha pasti ada sisi baiknya." Kata Ola.

"Bener banget Ol, itu emang fakta sih." Kata Aya.

Mereka kembali ke tempat duduk masing-masing, guru sudah memasuki ruang kelas mereka.

Kring~kring Bel istirahat jam ke2 sudah berbunyi

Istirahat pertama Aya hanya duduk-duduk dikelas-gajelas, sambil menikmati novel yang ia baca

"Ay, mau makan di kantin ga ?" Tanya Ola.

"Iyaa." Kata Aya.

Mereka berjalan keluar menuju kantin. Seperti biasa suasana kantin sangat rusuh, Aya dan Ola yang melihat pemandangan itu menjadi malas dan tidak selera makan.

"Rame Ay, gue males." Kata Ola.

"Kita duduk dulu aja, nanti kalo udah lumayan sepi kita baru pesen." Kata Aya.

Mereka sedang mencari tempat duduk yang masih kosong.

"Aya Ola, sini duduk sama kita." Kata Najwa.

"Yang lain kemana, kok cuma ada Lo sama Rara ?" Tanya Ola.

"Mereka masih nugas dikelas, biasalah kelupaan ngerjain tugas." Kata Rara, lalu dibalas anggukan oleh Najwa.

"Ehh kalian belum pesen, mau nitip ga ?" Tanya Najwa.

"Belum, hehe masih nunggu sepi yakan Ay." Kata Ola, lalu dibalas anggukan oleh Aya.

"Lo mau pesen lagi ? manjiw manjiw Wa." Kata Aya.

"Iya, masih laper soalnya, mau pesen apa ni ?" Kata Najwa.

"Gue nasi rames sama telur goreng, minum air putih anget." Kata Aya sambil menyodorkan uang kepada Najwa.

"Gue nasi goreng sama telur goreng, minumnya es matcha. Punya Aya biar gue yang bayarin." Kata Ola, lalu memberikan uang kepada Najwa.

"Makasih." Kata Aya.

"Tumben." Kata Najwa.

"Besok dia mau jalan guys, gue tau ini tanggal tua jadi uang si Aya menipis. Uang Lo buat besok waktu jalan sama itu kakel!" Kata Ola.

"Siapa sih, cerita dong." Kata Rara.

"Ntar gue ceritanya, Najwa pesen dulu." Kata Ola, lalu dibalas anggukan oleh mereka bertiga.

Makanan sudah sampai mereka pun langsung saja menyantap makanannya.

"Ehh gue baru inget, tadi gimana lanjutan cerita Aya ?" Tanya Najwa.

Lalu Ola menceritakan tentang kejadian tadi pagi, ketika Aya dan Ola bertemu dengan Ronald.

"Pepet teros Ay." Kata Rara.

"Gue bukan mau ngomporin atau gimana Ay. Setau gue rumor yang beredar tentang itu kakel banyak cewe yang deket sama dia." Kata Najwa.

"Denger cerita si Awa mending Lo siapin hati buat kedepannya Ay, kita gatau kedepannya kek gimana." Kata Ola, lalu dibalas anggukan oleh Aya.

Mereka sudah menyelesaikan makannya, Rara dan Najwa kembali ke kelas mereka. Ola sudah lebih dulu kembali ke kelas.

Aya sekarang berada di toilet, rasa sakit itu kembali muncul.

Ia berjalan keluar toilet menuju kelas dengan rasa sesak, pusing, dan nafas yang terengah-engah.

Ia melihat Raditya berjalan menghampiri dirinya, "Aya." Sapa Raditya.

Belum sempat ia menjawab sapaan Raditya....Bruk pingsan

Raditya langsung saja membawa tubuh Aya menuju ruang UKS.

15menit berlalu, Aya terbangun dari pingsannya.

"Lo kenapa sih Ay ?" Tanya Raditya.

"Ga tau deh kak." Kata Aya.

"Jangan banyak pikiran, Lo juga harus periksa soal kondisi Lo ini." Kata Raditya.

"Iya kak, makasih sarannya. Aku mau ke kelas dulu ya kak." Kata Aya.

"Sini biar gue anterin." Kata Raditya.

"Ga usah kak, kakak ke kelas aja nanti kakak telat." Kata Aya.

"Yaudah deh Ay, hati-hati." Kata Raditya.

Aya sekarang sudah berada dikelas, untung saja guru belum memasuki ruang kelasnya.

"Guru belum datang ?" Tanya Aya.

"Belum, jamkos semoga." Kata Ola.

"Lo darimana aja ?" Tanya Farel.

"UKS." Kata Aya.

"Katanya tadi "I'm Okay bruh" tapi Lo malah sakit." Kata Nabil.

"Yahh kan tadi pagi sekarang beda lagi. Tapi sekarang gue udah baikan kok." Kata Aya sambil tersenyum.

"SELAMAT SIANG ANAK-ANAK."

Para murid langsung bergegas menuju bangku masing-masing.

Kringgg kringgg~ bel pulang sekolah berbunyi, para murid bergegas untuk pulang.

"Lo mau pulang bareng gue ga ?" Tanya Ola.

"Ini pasti cuma basa-basi." Kata Aya.

"Ya iyalah Ay, mana mungkin mamakku bawa kau sama aku." Kata Ola.

"Kebiasaan." Kata Aya.

"Gue duluan, bye." Kata Ola, lalu dibalas anggukan oleh Aya.

Aya bergegas menuju tempat kerjanya dengan berjalan kaki, ia sedang malas naik angkutan umum.

Tin tin

"Aya." Kata Ronald.

"Iya kak ?" Tanya Aya.

"Ayok bareng gue aja." Kata Ronald.

"Beneran ?" Tanya Aya.

"Iya bener Ay." Kata Ronald.

Aya pun menaiki motor Ronald, "udah." Kata Aya. Ronald lalu melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

Mereka sudah sampai ditempat kerja Aya.

"Makasih kak." Kata Aya.

"Sama-sama. Oh iya, buat besok Sabtu jam 10.00 gue minta alamat rumah Lo dong." Kata Ronald.

"Oh siap kak, dijalan .......... gerbang ijo." Kata Aya.

"Wihh deket ternyata sama tempat kerja Lo." Kata Ronald.

"Hehe iya kak, yaudah aku masuk duluan." Kata Aya.

"Iya Ay, jaga diri baik-baik." Kata Ronald.

Ronald pun melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Aya pun memasuki tempat kerjanya dengan tersenyum-senyum sendiri.

-sekian chapter 5 mungkin ga seasik chapter yang lain༎ຶ‿༎ຶ

Semoga kalian menikmati ceritaku ini.

"Makasih banyak-banyak buat kalian yang udah baca ceritaku꒰⑅ᵕ༚ᵕ꒱˖♡." Author.

"Semua orang ada sisi baik buruknya, tinggal darimana kita menilainya." Aya Septiana.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status